Be Your self |2

237 59 2
                                    

Hallo, sebelum baca boleh minta emotion love?

Cuaca panas di Jakarta berbeda sekali dengan Bandung. Sebenarnya sejak bangun tidur, aku sudah merasa badanku sedikit demam, tapi karena hari terakhir Ospek, aku berusaha untuk menguatkan diri sendiri.

Tugas hari ini, kami diperintahkan untuk membawa tanaman pucuk merah, pot bunga dan sekam padi. Cukup sulit untuk mencari sekam padi, apa lagi aku belum hapal betul daerah tempat tinggalku. Beruntungnya aku dibantu salah satu tetangga kost, walaupun cukup jauh dan aku harus berjalan kaki untuk sampai di tempatnya.

Setelah selesai menanam tanaman yang kami bawa di sebidang tanah dekat dengan gedung B, kami kemudian di kumpulkan kembali di dalam aula untuk beristirahat. Sebelum di lanjutkan materi dasar dari dosen dan organisasi atau UKM yang kemarin belum sempat untuk promosi. Sepanjang penjelasan kepalaku terasa berat dan kedua mataku seperti di lem, ngantuk dan badanku pegal.

"Aruna!"

"Kambing, berisik!"

Begitu mendengar gelak tawa yang berada di sekelilingku, mataku refleks terbuka dengan kepala yang mendadak nyeri. Aku menelan ludah susah payah saat Kak Wira menatapku garang. Dia senior yang sering marah-marah setiap kali masuk dan mencari kesalahan kami.

 Dia senior yang sering marah-marah setiap kali masuk dan mencari kesalahan kami

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


"Diam semuanya!" Teriak kak Wira hingga suaranya menggema satu ruangan. "Apa kamu bilang? Sini kamu ke depan, cepat!" tegas Kak Wira padaku. Dengan cepat aku berdiri kemudian berjalan ke depan sambil mengerutuki kebodohanku sendiri.

"Kamu bilang apa tadi? Saya berisik, iya? Ganggu tidur kamu, Iya?"

Suaranya benar-benar keras dan tepat berada di depan wajahku. Dalam posisiku yang menunduk, Aku refleks menutup mata saat merasakan air mengalir dari dahiku turun ke wajah dan membasahi bagian depan kemeja putih yang aku kenakan. Melihat botol air mineral yang terjatuh di samping kakiku, membuatku sadar jika tadi, aku disiram menggunakan air tersebut. "Kalau ngantuk, ijin ke kamar mandi, cuci muka ya. Dari pada saya yang cuciin muka kamu di sini!" ucapnya tegas.

"Kenapa tidur?"

Aku diam, enggan menjawab karena tiba-tiba hatiku mendadak sakit ditertawakan banyak orang.

"Maaf, kak."

"Kenapa tidur?" bentaknya. "Jangan minta maaf kalau kamu tidak tahu salahmu di mana."

"Saya ngantuk," jawabku akhirnya.

"Semua juga ngantuk, semua juga capek. Tapi tahu tempat kalau mau tidur!"

Kemudian Kak Wira menyuruhku untuk keluar untuk mencuci wajah. Memang salahku tidur saat seperti ini dan tak seharusnya aku melakukannya.

🌾🌾🌾

Setelah mengangkat kepalaku di depan cermin, aku baru menyadari bahwa pakaian dalamku yang berwarna putih terlihat tembus padang.

Day DreamМесто, где живут истории. Откройте их для себя