36. NYESEK

1.3K 266 89
                                    

Plak!

Wajah Shena terhempas ke samping, saat tamparan keras mendarat mulus di wajahnya. Jangan tanya siapa pelakunya, karena jelas itu adalah Sisil.

"MAKSUD LO APA, CIUM-CIUM SUAMI GUE, HAH?!" seru Sisil marah. Dengan dada bergemuruh, dan sorot mata berapi-api, Sisil dorong tubuh Shena dengan keras. Alhasil, tubuh Shena menyentak tubuh Panca.

Sambil memegangi wajahnya, Shena menatap Sisil dari atas hingga bawah.

Ini cewek yang tadi nabrak gue, kan? Dia Sisil, yang katanya istri Panca kah?

Shena membatin.

"Shena, kamu tidak apa-apa?" tanya Panca khawatir, sambil memegangi pipi sang kekasih.

"Sssh ... perih, Ca," adu Shena sambil meringis.

"Maksud kamu apaan sih, Sil?!" Panca tersungut emosi. Ia menatap Sisil marah. "Keluar dari kamar mandi, langsung tampar Shena. Maksud kamu apa, hah?!"

Sisil menatap Panca tak percaya.
"Pak Panca masih tanya, apa maksud saya?" Ia menunjuk dirinya sendiri. "Istri mana, yang nggak marah kalau liat suaminya ciuman sama cewek lain di depan mata kepalanya sendiri?!"

"Kamu ini bener-bener halu ya!" sarkas Panca. "Saya belum menikah, harus berapa kali saya bilang?!"

Keributan yang terjadi, memancing Salma, Jaya Terus, serta merta Tiara langsung masuk ke dalam ruangan.

"Sadar Pak! Saya istri Bapak!" Sisil maju dengan amarah yang menggebu. Ia mengguncang terus kedua bahu Panca, namun Shena langsung menepisnya.

"Gak usah kasar sama pacar gue!" bentak Shena sembari menepis tangan Sisil.

"Eh diem ya, lo lonte!" balas Sisil tak kalah membentak. "Seenak jidat, lo cium suami gue! Emang cewek lapar lo. Murahan tau gak?! Lo gak ada hubungan resmi apapun sama suami gue, tapi dengan gatelnya main cium aja!"

Shena membungkam, bahkan sedikit merunduk malu saat Salma dan Jaya Terus terlihat terperangah dengan ucapan Sisil.

"Gak tau malu lo! Datang-datang main cium suami orang. Punya otak gak sih, bangsat?!" imbuh Sisil terus marah.

"Malu sama umur!" Sisil menoyor kepala Shena dengan berani. "Udah tua juga, harusnya cari suami sana! Bukannya malah jadi lonte, pake segala cium-cium suami orang!" makinya keras.

Panca yang tak terima sang kekasih dimaki, langsung dengan gerakan tak terduga mengambil segelas air di atas meja dan ....

BYURRRR!

Panca menyiramkan air itu ke wajah Sisil. Sukses membuat Salma, Jaya Terus, bahkan Tiara membungkam mulut kaget.

"JAGA OMONGAN KAMU SISIL!" bentak Panca.

Shena tersenyum miring, sambil mengangkat dagunya angkuh. Sementara Sisil? Jangan tanyakan dia, karena sekarang Sisil tengah bergeming dengan mata setengah terbuka akibat siraman air yang Panca beri. Wajahnya sekarang sudah basah kuyup.

"Stop memaki Shena dengan kata-kata kotor kamu itu!" Panca menunjuk Sisil dengan geram. "Gaya bicara kamu dan sikap kamu, benar-benar menunjukkan kamu tidak punya adab tau gak?!"

Sisil meniup poninya yang lepek akibat siraman air. Buru-buru, ia menarik tissue di atas meja, dan mengeringkan wajahnya.

"Sikap saya, tergantung sikap orang yang memperlakukan saya, Pak!" balas Sisil kemudian. Ia meremas tissue di tangannya, lalu melemparkannya pada Shena. "Gak akan ada asap, kalau nggak ada api!" tambahnya, sambil menatap Shena sengit.

PANCA & SILA [SELESAI]Where stories live. Discover now