Part 5

40.5K 3.1K 17
                                    

Haii semuaaa. Moga ga bosen ya sama ceritanya hehe. Aku seneng kalo dapet notif dari wattpad.
Selamat membaca guyss......enjoyyy

-------------------------------

Kok Kak Albelcio gak tellihat oleh Annie ya? Coba deh Annie tanya om itu. (Kok Kak Albercio gak terlihat oleh Annie ya? Coba deh Annie tanya om itu).

Annie mendekatkan kakinya kepada Robert yang sedang membelakanginya.

"Pelmici om, om liat Kak Albelcio gak? Bukannya tadi kakak ada dicini cama om? Cekalang kok gak ada Kak Albelcionya? Om kemanain Kak Albelcio?" (Permisi om, om liat Kak Albercio gak? Bukannya tadi kakak ada disini sama om? Sekarang kok gak ada Kak Albercionya? Om kemanain Kak Albercio?) Annie yang niat awal hanya menanyakan satu pertanyaan malah akhirnya menanyakan seluruh pertanyaan yang ada di kepala kecilnya dengan mengkerutkan kening dan menyipitkan matanya seolah curiga dengan Robert.

Robert yang mendengar suara dari belakang pun segera membalikkan badannya. Alhasil dia menemukan Annie yang kecil dibawah kakinya sedang mendongak sambil menanyakan keberadaan kakaknya.

"Hai, nona Annie. Tuan muda tidak Om Robert kemanain kok. Tadi tuan muda Albercio pergi ke kamarnya, mungkin karena capek."

"Hai Om Lob..lob..lobet." Annie yang masih cadel terlihat kesusahan untuk menyebutkan nama guru bela diri dari Albercio.

Nona sangat lucu. "Robert nona, tetapi jika nona kesusahan untuk menyebut nama saya, saya dengan senang hati merubah nama saya dari Robert menjadi Lobet." Robert terkekeh kecil dan merasa aneh ketika menyebutkan namanya menjadi Lobet.

"Maapin Annie ya Om Lobet, Annie belum tellalu lancal ngomongnya. Tapi Annie akan belajal bial bica ngomong nama om. Lrllllro.....lllro..bbeelllrt." (Maafin Annie ya Om Robert, Annie belum terlalu lancar ngomongnya. Tapi Annie akan belajar biar bisa ngomong nama om. Lrllllro.....lllro..bbeelllrt). Annie dengan lucunya mengulang dan berusaha lebih keras hanya untuk dapat mengucapkan nama Robert.

"Nona, nona Annie tidak perlu minta maaf sama saya. Saya akan menganggap Lobet adalah panggilan kesayangan dari nona untuk saya." Kalau tuan dengar anak kesayangannya minta maaf sama saya, bisa mati saya. Nona, anda harus menolong saya jika tuan marah.

"Om Lobet, Annie mau ketemu cama Kak Albelcio dulu ya, Annie mau kacih teh hangat manich cpecial ini untuk Kak Albelcio. Dadah om." (Om Robert, Annie mau ketemu sama Kak Albercio dulu ya, Annie mau kasih teh hangat manis spesial ini untuk Kak Albercio. Dadah om). Annie melambaikan tangannya dan berjalan lagi menuju kamar Albercio.

"Iya, sampai jumpa nona." Robert melambaikan tangannya dan mentap Annie dengan bingung dan aneh. Mengapa nona kecil berjalan agak aneh ya? Seperti sedang menahan sakit. Semoga nona kecil baik-baik saja.

------------------------------------

Kamal Kak Albelcio ada dimana ya? Halusnya tadi Annie tanya ke Om Lobet. Cekalang kan Annie bingung lagi untuk mencali kamar kakak. (Kamar Kak Albercio ada dimana ya? Harusnya tadi Annie tanya ke Om Robert. Sekarang kan Annie bingung lagi untuk mencari kamar kakak). Annie berjalan dengan luntang lantung tidak tahu mau kemana. Hingga dia pun melihat maid yang sedang membersihkan lorong didepannya. Lebih baik jika Annie tanyakan kepada kakak itu. Annie pun berjalan mendekati maid tersebut.

"Pelmici, maap Annie ganggu, Annie mau tanya kepada kakak, kakak tahu kamal Kak Albelcio dimana gak? Annie telcecat." (Permisi, maaf Annie ganggu, Annie mau tanya kepada kakak, kakak tahu kamar Kak Albercio dimana gak? Annie tersesat).

"Kamar tuan muda ada disitu nona. Nona mau saya antarkan?" Maid tersebut menunjukkan ruangan paling ujung dari lorong tersebut.

"Oh dicitu ya. Telimakacih kakak, tapi Annie ingin membawakan teh hangat manich cpecial ini untuk Kak Albelcio cendili caja. Dadah kak, Annie mau ke kamal Kak Albelcio dulu." (Oh disitu ya. Terimakasih kakak, tapi Annie ingin membawakan teh hangat manis spesial ini untuk Kak Albercio sendiri saja. Dadah kak, Annie mau ke kamar Kak Albercio dulu). Annie melambaikan tangannya untuk yang ketiga kali pada hari ini dan berjalan menuju kamar sang kakak.

Tok..tok...tok

"Kak, ini Annie. Kakak ada didalam?" Annie menunggu 5 menit, tetapi tidak ada sahutan dari kamar tersebut. Apa Annie langcung macuk aja ya? Tapi kan itu tidak copan. Tapi Annie ingin kacih teh hangat manichnya cekalang. Annie halus gimana ya? (Apa Annie langsung masuk aja ya? Tapi kan itu tidak sopan. Tapi Annie ingin kasih teh hangat manisnya sekarang. Annie harus gimana ya?) Seperti biasa yang dilakukan Annie ketika bingung, dia mengkerutkan kening dan menyipitkan matanya.

Annie akan macuk kedalam. Cemangat Annie, kamu pachti bica melakukan ini cemua. (Annie akan masuk kedalam. Semangat Annie, kamu pasti bisa melakukan ini semua). Annie pun membuka pintu bewarna hitam yang menjulang tinggi tersebut dengan susah payah. Ditambah kakinya yang terasa semakin sakit. Annie yang malang.....

"Kak....Kakak ada didalam? Annie buatkan kakak teh hangat manich kalena kakak tellihat capek sehabis peltandingan tadi. Bolehkan kalau Annie macuk?" (Kak....Kakak ada didalam? Annie buatkan kakak teh hangat manis karena kakak terlihat capek sehabis pertandingan tadi. Bolehkah kalau Annie masuk?)

Hening.....

Annie pun memilih untuk melangkahkan kakinya kedalam. Dia melihat bahwa kakaknya sedang tidur di ranjang besarnya dengan...gelisah?

Kok muka kakak pucat dan belkelingat ya? Tidulnya juga cepelti tidak nyenyak. Apakah kalena papah tidak ada dicamping kakak, jadinya kakak tidak nyenyak? Kalena jika Annie tidul dicebelah papa, pachti Annie tidul dengan nyenyak. Lebih baik Annie mendekat kepada Kak Albelcio. (Kok muka kakak pucat dan berkeringat ya? Tidurnya juga seperti tidak nyenyak. Apakah karena papah tidak ada disamping kakak, jadinya kakak tidak nyenyak? Karena jika Annie tidur disebelah papa, pasti Annie tidur dengan nyenyak. Lebih baik Annie mendekat kepada Kak Albercio).

Annie mendekat ke ranjang Albercio.

Apakah kakak cedang demam ya? Kakak tellihat kecakitan. Annie halus cek keadaan kakak. (Apakah kakak sedang demam ya? Kakak terlihat kesakitan. Annie harus cek keadaan kakak).

Annie meletakkan teh hangat manis buatannya dinakas sebelah ranjang Albercio, setelah itu dia langsung mendekatkan telapak tangannya ke dahi Albercio.

"Mau apa kamu?" Albercio menangkap tangan kecil Annie sebelum tangan tersebut meraih dahinya.

Cemoga Annie tidak dimalahi. Aminn. (Semoga Annie tidak dimarahi. Aminn).

-------------------------

Sudah guys cukup. Udah panjang pake bangett

Dadah semuaaa jangan lupa voteeee :)

Makasih

My Little AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang