Part 9

33.5K 3.3K 40
                                    

Haiii guyss aku ga nyangka cepet banget ke 35 vote

Makasih banget ya yang kemaren dah vote dan nyemangatin

Jujur aku ga nyangka akan banyak respon positif dari kalian❤❤

Seperti biasa guys aku ingatkan......

Jangan lupa vote⭐⭐🌟 komen dan apapun deh share juga supaya lebih banyak yg baca hehe

-----------------

Bugh.. bugh..bugh

"a....ampun tuan..sa..saya tidak tahu uhuk." Penjaga depan rumah tersebut kesulitan untuk berbicara karena pukulan yang diterimanya membuat rahangnya patah. Bahkan setiap dia ingin bicara, terasa tulang rahang bawahnya bergerak sedikit.

Penampilan dari sang penjaga tersebut sudah sangat tidak layak untuk dilihat orang. Muka dan badan yang lebam membiru, mata yang membengkak dan mengeluarkan darah didaerah pelipisnya, pakaiannya juga berantakan.

"DASAR BODOH! KAMU MEMBIARKAN ANAK SAYA DILUAR SANA TANPA PENJAGAAN." Terungkaplah siapa yang sedari tadi membogem mentah penjaga depan rumah itu, Ray.

Ray memang sudah melihat CCTV yang terconnect dengan laptopnya. Dari semenjak Annie keluar dari ruangan kerjanya, dia melihat CCTV tersebut. Hanya untuk memastikan bahwa Annie aman. Hingga handphonenya berdering, menandakan ada panggilan masuk dari sang sekretaris. Ray menerima telefonnya itu dan berjalan kearah pantry yang terletak diseberang meja kerjanya. Ray diberitahu oleh sekretarisnya bahwa salah satu hotelnya yang ada di Paris kebakaran. Karena masalah ini lumayan serius menurut Ray, maka dari itu ia membahas masalah ini dengan sekretarisnya selama 20 menit. Dan ketika dia kembali ke meja kerjanya untuk melihat CCTV, dia tidak melihat Annie dimana pun. Ia mengecek CCTV dari ruang ke ruang. Akhirnya dia pun mengulang rekaman 20 menit sebelumnya. Seketika itu juga, Ray menggeram menandakan bahwa ia sangat marah. Dia pun menemui penjaga depan rumah untuk menyeretnya kedalam mansion dan memukul brutal penjaga itu.

"Ma..maaf." Penjaga depan rumah itu tidak bisa bertindak apa-apa, karena ini memang kesalahannya. Penjaga depan rumah yang baru bekerja selama 2 bulan ini sudah pasrah akan hidupnya. Dia tahu bahwa dirinya sudah membuat singa mengamuk dan dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.

"TIDAK ADA MAAF UNTUKMU. BAHKAN SEHELAI RAMBUT ANNIE LEBIH BERHARGA DARIPADA KAMU. CHRIS, KAMU BAWA SAMPAH INI KE BAHWAH TANAH." Ray menyuruh asisten pribadinya, chris, untuk membawa penjaga itu ke ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah adalah ruangan dimana isinya merupakan manusia, bahkan mayat yang Ray siksa karena telah mencoba untuk menggangu hidupnya. Tidak ada satu orang pun yang ingin memasuki ruangan tersebut bahkan jika itu hanyalah untuk melihat. Ruangan tersebut adalah neraka bagi mereka yang berurusan dengan Ray.

"Baik, tuan. Akan saya masukkan dia kedalam sel bernomor 10." 2 orang penjaga yang sedari tadi hanya diam dan melihat datar akan kejadian ini, seolah sudah biasa terjadi, langsung membawa penjaga depan rumah ke ruang bawah tanah dan menempatkannya dengan kasar di sel 10. Bahkan penjaga tersebut diperlakukan seperti anjing. Tangan kaki dan lehernya diborgol. Tetapi dia sudah kehabisan tenaga dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

-----------------------

"Ayah." Selama ini 12 tahun Albercio hidup, dirinya tidak pernah melihat Ray marah besar seperti ini. Bahkan pada saat ada yang korupsi sebesar 1 triliun pun, dia tidak marah hanya saja orang yang mengkorupsi kehilangan nyawanya. Tetapi kali ini, Albercio melihat ayahnya berbeda. Ayahnya marah, tetapi sedih, juga gelisah, seperti kehilangan arah. Terlihat bahwa ayahnya menahan dirinya untuk tidak terlihat sedih dan memasang topeng wajah datarnya. Tetapi Albercio tetap bisa melihatnya pancaran kesedihan itu, walaupun ayahnya berusaha untuk menutupinya.

Bugh....bugh

Ray memukul wajah Albercio sebanyak 2 kali. Dia tidak pernah memukul anaknya. Walaupun kadang Albercio melakukan kesalahan, dia tidak pernah mempermasalahkan anaknya, bahkan dia membela Albercio walaupun Albercio salah. Tetapi untuk pertama kalinya, Ray tidak bisa menahan tangannya untuk memukul Albercio.

"Saya minta maaf ayah. Saya sudah jahat kepada Annie. Saya mengakui kesalahan saya." Albercio terkejut, karena baru pertama kali dia mendapatkan pukulan dari ayahnya. Tetapi dia tidak memprotes apapun karena bahkan dia juga ingin memukul dirinya yang sudah jahat kepada Annie.

Albercio yang terjatuh sesudah dipukul oleh ayahnya pun berusaha untuk berdiri sambil mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah. Terlihat sekali bahwa Ray memukul anaknya itu tidak main-main.

"KAMU MEMANG SALAH ALBERCIO! BISA-BISANYA KAMU MEMPERLAKUKAN ANNA SEPERTI ITU! DIA ITU ADIK YANG SELAMA INI KAMU CARI!"

Albercio sangat terkejut dengan perkataan ayahnya. Dia bahkan tidak memperdulikan bibirnya yang masih mengeluarkan darah karena apa yang diberitahu oleh ayahnya membuat seluruh tubuhnya menegang mati rasa.

-------------------

"Annie, hei bangun dulu sebentar."

Papa? Papa tolong Annie, bantu Annie kelual papa. Annie tidak mau dicini. (Papa? Papa tolong Annie, bantu Annie keluar papa. Annie tidak mau disini).

"Hei bangun." Annie merasakan lengannya digoyangkan dan dia juga mendengar suara bisikin kecil disebelah telinganya.

Annie membuka matanya secara perlahan. Bahkan dia kesulitan untuk membuka matanya. Annie merasa sangat pusing dan lapar. Dia juga kehausan. Annie semenjak 2 hari kemarin sampai hari ini belum dikasih makan ataupun minum.

"Kau mau minum?" Annie kembali mendengar suara kecil itu diseblahnya. Dengan sekuat tenaga Annie pun mengalihkan pandangan matanya ke suara tersebut.

Om Caesal? (Om Caesar?).

Annie melihat tangan Caesar yang menyodorkannya gelas berisi air minum. Annie sangat ingin tetapi dia tidak sanggup untuk mengambilnya. Caesar yang tahu bahwa Annie kesulitan untuk mengambil pun langsung membawa gelasnya ke mulut Annie. Setelah itu dia bahkan menyuapi Annie dengan makanan yang tadi dia bawa kesini.

Caesar tidak tega melihat Annie yang tidak diberi makan ataupun minum sama sekali oleh tuannya itu. Jadi dia berinisiatif untuk membawakan makan dan minum kepada Annie secara diam-diam. Dan baru hari inilah dia mempunyai kesempatan itu. Sejak 2 hari kemarin, Caesar tidak mempunyai kesempatan, karena ruang tempat penyekapan Annie dijaga ketat dan jika ia memaksa, akan menaruh kecurigaan kepada Paul. Sehingga ia menunggu waktu yang tepat. Hari ini, semua penjaga disuruh oleh Paul untuk menyelesaikan misi yang lain. Jadilah Caesar menyerahkan dirinya untuk menjaga ruang tahanan Annie, karena dia ingin memberikan gadis kecil itu makan dan minum.

Annie memakan makanan yang disuapi oleh Caesar dengan lahap. Bahkan tidak sampai 7 menit, sepiring makanan itu sudah habis Annie lahap. Annie merasa sangat bersyukur bisa makan dan minum hari ini.

"Telimakacih om. Annie tidak tahu halus bagaimana kalau tidak ada om." (Terimakasih om. Annie tidak tahu harus bagaimana kalau tidak ada om).

Caesar yang sedang membereskan peralatan makan pun langsung melihat kearah Annie yang sedang terisak.

"Sama-sama, Annie." Caesar membalas perkataan Annie sambil tersenyum dan mengeluskan tangannya pada rambut Annie yang lembut. Setelah itu Caesar pergi dari ruangan tersebut dan berharap bahwa tidak ada orang yang tahu akan hal ini.

-------------------

Guyss aku ga nyangka 35 vote akan secepat ini. Tadi aku kaget pas liat dan udah nyampe target.

Aku cepet-cepet langsung ngetik....jadi kalo ada typo ato something yang menurut kalian aneh tinggal komen aja ya...

Capek guyss tapi terbayarkan hehe

Yuk vote komen

Untuk next part aku lebihin lagi ya targetnya

47 vote untuk next part.... Semangatt❤❤

My Little AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang