ujian

386 72 3
                                    

Malem ini update karena liat teaser syclla🤧
Plus twins nya kita update wv jga🤧
*500 words*


Sebentar lagi ujian kenaikan kelas dimulai. Renjana yang tidak ingin mengecewakan keluarganya pun mulai belajar penuh giat.

Renjana tahu. Renjana sangat tahu. Sedari kecil, Randika jauh lebih pintar dibanding dirinya. Sejak kelas satu sekolah dasar pun, Randika selalu jadi kebanggaan keluarganya dengan menyandang juara 1 dan juara umum berturut-turut. Tapi sampai kapanpun, Renjana selalu bertekad untuk bisa mengejar Randika.

Maka untuk ujian kali ini Renjana akan belajar lebih giat lagi. Bukan saat ujian saja sebenarnya, tapi sejak kenaikan kelas pun Renjana sudah belajar lebih giat dibanding sebelumnya.

Tapi... Renjana sering tidak hadir setelah malam yang Ia lalui ulah Kak Gilang atau Papa. Renjana jadi memiliki beberapa catatan yang kosong karena itu. Harus kepada siapa Renjana minta tolong?

Renjana pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Ia tidak dekat dengan siapapun disini, semuanya seolah-olah memusuhi Renjana sebagai bahan bullying. Tapi Renjana bertekad untuk belajar giat!

"Ya! Aku harus berani!" tekad Renjana. Maka Ia mulai melangkah menghampiri teman-temannya tanpa ragu.

"Mmm... Permisi..." lirih Renjana.

Seorang teman laki-laki di kelasnya itu menatap Renjana sinis. Renjana menelan ludahnya menahan gugup, "aku... Boleh liat catatannya? Beberapa catatan aku kosong karena nggak masuk,".

Laki-laki itu kembali memandang Renjana sinis, "apa-apaan? Pergi sana! Gue nggak mau bantu lo!" setelah mengatakan itu pun Ia pergi.

Renjana masih belum menyerah. Kali ini, ia menghampiri seorang anak perempuan.

"Maaf..." tapi belum bicara pun, anak perempuan itu sudah melenggang pergi.

"Maaf, boleh liat catatannya? Aku-"

"Lo ngapain?!" renjana tersentak saat tubuhnya ditarik ke belakang. Seorang anak laki-laki yang biasa memukulinya itu kini menatap Renjana kesal.

"Gue tanya, lo ngapain?!" sentaknya lagi.

"A... Aku..."

"Lo gagu?! Haha!!!! Anak lemah ini gagu guys!" teriak laki-laki itu. Sontak seluruh isi kelas tertawa menyahutinya, tertawa untuk Renjana.

"Aku cuman mau liat catatan," lirih Renjana sambil menunjukkan buku tulisnya.

Anak laki-laki yang Renjana kenal dengan nama Farel itu menatap buku tulis Renjana kemudian, lalu ia mengambilnya dan membuka buku tulis itu acak.

"Ohh..."

Apa? Apa Farel akan meminjamkannya buku catatan? Renjana sangat senang saat memikirkannya.

"A..."

'Brettt'

Sontak kedua mata Renjana membesar. Farel menyobek sampul bukunya dengan mudah, membuat Renjana meringis kemudian. Ternyata harapannya terlalu tinggi untuk hal itu.

"Lo liat? Daripada mikirin nilai pelajaran lo, mending lo mikirin cara biar lo bisa tetep hidup!" bentak Farel. Laki-laki itu sudah ingin menyobek buku Renjana lagi, namun usahanya terhenti saat seseorang menahan tangan Farel kemudian.

"Nggak usah sok jago! Lo seharusnya mikir cara buat naik kelas tahun ini!" setelah itu Ia merebut buku Renjana dari tangan Farel.

"Nih!" Renjana sudah ingin berterima kasih, tapi anak itu sudah pergi.

Yang membuat aneh lagi, Farel juga ikut pergi dengan kawanannya. Padahal Renjana sudah mengira Farel akan memukulnya nanti.




"Siapa? Kok Renjana baru liat?"

😗😗😗

Want to know something?









The cat is sad coz it’s not getting vote & comment
     />  フ
     |  _  _ l
     /' ミ_xノ
     /      |
    /  ヽ   ノ
    │  | | |

So, VOMENT guys! Biar catnya gak sad!

Dari Aku, Renjana 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang