fakta

325 47 0
                                    

Ganesh menggeram marah saat menyaksikan Randika tergeletak kalah. Ia bersumpah akan menghukum anak itu saat semuanya selesai, sementara kini tangannya yang mengambil alih tongkat baseball yang sempat lepas dari tangan Randika tadi. Diam-diam Ia juga menyesal tidak menghadirkan bodyguard di rumah ini, dan handphonenya malah tertinggal di dalam rumah sehingga Ia tidak bisa menghubungi siapapun untuk Ia pinta menghajar Sada yang datang tiba-tiba. Terpaksa harus Ia yang menyelesaikannya sendiri.

"Sebenarnya saya malas mengotori tangan saya cuman buat lawan kamu. Tapi karena saya nggak bisa hubungi siapapun, terpaksa harus saya sendiri."

"Bilang aja Om takut lawan saya sendiri." Sada terkekeh mengejek sosok tua di hadapannya itu.

"Kamu nggak tau siapa saya." Ganesh menggeram mendapati anak antah berantah itu menghinanya.

"Saya tau kok Om mantan psikopat. Tapi Om bisanya nyiksa orang, bukan ngelawan!"

Bug! Ganesh terperanjat saat tiba-tiba saja Sada sudah menendang wajahnya dengan kuat. Kebiasaan Sada jika sudah berhadapan dengan seseorang, melawan tanpa aba-aba dan mengelabuinya.

"Sepertinya disini Om yang nggak tau saya," Sada menyingkir saat Ganesh melayangkan tongkat baseball itu ke arah bahu kirinya. Ia balik menendang perut Ganesh hingga laki-laki itu mundur beberapa langkah.

"Jangan main-main!"

Ganesh kembali melayangkan tongkat di tangannya, dan Sada cepat menghindarinya, namun ternyata Ganesh juga pandai mengelabui dan menendang bahu Sada hingga tubuhnya ikut mundur. Sada menggeram dan kembali memasang kuda-kuda, kini Ia mengincar tongkat itu agar terlepas dari tangan Ganesh.

Namun seolah tau niat itu, tongkat yang dipegang Ganesh tidak terlepas saat Sada menendangnya. Dan balik memukul bahu Sada dengan kuat, sehingga kini Ia meringis mendapati kausnya sobek di bagian bahu.

"Segitu doang kemampuan kamu?" Ganesh mendecih melihat Sada di hadapannya.

"Saya cuman mancing Om aja biar lukain saya, jadi saya bisa balas."

"Oke. Sini maju!"

Sada meludah ke sampingnya, lalu menghampiri Ganesh yang langsung mengayunkan tongkat itu ke arahnya, sepertinya sekarang Ganesh mulai mencuri tekniknya.

Ayunan tongkat baseball dari Ganesh kembali mengincar Sada, maka saat ini yang Ia lakukan bukan menghindar lagi namun meraih tongkat itu dengan sebelah tangannya dan mendorong bahu Ganesh dari belakang sehingga membuat Ganesh terjatuh. Tongkat di tangannya otomatis terlepas saat pria itu terjatuh ke tanah. Maka kesempatan itu tidak Sada sia-siakan dengan mengunci pergerakan Ganesh dari belakang.

Tubuhnya menduduki tubuh Ganesh yang tertelungkup, lalu menarik kedua tangannya ke belakang dan menguncinya agar Ganesh tidak lagi bisa bergerak.

"Sialan." Desis Ganesh.

"Makanya yang dipelajari itu bukan 'bagaimana cara membuat orang menjerit dan memohon' ya, Om. Tapi bagaimana cara mempelajari teknik lawan dan melumpuhkannya." Sada mengeratkan pengunciannya pada kedua tangan Ganesh. "Tapi sayangnya habis ini Om nggak bisa belajar lagi, sebab saya udah serahin Om buat mendekam di penjara selamanya."

Dan detik itu juga Ganesh menyumpah serapahi Sada saat beberapa polisi datang mengerubungi keduanya. Dirinya diambil alih oleh seorang polisi dan diborgol. Beberapa petugas medis juga datang membawa tubuh Renjana, Randika, dan Gilang yang terluka.

"Bapak kami tangkap karena tuduhan percobaan pembunuhan dan penyiksaan. Tindakan selanjutnya akan kami urus di kantor kepolisian."

Bahkan Ganesh memilih untuk menatap nyalang Sada dibanding mendengar ucapan polisi itu, sebelum akhirnya dibawa pergi oleh para polisi disana.

"Gimana soal kekuasaannya, Yah? Bisa-bisanya dia nanti lolos karena kekuasaan dia," Sada mendesis menatap tubuh Ganesh yang dibawa jauh.

"Soal itu kamu nggak usah khawatir. Kasus Ganesh bukan hanya di percobaan pembunuhan dan penyiksaan. Korupsi, penipuan, dan penjualan barang terlarang juga masuk ke catatan polisi. Jadi dia nggak bisa lolos untuk saat ini."

Sada menghela napas. Sebenarnya Ayahnya dan Sada sudah mengincar Ganesh dari lama, tapi pria itu sudah berhasil lolos berkali-kali berkat kedudukannya.

"Gimana soal Renjana?"

"Kamu nggak usah khawatir. Renjana bakal baik-baik aja, dan Ayah juga bakal bawa dia ke rumah saat dia sembuh nanti." Pria itu menepuk bahu anaknya bangga, lalu berjalan pergi meninggalkan lokasi kejadian untuk menindak lanjuti perbuatan Ganesh di kepolisian.

Sementara itu Sada menatap bekas darah Renjana yang mengotori kolam, "semoga Lo baik-baik aja, Jan. Gue bakal ngerasa gagal kalo sampai Lo kenapa-napa."










Pokoknya kalo kalian ngerasa nih cerita makin aneh bilang ya:)))

Maafkan saya yang melanggar janji

Dari Aku, Renjana 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang