CHAPTER 20 || PERMINTAAN MAAF

19K 2.2K 284
                                    

Berhubung authornya sudah tidak up selama ber abad-abad, jadi ayooo kita gas-!

Jangan lupa comment di setiap Partnya-♡

Jangan bosen koreksi typo-♡

Happy Reading-♡

♡♡♡   

Waktu menunjukan pukul Sebelas siang namun Sekala tidam kunjung turun menuju ke lantai bawah untuk hanya sekedar sarapan atau lainnya.

Xena Kini tengah duduk di samping di Sofa ruang tengah, sembari sesekali melirik ke arah tangga.

Karena rasa penasarannya terlalu tinggi terhadap Sekala. Wanita tersebut berjalan menuju ke kamar lantai atas. Soal mertua Xena, wanita tersebut tengah pergi menuju arisan bersama kumpulan sosialitanya, Termaksud Selena Bunda Xena.

Xena berjalan menyusuri Lantai atas, aroma alkohol tercium Sangat Kuat. Di lihatnya Sekala meringkuk di atas Sofa sembari memejamkan matanya. Di atas meja, terdapat beberapa botol minuman yang sudah kosong.

Xena memberanikan diri menghampiri Sekala, memeriksa keadaan suaminya tersebut. "Sekala Demam?" Gumam Xena, Gadis tersebut berusaha mati-matian menahan mualnya.

Sekala membuka matanya, di lihatnya Xena yang tengah juga menatapnya. "Xen, Maaf." Lagi-lagi hanya itu ucapan yang bisa Sekala keluarkan.

"Bersihin badannya, Xena nggak kuat sama bau alkohol Kala." Ucap Wanita tersebut, setelah itu berjalan menuruni anak tangga.

Sekala mendudukn tubuhnya pelan, lalu mendudukan tubuhnya. Kepalanya Sedikit pusing, ia lupa sudah berapa Minuman beralkohol yang di habiskannya Semalam.

♡♡♡

Lima belas menit Setelah itu, Sekala turun dari kamarnya. Wajah Laki-laki tersebut nampak Segar setelah membersihkan tubuhnya.

Sementara Xena tengah sibuk menata makanan di atas meja.

"Makasih Xen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Makasih Xen." Ucap Sekala yang kini sudah duduk di meja makan.

Xena hanya diam, sembari menyibukan diri di dapur.

"Xena." Panggil Sekala. "Istirahat, Jangan kecapekan." Ucap Sekala.

Xena hanya diam, gadis tersebut tetap sibuk membersihkan peralatan sehabis memasaknya.

Sekala melanjutkan makanan nya, sesekali memperhatikan Xena.

Setelah menghabiskan supnya, Sekala membereskan peralatan makanan yang di pakainya, untuk di cuci. "Biar Xena yang cuci." Ucap Wanita tersebut mengambil alih pekerjaan yang akan di lakukan Sekala.

Sekala diam, mematung berdiri di samping Xena. Semarah apapun Xena terhadap Sekala, wanita tersebut bahkan tidak bisa membiarkan dirinya kelaparan sedikitpun, berbanding terbalik dengan perlakuan Sekala beberapa hari yang lalu terhadap Xena.

Sekala memeluk Xena dari belakang, menyembunyikan wajahnya di bahu milik Xena. "Maaf Xen." Bisik Sekala, suara laki-laki tersebut terdengar serak. "Maafin Kala Xena."

Xena terdiam, wanita tersebut merasakan bahunya basah. "Istirahat. Masih pusing kan?" Ucap Xena mengalihkan pembicaraan Sekala. Gadis tersebut mengigit bibirnya, berusaha untuk menahan tangisnya.

Sekala menggelengkan Kepalanya, "Rasa sakit yang kamu rasain nggak sebanding sama rasa sakit yang aku rasain sekarang."

Xena menghela nafasnya, berusaha untuk membalikan tubuhnya namun di tahan oleh Sekala. "Aku mau nyuci piring dulu, Kamunya ke kamar Kala." Ucap Xena.

Lagi-lagi Sekala menggelengkan kepalanya.

"Ke kamar atau Xena nggak bakal maafin Kala?" Ancam Xena.

"Malu Xen, Cuci piringnya habis itu kita ke kamar." Rengekan Sekala membuat Xena hampir saja mengeluarkan tawanya.

Xena menghela nafas, Mau tidak Mau Xena menyelesaikan cucian piringnya dengan Sekala yang bergelayut manja di bahunya.

Kurang dari lima menit gadis tersebut Menyelesaikan pekerjaannya. " Udah ayo ke kamar." Ucap Xena.

"Jalan Xena." Ucap Sekala.

"Lepasin dulu, Xena susah jalannya." Ucap Xena, bahunya pegal karena berat kepala Sekala yang bisa di bilang cukup besar.

"Nggak mau Xen malu." Ucap Sekala.

Lagi-lagi Xena harus mengalah, memilih berjalan menuju kamarnya. Tentunya di ikuti oleh Sekala yang berada di posisi tetapnya.

"Sekarang ayo lepas, Xena pegal Kala." Ucap Xena, sembari mengelus tangan Sekala yang melingkar di perutnya.

Sekala melepaskan pelukannya dari Istrinya tersebut.

Xena memutar tubuhnya, Sembari menatap Sekala yang menunduk.

"Udah Jangan nangis, kaya anak kecil aja kamunya." Ucap Xena sembari mengusap jejak air mata Sekala. Jujur ia heran dengan sikap Sekala yang berubah drastis seperti anak kecil tersebut.

Sekala menatap Xena dengan hidung yang memerah. "Xena beneran nggak marah lagi kan?" Tanya Sekala, sembari menatap Xena dengan mata berbinar.

Siapa sih yang tega marah dengan sikap Sekala yang mengemaskan ini.

Xena membalas dengan gumaman.

"Xena maaf, Jangan diemin Kala lagi." Rengek Sekala yang Semakin menjadi tersebut.

Xena menahan Senyumnya. "Iya, nggak marah lagi." Ucap Xena singkat.

Sekala tersenyum, lalu menangkup pipi Xena. mengecup wajah gadis tersebut dengan brutal. "Makasih sayang." Ucap Sekala, Lalu mengecup puncak kepala Xena. "Maafin Kala ya Xen." Ucap Sekala sembari mengecup bibir Xena.

Xena tersenyum, sembari menganggukan Kepalanya. Menggengam tangan Sekala yang berada di pipinya. "Kala Jangan pernah tinggalin Xena Sama dia." Pinta Xena, sembari mengelus Perutnya.

♡♡♡

Pendek? yuk lanjut ga nih?

SEKALA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now