Mabuk

428 40 0
                                    

Patrick baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Pria muda itu menoel noel perutnya yang ia bilang imut didepan kaca. Walaupun tidak ada otot perut di sana, Patrick selalu merasa bahwa perut buncitnya tetaplah menggoda dengan pesonanya sendiri. Narsis sedikit tidak papalah ya.

Kamar nya yang menggunakan AC serta kondisinya yang sedang tidak berpakaian tentu saja membuat nya menggigil, ia mengambil baju di dalam lemari lalu memakainnya. Ia memang sengaja tidak membawa semua baju nya agar sewaktu waktu saat pulang kesana ia tidak perlu membawa banyak pakaian. Ia yang telah berganti kini memfokuskan perhatiannya pada hairdrayer untuk mengeringkan rambut.

Suara pintu kamar yang terbuka membuatnya mengalihkan perhatiannya sejenak. Sosok Daniel dengan wajah memerah seperti baru saja mengonsumsi minuman beralkohol muncul di daun pintu.

Daniel berjalan gontai kearah Patrick yang kembali sibuk mengeringkan rambut setengah keringnya.

Bukh

Mungkin karna mabuk pria jakun itu tidak memperhatikan jalannya, ia tersandung oleh kakinya sendiri. Patrick yang kaget segera mematikan hairdryer lalu menghampiri Daniel.

"Ge?, Ughh baunya ga enak"

Tiba-tiba Daniel bangun dan duduk bersila didepan Patrick Yang tadi berusaha menyadarkannya. Ia menatap pria di depannya dengan cermat kemudian tersenyum sangat lebar sampai matanya menghilang.

"Ah...bakpao" Daniel langsung menyambar pipi Patrick, jika kalian membayangkan Daniel mencium Patrick, oh anda salah besar karena itu lebih cocok disebut mengemut sebab hampir seluruh daging dipipi Patrick disedot Pria itu.

"Aduh... Ge ini pipi Patrick bukan bakpao" Protes Patrick. Ia kesal pipinya dikatai bakpao, dengan banyak usaha ia akhirnya bisa melepaskan diri dari Daniel. Patrick mengusap pipi kanannya yang sedikit memerah dengan beberapa tanda gigi disana.

"Oh bukan ya?" Tanya Daniel memasang mimik lucu dengan satu jari telunjuk didagunya.

"Heis... Gege habis minum apa sih?kok baunya ga enak gini?" Tanya Patrick lagi kali ini sambil sedikit mengendus sekitaran mulut Daniel.

Bukannya menjawab, Daniel malah bangun dan jalan ke kamar mandi. Menyalakan keran di wastafel kemudian mendekatkan mulutnya ke air yang mengalir. Melihat itu Patrick bergegas menarik Daniel menjauh agar tidak meminum air dari keran westafel.

"Ge itu air keran, gaboleh diminum nanti sakit perut loh" Patrick mematikan keran sambil mengomeli Pria tinggi itu.

"Tapi aus" Daniel merengek sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

"Bentar. Tunggu sini, Patrick ambilin air minum" Perintah Patrick lalu bergegas keluar untuk mengambil air yang ada di nakas samping tempat tidur.

Setelah kepergian Patrick, Daniel merasa tubuhnya gerah. Ia mengipas-ngipaskan tubuh nya menggunakan tangan guna mengusir hawa panas tapi tak kunjung berhasil, tak kehabisan akal akhirnya dia melucuti satu persatu pakaiannya hingga menyisakan pakaian dalam saja.

Kepala pria tinggi itu celingak celinguk keberbagai arah hingga matanya tertuju pada satu hal yang ia yakini bisa menghilangkan gerah nya ia tersenyum konyol lalu berjalan masuk ke bathup.

"Dingin" Ucap Daniel yang langsung merebahkan diri, bathup yang sejuk membuatnya nyaman hingga terlelap.

"Ge ini airnya"

Patrick bingung karena tidak mendapati Daniel ditempatnya berdiri tadi melainkan hanya pakaian Daniel yang berserakan dilantai.

"Lah orangnya kemana? Jangan jangan...

Home (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang