Kunjungan

55 16 1
                                    

'(Name) POV'

Selesai sarapan aku memilih duduk di sofa depan tv. Lalu membuka sebungkus makanan ringan.

    "LAH?! Bukannya tadi kau habis makan?" Tanya Bang Yaku dengan wajah terkejud.

Apasih mukanya itu. Memang kenapa kalo aku abis makan? Toh tidak ada yang bisa menolak sebungkus ciki dengan micin yang beuh..... BANYAKKK!!

Ya

Memang nggak baik sih

Tapikan enak!!

Yaku duduk di sampingku. Saat tangannya itu ingin mengambil cikiku. Aku langsung mengangkatnya tinggi-tinggi.

    "Berbagi, (Name)." Kata bang Yaku.

Eits- enak aja bagi-bagi. Tadi yang ngomong abis makan siapa.

    "Nggak."

    "Dikit~ aja."

Kurasa ini saat yang tepat untuk menjadikannya 'tameng'ku.

    "Okeh... Tapi, temenin kerumah Kenma." Kata ku.

    "Setuju!!" Lalu Yaku langsung menyambar ciki miliku.

    "Toh memang aku berniat kerumahnya." Lanjutnya.

    "Untuk?" Tanyaku.

    "Voli. Oh ya- kau akan masuk SMA yang sama dengan kami kan? Bagimana kalau jadi menager tim voli put-" Belum sempat bang Yaku menyelesaikan ucapannya, aku langsung memotongnya.

    "Tidak! Aku menolak!" Ucapku tegas. Aku tidak akan mau!!

    "Kenapa?"

    "Aku memiliki klub sendiri yang ku minati." Ya.. jelas itu hanya dustaku saja.

Alasan asliku cukup konyol. Aku tidak ingin selalu, setiap saat setiap waktu keringat- oke jangan di lanjut. AKU TIDAK MAU BERTEMU KENMAA!!

Lebih detailnya. Aku tidak ingin terus terusan bertemu dengannya. Ku tidak mau rasa ini semakin tumbuh. Kan nyakit kalau ternyata cuma bertepuk sebelah kaki.

Hamduh... ya tuhan.. kenapa harus dia!!!

    "Bang, ku punya teka-teki(?) Mungkin?"

    "Apa tuh?" Bang Yaku terlihat tertarik.

    "Tahu nggak. Kalau sebenernya perasaan suka itu sebuah adonan."

    "Lah? kok bisa?" Yaku mengerenyit.

    "Iya soalnya kalau cetakannya muka si dia. Nanti yang tercetakkan wajah dia ."

    "(Name), sehat kan?"

Bugh bugh!!

Yah.... itu berakhir dengan adegan kekerasan yang tidak layak di tonton manusia. Jadi, mari kita skip.

Sekarang aku sudah ada di depan gerbang halaman rumah Kenma. AAAAAA EMAKKKKKK NGGAK BISA!!! NGGAK (NAME) NGGAK SANGGUP MAKKKKK!!!

Dengan jengkel Yaku menarik tanganku. Sialan kau Morisukeeee!!! Jangan di tarik juga atuhh.

Akhirnya aku berhasil masuk kedalam rumah, tepatnya kamar Kenma setelah acara nangis nangisan didepan ketika ketemu sama ibunya Kenma.

Kangen coy

Dulukan suka maling anaknya

Gg :))

Terlihat wajah Kenma datar-datar saja. Itukah reaksi seorang sahabat ketika melihat sahabatnya yg sudah lama tidak ia temui.

●I Hate You Too● ||K.Kenma x Readers||Where stories live. Discover now