Hari minggu

27 6 2
                                    

Tak terasa hari sudah minggu lagi. (Name) sudah mandi sudah wangi. Tumben juga dia bangun pagi. Ada alasannya sih.

Hari ini papa dan mama (Name) tidak bekerja, jadi mereka memutuskan mengadakan makan-makan bersama tetangga dan juga saudaranya.

(Name) turun dari tangga. Dia mengenakan dress berwarna krim dengan pita biru yang cantik.

Rambut (h/c) turunan dari papanya itu dihiasi pita biru besar yang cantik.

    "Dih tumben amat lu dandan begini? Biasanya udah kayak pembantu outfit lu." Ledek Yaku.

Ihhhh ini masih pagi loh Masa dia udah harus ribut sama Yaku sih. Sia-sia nanti dia udah dandan cantik, rapih, wangi begini.

Mana Yaku baru mau otw mandi lagi tuh. (Name) sebagai cewek anggun ogah deh ribut sama Yaku sekarang.

    "Maaf ya rakyat jelataku. Kalo iri sama tuan putri bilang aja iri." Kata (Name).

    "Cukup tau aja sih." Kata Yaku.

Laki-laki itu berjalan kearah kamar mandi sedangkan (Name) pergi ke halaman depan. Disana sudah ada mama, papa, paman, dan bibinya.

    "Wisss tumben anak mama udah cantik? Biasanya masih kumel." Ledek mama (Name)

    "Ish- mama mah sama aja kayak bang Yaku." Kata (Name)

    "(Name) lucu ya. Dari dulu manggil Morisuke pake nama depannya." Paman (Name) tertawa kecil.

Ya bukan masalah sih sebenarnya. Cuman lucu aja karena mereka kan keluarga tapi manggilnya dengan marga.

    "Sebenernya (Name) beberapa kali manggil bang Yaku, Morisuke kok. Cuman emang lebih enak manggilnya, Yaku, gitu. Kalo di panggil "mori mori" kan ke gimana gitu." Jelas (Name)

Yang lain tertawa mendengar alasan sederhana (Name). Memang (Name) manggil sepupunya itu denga Yaku karena lebih enak dan simpel aja

    "Apa nih namaku di sebut-sebut. Ghibahin ya" kata Yaku.

Yaku ikut bergabung dengan yang lain. Pemuda itu hanya memakai kaos putih oversize dengan celana pendek di atas lutut berwarna navy.

    "Dih geer. " Kata (Name)

Taklama keluarga Kuroo datang menyapa sambil membawa beberapa makanan.

Kuroo langsung menyapa (Name) dan Yaku. (Name) dan kuroo melakukan toss dengan mengepalkan tangan.

5 menit berselang. Kuroo dan Yaku sudah asik dengan obrolannya. (Name) celingukan mencari seseorang.

Mama (Name) yang melihat anak gadisnya seperti itu lalu datang menghampiri (Name).

    "Hayoo~ nungguin ken-chan ya?" Goda mama (Name).

    "Iyaa.."

Lo heh? kok (Name) jujur. Mama (Name) terkejud mendengar jawaban putrinya.

Tumben (Name) mengiyakan. Biasanya bakalan bilang "Nggak kok ma!!!" Atau semacamnya.

    "(Name) sehat, nak?"

    "Sehat ma."

Mama (Name) memutuskan pergi ketempat suami dan yang lainnya berkumpul. Mana masih bingung lagi dia.

Tumben-tumbenan (Name) jujur-jujuran kayak gini. Anak gadisnya beneran masih sehat kan?

    "Meong~"

Keyvin datang dan ngelus-eluskan kepalanya di kaki mama (Name).

    "Key, key. Lihat geh si (Name). Dia tumben kalo di sebut nama Ken-chan nggak ngereog kayak biasanya. Aneh kan?" Kata mama (Name).

    "Meong~"

    "Tuhkan aneh. Keyvin aja setuju." Kata mama (Name)

Ntah gimana ceritanya mama (Name) bisa ngerti bahasa kucing.

    "Selamat siang. Permisi~"

Terdengar seseorang menyapa diikutin dengan pagar yang terbuka. Terdapat 3 orang yang masuk. Ayah Kenma, Ibu Kenma, dan tentu saja putranya sendiri. Kozume Kenma.

    "KYANMAAAA~"

(Name) berlari kearah Kenma. Tapi, dia tersandung batu. Malangnya ini bukan film disney atau romance-romance kebanyakan.

(Name) jatuh mencium halaman rumahnya sendiri. Tidak ada tangkapan dari pangeran atau crush. Tidak ada moment terdiam karena terkejud.

Tidak!!

Adanya moment memalukan. Mana mama (Name) tertawa bahagia banget lagi. Mama Kuroo dan mamanya Kenma tertawa geli.

Aduhh malu banget sumpah (Name) mah. Udah bingung mau naro mukanya dimana. Gak bisa di copot juga sih.

    "(Name) ayo bangun." Kata Kenma

Cowok itu mengulurkan tangannya pada (Name). Dengan muka yang merah blesteran malu sm salting. (Name) menerima uluran tangan Kenma.

Kenma membawa (Name) kebangku panjang deket Kuroo dan Yaku yang masih asik tertawa.

    "Mananya yang sakit?" Tanya Kenma

Plis deh ya Kenma. Ini (Name) udah malu loh tolong jangan dibikin makin salting. Masa mau kayang disini.

    "Lutut mu berdarah. Kamu punya P3K?" Tanya Kenma.

(Name) mengangguk lalu menujuk ke dalam.  Tepat di samping Aquarium terdapat kotak putih dengan palang merah.

Kenma bergegas menggambil kotak itu. Lalu kembali ketempat (Name) dan mengobati lukanya.

(Name) cuman bisa nunduk dalem. Dia yakin 100% ini mamanya udah senyam senyum penuh niat tersembunyi ini.

    'PLIS DEH YA KEN. GK KUAT AKU TUH. AAAAAAA JAN MANIS MANIS DONG NANTI MAKIN NYESEK KALO INGET KITA CUMAN HTS.' ~Batin (Name).

    "Sudah selesai. Lain kali hati-hati ya (Name). Aku nggak mau kamu terluka. Aku juga gak yakin bisa nangkep kamu kalo kamu jatuh lagi." Kata Kenma.

Cowok itu menepuk kepala (Name) lalu masuk kedalam untuk menyembalikan peralatan yang tadi dia gunakan.

Kuroo dan Yaku mendekati (Name) saat Kenma sudah pergi.

    "Cieeeeeee~ ada yang salting brutal tuh. Name mukanya kalo blushing mirip Pangeran Amato yang di Gintoki." Goda Kuroo.

    "Ish lah! Yang bagusan dikit napa. Jelek bener itu." Kata (Name).

    "Loh kan kamu kalo blushing emang jelek (Name)." Timpal Yaku.

    "Kayak lu gak jelek aja bang. Akh udahlah sana. Pergi aja kalian berdua. Gangguin aja." Kata (Name).

Cewek itu berusaha mengusir keduanya. Tapi, tidak berhasil. Dua orang itu tetap betah buat ngejekin (Name).

    'Ya Tuhan, usir lah dua orang ini. Hamba lelah.' ~Batin (Name).

Sepertinya setelah jatuh otak (Name) kembali ke awal.

Hari minggu (Name) kali ini memang tidak berjalan mulus. Tapi, kenangan yang ia dapat adalah moment yang berkesan.

Tanpa (Name) sadari ada seseorang yang sepertinya akan mulai ikut masuk dalam hidupnya.

_______________________________

Selesai ➡

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

●I Hate You Too● ||K.Kenma x Readers||Where stories live. Discover now