Something Special - Joan

553 85 3
                                    


                                                                           
Naruto by Masashi Kishimoto
Our Song by Me

.

.

.



July

Lucky like a four-leaf clover
I'm in love with my best friend
Took a while to comprehend
But I know we got something special

"Ingin mampir makan siang dulu?" Seseorang mengejutkan seorang gadis yang baru keluar dari ruang kelas.

"Kau selalu membuatku terkejut, Sasuke-kun."

"Ck! Kau saja yang tak pernah membiasakan diri." Sasuke si tersangka mengacak lembut rambut lawan bicara. Mendengus geli ketika mendapatkan tatapan horor sebagai respon keusilannya.

"Ayo!" Lanjutnya dengan sedikit mendorong bahu gadis mungil -Hinata- yang sudah menjadi temannya sejak senior high school.

"Ah! Tapi aku ada tugas kelompok dari dosen dan harus diselesaikan hari ini."

Sasuke mengangkat alis, mengamati beberapa orang yang berdiri tak jauh darinya, mungkin itu kelompok yang dimaksud, pikir pria itu. Ya ampun, ia bahkan tak memperhatikan jika mereka ada disana sejak tadi. Kedua iris jelaga itu bergulir menatap mata jernih di hadapannya. Sedetik kemudian bertitah absolut. "Baiklah, kita akan makan siang baru kalian bisa menyelesaikan tugas."

"Tapi-" salah satu orang dari gerombolan menyela, membuat Sasuke kembali menghentikan langkah.

"Aku yang traktir. Lagipula mana bisa calon pengacara melewatkan jam makan siang? Bagaimana kalau sakit?" katanya berlebih.

Hinata memutar bola matanya, sudah biasa pada sikap Sasuke yang anti melewatkan jam makan. Mana ada orang yang langsung sakit karena melewatkan makan siang?

"Dasar berlebihan," seloroh Hinata tanpa takut. Membuat beberapa temannya menatap horror karena Sasuke dikenal sebagai pribadi yang anti penolakan.

Sasuke tersenyum tipis, ditariknya pelan pergelangan tangan gadis itu menuju tempat makan yang tak jauh dari area kampus. Jangan lupakan teman kelompok Hinata yang mengekor di belakang layaknya anak ayam menyusuri lorong fakultas.

Membuat beberapa orang yang mereka lalui berbisik, ada pula yang tersenyum maklum memperhatikan perlakuan Sasuke pada Hinata yang tampak pasrah. Yang ada di pikiran mereka, Sasuke bukanlah seorang pria yang mudah tertarik pada suatu obrolan apalagi pada seorang perempuan. Ah! Maksudnya bukan karena ia biseksual, tapi karena menurut idola satu universitas itu makhluk bernama perempuan sangatlah merepotkan dan cerewet.

Dan ia benci perpaduan keduanya.


☀️☀️☀️


"Hei! Bagaimana bisa kau menjinakkan kulkas berjalan?" Pertanyaan singkat itu meluncur setelah memastikan orang yang dijadikan topik pembicaraan masih sibuk transaksi di meja kasir.

"Kulkas berjalan?" Hinata jelas bingung apa yang dimaksud dengan kulkas berjalan. Apakah ia melewatkan sesuatu tentang alat elektronik masa kini?

"Yang ia maksud adalah Sasuke." Seorang pria pucat menimpali, menjelaskan maksud dari pertanyaan teman pink-nya yang terlihat penasaran setengah mati.

"Oh...Aku tak pernah merasa menjinakkan Sasuke-kun. Apa kami terlihat aneh?"

"Tentu saja aneh. Apa kau tak merasa jika Sasuke selalu memperlakukan dirimu berbeda dengan gadis lainnya?" Sakura -si pink- menjawab dengan antusias.
"Mungkin Sasuke menyukaimu, Hin."

SASUHINA : OUR SONGWhere stories live. Discover now