5. Now They Know

31 6 0
                                    

"Jisung lo dari mana? Ngapain?" Tanya Nara kaget saat melihat Jisung di lift dari lantai 6. Bersamanya juga terdapat Haechan, Chenle, Mark, Jaehyun, Jungwoo, dan Doyoung.

"Nara, kok lo baru pulang? Bukannya pengenalan udah selesai dari tadi?" Tanya Jisung. "I-iya, tadi a-anuu.." Jawab Nara terbata-terbata. Dia menjadi grogi setengah mati karena di perhatikan oleh mereka bertujuh.

"Dia tadi ketiduran di aula, makannya baru pulang" jawab Johnny yang tiba-tiba muncul dari balik badan Nara. Nara pun terkejut dan berbalik menuju arah datangnya suara. Johnny tak sendirian dia datang bersama Yuta, Taeyong, dan Taeil.

*Anjirrrr.., ngapain si tinggi ini muncul sih* batin Nara.

"Jisung, lo kenal sama Nara?" Tanya Haechan. "Hayoo...!? pacar lo ya? Gue bilangin Ningning nih" tambah Mark.

"Enggak woy, dia sepupu gue yang gue critain dari kemaren. Yang tinggal di sini sendirian. Nara ini baru pindah dari San Fransisco. Dia yang mau gue kenalin" Jawab Jisung membantah pernyataan Mark.

"Sendiri?" Gumam Johnny. Tampak para penghuni unit 18-B yang lain juga kebingungan saat mendengar pernyataan Jisung bahwa Nara tinggal sendirian.

"YAA JISUNGGAAAAA!?" Panggil Nara dengan nada yang agak tinggi setelah penjelasan Jisung.

"wae?" Tanya Jisung dengan polos, dia bingung dengan reaksi Nara yang meledak. 

"Ahhh, kita udah kenalan tadi pagi kok. Wow gue nggak nyangka ternyata Nara sepupu lo" ujar Yuta. Nara pun hanya bisa meringis membalas ucapan Yuta. "Nara ini tinggal tepat di seberang unit kita" tambah Taeil.

"Jinjja?" Tanya Jisung tak percaya. "Woo, daebak" tambah Jisung.

*Daebak-daebak bibirmu sung sung!!!"* Batin Nara.

"Ehe, yaudah gue mau ke atas dulu ya. Bye!" Pamit Nara dengan tergesa-gesa. Rasanya dia ingin lenyap dari muka bumi. Bagaimana tidak? Dia seorang di tatap dengan tajam oleh mereka bersebelas.

"Udah makan belum? Mau nitip nggak?" Tanya Jisung sebelum pintu lift tertutup. "Enggak" jawab Nara kesal. Nara benar-benar kesal dengan Jisung, gara-gara dia mereka kini tahu bahwa Nara tinggal sendirian di unit.

"Wae? Emang gue salah ya?" gumam Jisung saat pintu lift tertutup.

"Cewek emang susah dimengerti. Lagi PMS kali dia" sahut Chenle sambil merangkul Jisung.

Pukul 22.45

Nara benar-benar masih terkena jetlag. Sudah berkali-kali Nara mencoba memenjamkan matanya, namun tetap gagal. Di tengah kegelisahannya karena tidak bisa tidur, perut Nara tiba-tiba berbunyi.

Bingung apa yang harus Ia makan, Nara pun memilih untuk pesan antar makanan. Ia membeli sekotak pizza dan  latte.

Setelah makanan datang, Nara pun membawanya ke rooftop. Ia merasa bosan terus-terusan berada di kamar. Apartemen Nara ini mempunyai total 10 lantai dan 2 basement. Untuk bagian rooftop di modifikasi menjadi taman.

Dengan waswas, Nara keluar dari unitnya. Sambil tetap celingukan, Nara melangkah pelan-pelan menuju lift. Ia benar-benar menghindari para penghuni unit 18-B.

Setelah sampai di rooftop, Nara segera memposisikan dirinya di bagian agak tepi. Tak dilihatnya satu orangpun berada di sana. Nara duduk dengan lega sambil menikmati pizza dan late ditambahn pemandangan indah Seoul malam hari dari atas.

"Papa, Mama, Key Oppa. I miss you" guman nara lembut. Ia tiba-tiba merasa rindu dengan suasana rumahnya di San Fransisco. Rindu bertengkar dengan kakaknya, rindu shooping dengan mamanya, rindu jalan-jalan dengan Papa Siwon, dan hal lainnya di sana.

MY BOYFRIEND JOHNNYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora