Episode 9

27K 617 35
                                    

🍁Happy Reading🍁
Jangan lupa vote and comen

Kalau kalian gak suka sama ceritanya silahkan keluar dan tinggalkan jangan menghina, oke?

Maaf masih banyak typo bertebaran


"PUTRII!!" Teriak pria itu. Dan putri menoleh ke arah suara yang memanggilnya dan melihat.. "Papi.." putri menatap dan melambaikan tangan.

Pria itu berjalan menghampiri putrinya sedang duduk sendiri di sebuah kursi dengan meja yang di atasnya berisi jus sepertinya.

"Kamu lagi apa sayang?" Tanya pria itu dengan khawatir.

"Putli lagi mau makan sama ante cincin Pi. Putli mau makan ayam bakal, itu ante ada pesan disana." Pria itu menoleh ke arah telunjuk putrinya, dan di lihatnya seorang yang ia kenal beberapa hari lalu, mengenakan t-shirt v berwarna kuning dan rok jeans biru cocok seperti yang di katakan mahasiswa tadi kepadanya.

"Pak Pras? Jadi ini.., maksud saya putri anak pak Pras?" Tanya Chintya memastikan.

"Papi sama ante cincin udah kenal ya? Syukul deh, belalti papi nda malah sama aku kan? Kan papi kenal sama ante cincin." Polos putri.

"Iya sayang, ante kenal kok sama papi kamu, papi kamu ini dosen ante cincin di kampus, iya kan pak?" Pras masih saja diam memandangi Chintya.

"Mmm.. iya sayang, papi kenal sama Tante ini, Tante ini selalu bikin susah papi kali ketemu."

Wahat? Bikin susah? Apa maksudnya nih dosen bilang begitu? Ngajak perang banget sih? Untung di depan anak kecil masih bisa gue tahan ini emisi. Awas aja loe ya Pras!!

"Ante bikin susah apa sih papi? Ante baik kok sama Putli, ini putli di belikan susu dan permen, lalu di ajak makan ayam bakar kesukaan Putli, ante cincin baik kok papi."

"Udah sayang, papi kamu emang begitu orangnya, suka bercanda, jangan di dengerin yah? Yuk kita makan dulu, ini makanan kesukaan kamu kan?"

"Iya ante, telima kasih ya?"

"Iih.. kamu ini umur 3 tahun pinter banget sih ngomongnya, kaya orang dewasa aja."

"Siapa dulu dong papinya." Suara kecil.

"Apa pak? Tadi pak Pras bilang apa?"

"Enggak kok, saya bilang tolong kamu jaga putri dulu 1 jam, saya ada kelas.. bisa?"

"Bisa kok pak, lagian saya udah selesai  kelasnya, kami tunggu di sini ya pak, nanti kalo selesai pak Pras udah selesai ngajarnya ke sini aja."

"Oke, sebelumnya terima kasih karena sudah menemani putri saya." Ujar Pras yang sedikit tidak enak.

"Iya pak, sama-sama."

Selama 1 jam Chintya menemani putri menunggu Pras menyelesaikan kelasnya. Chintya sangat telaten mengurus putri untuk ukuran seorang gadis muda yang belum berpengalaman dalam mengasuh anak. Ternyata di kejauhan Pras sedang memperhatikan mereka, Pras sangat senang putri bisa akrab dengan orang lain, karena putri sangat sulit untuk cepat akrab dengan orang lain, putri sangat pemalu. Tapi kali ini ia melihat putri bersama Chintya dan merasa bahagia dari sorot matanya sungguh membuat Pras sebagai seorang papinya sangat senang.

"Itu papi ante, papi pasti udah selesai mengajalnya iya kan ante?" Putri langsung berlari ke arah Pras dan memeluknya. Di belakang Chintya berjalan menuju putri yang sedang bersama Pras.

"Hey cantik, udah selesai makan ayam bakarnya?"

"Udah Pi, tapi putli mau ke emol, putli mau membeli sesuatu untuk ante cincin Pi, Putli juga mau beli es klim papi, boleh ya Pi?" Bisik putri di telinga Pras.

pregnant My Brother In LawWhere stories live. Discover now