Lil Kitty🔞

10.2K 186 42
                                    

Warn⚠️
-sangat panjang 4k word
-trisomnia
Happy reading guys








Sore hari nampak seseorang yang tengah duduk manis di depan teras rumah, menunggu tuannya pulang. Telinga kucingnya bergerak-gerak karena tuannya tak kunjung pulang.

Jalan di sekitar rumah mulai rame karena jam kerja yang telah usai dia menyembunyikan kembali telinga kucingnya, dan kembali menjadi seperti manusia layaknya manusia normal.

Ia tidak bosan berjongkok di depan rumah sembari menunggu kedangatan orang tersebut. Matanya mengikuti setiap orang berlalu lalang dan sesekali memandangi hal random seperti dedaunan yang basah atau genangan air.

Sudut matanya tidak sengaja melihat dua ekor katak yang melompat secara bergantian. Sangat menggemaskan katanya, bahkan matanya sudah fokus pada dua ekor katak itu.

"Chanie~"

Chan menoleh kebelakang saat mendengar namanya dipanggil. Apalagi dia sangat hafal dengan suara tersebut. Suara orang yang dinanti-nanti kepulangannya.

Chan merentangkan tangannya dan berlari memeluk Minho. Yang dipeluk cuman bisa tertawa sambil mengelus surai kesayangannya.

"Kenapa menunggu diluar? Berapa kali ku bilang tunggu saja di dalam hm"

Chan mengerucutkan bibirnya karena habis dimarahi.

"Ihoo lama sekali pulang" ucapnya tanpa merubah ekspresi yang sangat menggemaskan itu.

Pelukan Chan pada tubuh Minho mengerat membuat Minho semakin gemas oleh tingkah kucingnya.

Minho mengusap kepala Chan membuat Chan terbuai dan sedikit melonggarkan pelukannya.

"Saatnya masuk kerumah Chan, apa kamu sudah makan" Minho sedikit menarik tubuh Bangchan agar ikut melangkah mendekati pintu rumah.

"Iho, iho, iho, aku bisa stres karna tidak bisa melampiaskan amarah" Pintu tiba-tiba terbuka sebelum di buka oleh Minho menampilkan seorang dengan wajah kesalnya.

"Lain kali beri aku lebih banyak uang untuk mengurus kucing mu Minho"

Minho membawa Chan masuk kedalam menghiraukan orang yang sedang ngomel-ngomel.

"Hei... Aku bicara padamu" Seungmin cemberut.

"AWAS SAJA AKU BISA MENCULIK KUCING MU ITU MINHOOO" teriak Seungmin di ikutin bunyi dentuman dari pintu.

Chan yang mendengar teriakan Seungmin reflek memeluk Minho dengan erat. Ia juga menenggelamkan wajahnya pada pundak yang lebih tua.

"Hei Seungmin kau membuat Chanie ku takut"

"Takut? Aku tidak takut, aku cuman kaget" Chan tertawa dan segera memeluk Seungmin dari belakang "Aku juga sayang sama Umin" Chan juga mengendus-endus leher Seungmin layaknya seeokor kucing.

Minho menatap tidak suka pada Seungmin yang keenakan saat lehernya di endus. Ia membalikan badannya dan berjalan menuju kamar untuk mengganti jas dan kemeja ini dengan baju rumahan.

"Lebih baik kau memasak sesuatu untuk makan malam Seungmin" ucapnya sembari melangkah menaiki tangga.

"Umin, Chan mau eskrim ya" Seungmin menolehkan kepalanya menatap Chan.

Walau Chan baru 2 tahun pada umur kucing namun tetap saja badannya itu sangat besar. Seungmin hampir jatuh dibuatnya.

Jika umurnya dimanusiakan Chan itu kira-kira berumur 21 tahun. Seungmin membalik dan mengecup pipi Chan sebentar.

"Makan eskrimnya besok saja. Kalau malam malam gini nanti kau bisa sakit"

Chan menyerucutkan bibirnya, matanya menyipit. Seungmin hanya bisa tertawa melihat ekspresi seperti itu.

Anyone Can Be DominantOù les histoires vivent. Découvrez maintenant