Heaven 2 Hell

1.1K 51 7
                                    


"Changbin kau tak pulang lagi? Kau akan menginap?"

Changbinpun mengangguk.

"Kasihan anak dan istrimu!"

"Jangan bahas dia di hadapanku!"

"Welcome! In Heaven To Hell!" Suara keras yang memekakan telinga tidak membuat Changbin memundurkan langkahnya.

Ia dengan santai duduk sendirian di Bar. "Berikan aku yang terbaik yang kalian punya"

Seoramg bertender yang langsung paham dengan lihai meracik minuman.

"Heei kau dominan atau didominasi?" Seorang mengentuh kedua pipi Changbin dari belakang membuatnya mendongak.

Aaaah, tanduk itu. Pasti Hyunjin. Siapa yang tidak kenal dengannya penggoda terbaik milik tempat ini.

"Hi sweet. Duduk sini!" Changbin menunjuk pahanya dan si monster, Hyunjin Patuh duduk sambil merangkul leher Changbin.

Hyunjin dengan santainya mencium pipi Changbin sambil tersenyum.

"Wow tubuhmu sangat bagus! Benar-benar karya seni menakjubkan" ucapnya kagum sembari menyentung otot-otot Changbin dengan mata melebar dan ekor yang bergerak aktif.

Bartender meletakkan gelas berisi minuman yang di pesan Changbin. Dengan tangan yang penuh otot itu ia meraih gelas dan meminum cairan yang berada di gelas.

"Hm... sangat manis dan menyejukkan, kau mau?" Tawar Changnin dan menyodorkan minuman itu pada wajah Hyunjin.

"Dari mulut mu" ucap Hyunjin sebagai jawaban dengan bibir mengerucut lucu.

"Sure" Changbin kembali meneguk minunan itu, ditelannya sedikit sisanya ia berikan untuk Hyunjin tentu melalui mulutnya.

Hyunjin memegang lehernya yang ditekan Changbin "Wow sangat kasar. Tapi aku suka"

Mereka bertatapan. Sungguh mata seorang iblis penggoda memang membuat yang menatapnya larut dalam pujaan.

"Lagiii, aku sangat haus" ucap Hyunjin dengan nada manja.

Changbin tertawa sebentar dan melakukannya lagi beberapa kali. Bahkan kini bokong Hyunjin sudah berada di pertengahan tubuh Changbin.

Changbin memutar tubuhnya dan bersandar di tepi meja bar membiarkan Hyunjin duduk di tubuhnya.

Changbin memicingkan matanya "Harum, aku menyukai baumu"

Hyunjin tersenyum dan mendekatkan lehernya agar Changbin bisa menghirup aromanya lebih dalam. Tentu saja iblis penggoda memiliki aroma yang memabukkan.

"Aaaah..." desah Hyunjin saat ternyata Chengbin menjilati lehernya.

Changbin meremas rahang Hyunjin dan memakan bibir tebal itu lagi. Kali ini dengan lumatan panas bukan hanya sekedar tempel saja.

Lumatan itu lepas. Menghasilkan bibir tebal Hyunjin semakin tebal dan basah.

"Aaaaah sangat kasar dan tidak sabaran aku sukaaaa" ucapnya dengan pinggul yang bergoyang.

Bahkan tangan Changbin kini berada di bokong Hyunjin karna beberapa kali alat kelamin mereka pasti bergesekan.

"Tapi katanya kau sudah punya anak dan istri..." Hyunjin mempoutkan bibirnya.

"Stts" Changbin meletakkan satu jarinya di bibir Hyunjin "Jangan bahas hal itu sekarang. Mengerti!"

"Aku adopsi dia, berikan aku kamar terbaik" Changbinpun berdiri dan menggendong Hyunjin lalu pergi setelah menerima kunci vip.

"Baiklah iblis nakal. Harusnya kau tidak menyinggung soal itu tadi, kau tau aku kesini karena apa?"

Hyunjin hanya memilih diam "Katanya tidak boleh menyinggung soal itu"

Anyone Can Be DominantWhere stories live. Discover now