Prolog

4.1K 200 20
                                    

Seorang gadis tampak berdiri diujung pembatas jembatan sungai Han, langit pun seakan ikut bersedih akan nasib malang yang menimpanya.

"Ayah, ibu maafkan aku. Kalian mungkin kecewa padaku tapi ini sudah menjadi keputusanku. Aku takkan sanggup menjalani hidup seorang diri didunia ini. Dan maaf juga karena aku tak bisa menjaga Jungwon dengan baik, a-aku sudah berusaha bu"

Tangisnya pecah saat ia mengingat kembali wajah pucat sang adik yang sudah terbujur kaku diatas bangsal rumah sakit.

Hana sudah sangat siap untuk mati, tidak peduli jika nantinya ia akan membusuk di neraka karena melakukan salah satu dosa  yang sangat Tuhan benci, ia tak peduli. Yang terpenting saat ini ia bisa menyusul keluarganya. Lagi pula, dunia ini juga sudah merupakan neraka bagi dirinya sejak mereka tiada.

"Ayah, ibu sekali lagi maafkan aku"

Ia memejamkan mata dan memasrahkan tubuhnya terhempas kedalam dinginnya aliran sungai Han yang tampak tenang namun menghanyutkan. Tapi yang ia rasakan justru sebaliknya, tubuhnya terhuyung kearah belakang hingga  terhempas keatas tubuh keras seseorang.

"Kau gila hah? Mau mati? Tuhan...."

Pecah sudah tangis Hana, ia menangis tersedu dipelukan seorang lelaki yang ia tak tau entah siapa.

"Sshhh maaf maaf aku membentakmu, tak apa ada aku disini menangislah sepuasmu". Gumam lelaki itu sembari mendekap tubuh ringkih yang kini semakin bergetar karena isak tangisnya yang kian menjadi.

Malam itu sepasang anak manusia saling memeluk satu sama lain guna menyalurkan kekuatan ditengah derasnya hujan, tanpa tau benang takdir yang akan mengikat mereka nantinya.

.

.

.

.

             

TBC.

TBC

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
DESTINY | JAKE Место, где живут истории. Откройте их для себя