34. Pengorbanan Feri

209 90 208
                                    

Part 34 nya nih

Happy reading geis<3

Aku pergi ya? Kali ini, tugasku menjagamu sudah selesai--Aghisma Feri Alamsyah.

***

Aleta dan Feri masih berada di taman. "Ta, aku mau cari minum, ya? Aku aus banget," ujar Feri.

Aleta yang sedari tadi memetik senar gitar berpaling menatap Feri. "Yaudah sana, beliin aku sekalian."

"Jangan kangen ya," ucap Feri sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Cuma beli minum, ngapain harus kangen?" tanya Aleta ketus.

Feri menatap Aleta jail, lalu dia mengecup sekilas pipi Aleta kemudian pergi dari sana meninggalkan Aleta yang wajahnya memerah.

Aleta mengerjap lucu. "Gue bingung," gumam Aleta.

"Sebenernya gue suka sama siapa si? Daru, atau Feri." gumamnya lagi.

"Kayaknya, Feri berhasil buat gue jatuh cinta sama dia untuk yang kedua kalinya."

Tak jauh dari sana ada dua orang perempuan yang memperhatikan Aleta.

"Aleta bener-bener, ya, udah punya tunangan masih aja jalan berdua sama Feri."

"Alena, lo tau? Sodara lo itu emang gatel. Mau aja di cium sana-sini," sinis Sela.

Alena tersenyum getir, rasanya sakit sekali melihat orang yang di cintanya mencintai yang lain. "Sel, kalo boleh tau. Kenapa lo mau bantu Thania buat bunuh Aleta? Padahal lo itu sahabatnya."

"Gue tanya balik sama lo, Alen. Kenapa lo mau bantu Thania buat bunuh Aleta? Padahal, Aleta itu sodara lo," Sela malah bertanya dengan alis yang bertaut.

"Karena gue benci sama Aleta," jawab Alena enteng.

"Gue gak pernah benci sama Aleta, gue ngelakuin ini karena terpaksa," batin Sela, dipenuhi oleh rasa bersalah.

"Kita bunuh Aleta sekarang aja. Mumpung dia sendirian," tutur Alena dengan senyum miring diwajah cantiknya.

"Gue tau, lo bisa nusuk Aleta dari jauh." Alena memberikan pisau tajam ditangannya pada Sela sambil tersenyum manis.

Sela menerima pisau itu cepat, dengan wajah yang sudah dipenuhi keringat.

"Gue juga tau, kalo lo yang nusuk Aleta pas hari pertunangan dia sama Daru."

Sela menatap Alena terkejut, bagaimana gadis itu bisa tau?

"Sekarang lo tusuk dia, abis lo tusuk dia gue bakal nembak dia pake tembakan ini ke arah jantungnya," tekan Alena sambil memperlihatkan tembakan yang berada di lengan mulusnya.

Sela melotot, gadis itu menatap Alena terkejut. "kenapa harus di tembak?!"

Alena tersenyum miring. "Biar Aleta bisa mati di tempat."

Perlahan Sela mengangkat pisaunya sambil mengarahkan ke punggung Aleta.

***

Gadis yang dikuncir kuda ini mengerucut bibirnya sebal, Aleta merasa bosan karena Feri belum kembali sampai sekarang.

Ketika Aleta berdiri hendak mencari di mana laki-laki itu berada, tubuhnya seketika menegang.

JLEB!

Bola matanya melebar sempurna, seperti ada sesuatu yang menancap di bagian punggungnya itu.

"Shh," Meringis kesakitan, tidak membutuhkan waktu lama, Aleta langsung ambruk. Tubuhnya terkulai lemas.

RATSELWhere stories live. Discover now