Waiting - 20

229 23 3
                                    

Saat Yoona ingin memejamkan kedua matanya, tiba-tiba saja ia mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Nyonya Yoona,," ternyata ahjumma Kim yang sedang mengetuk pintu kamar Yoona saat ini. Tanpa berpikir panjang Yoona segera membuka pintunya, dan di situ pula ia di kejutkan dengan adanya sosok Yuri di samping ahjumma Kim.

Yoona menatap tajam ke arah Yuri, sementara Yuri hanya tersenyum.

"Maaf nyonya, nona Yuri datang kesini karena tuan Choi Siwon menyuruhnya" ujar ahjumma Kim.

"Ne, sekarang lebih baik ahjumma istirahat" pintah Yoona dan ahjumma Kim mengangguk, ia pun segera masuk ke dalam kamarnya. Sementara Yoona masih berdiri di hadapan Yuri.

"Kamu punya rumah? Pulang lah, aku tidak membutuhkan siapapun disini"

"Yoona, apa kamu masih belum bisa memaafkan saudara tiri mu ini? Bukankah aku dan eomma sudah meminta maaf padamu dan berjanji tidak akan melakukan kejahatan lagi"

"Aku sudah memaafkan mu, sekarang pergilah"

Bukanya Yoona tidak berbaik hati, hanya saja ia sudah tahu sifat asli saudara tiri nya itu, ia tidak mau dirinya di anggap bodoh lagi karena terlalu baik pada seseorang yang belum tentu baik.

"Aku tidak akan pergi, Siwon menyuruh ku untuk menemani mu disini"

"Terserah padamu, aku ingin tidur" Yoona langsung masuk ke dalam kamarnya, tidak di sangka, Kwon Yuri dengan berani nya ikut masuk ke dalam kamar Yoona.

Yoona tidak mempedulikan nya, ia menganggap Yuri tidak ada.

"Kamarmu bagus,,," puji Yuri dan Yoona masih tidak mempedulikan nya, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Kamarmu juga luas, tapi sayang,,," kini Yuri mulai tersenyum licik. "Kamu tidur seorang diri malam ini"

Mendengar hal itu Yoona segera menggepalkan kedua tangan nya, ternyata memang benar, Yuri tidak berubah.

"Sangat menyedihkan, suami mu malah meminta ku untuk menemani mu, kamu tahu kenapa adik tiri? Itu karena dia bosan tidur bersama mu" ujar Yuri sambil berjalan ke arah Yoona dan duduk di sisi ranjang. "Kasihan sekali bukan?"

Yoona benar-benar sudah tidak bisa menahan amarah nya lagi, ia langsung bangkit dari atas sepanjang dan berdiri di hadapan Yuri.

"Pergi dari rumah ku sekarang" ujar Yoona dengan nada pelan.

Yuri tidak mempedulikan nya, ia malah tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

"Aku bilang pergi" teriak Yoona sambil menunjuk ke arah luar. Melihat tangan Yoona menunjuk ke luar, Yuri pun segera menurunkan tangan nya.

"Turun kan tangan mu, tidak sopan berbicara sambil menunjuk seperti itu kepada eonni mu"

"Apa kamu masih memiliki rasa malu? Jika iya maka keluar dari rumah ku sekarang, aku tidak peduli siapa dirimu, kamu pikir aku wanita lemah?"

Kali ini Yuri benar-benar merasa terkalahkan karena Yoona, wanita yang dulunya ia kenal lemah kini sudah berubah menjadi wanita pemberani.

"Keluar Kwon Yuri"

"Baiklah, aku akan keluar. Tapi kamu harus ingat, aku akan berusaha merebut apa yang aku inginkan, sekali pun aku harus menjadi orang ketiga" ancam Yuri dan Yoona tersenyum.

"Lakukan saja jika kamu masih memiliki rasa malu" balas Yoona. "Cepat lah keluar, apa kamu lupa mana pintu keluarnya? Sini biar aku tunjukkan" Yoona mencoba menarik tangan Yuri untuk keluar, tetapi Yuri malah menghempaskan tangan Yoona.

WaitingOnde histórias criam vida. Descubra agora