Sandwich Letter | 97 Gank [END]

spin off : sakit (3)

BUAGHH!!!!

Jungkook hanya bisa terdiam ketika merasakan satu tonjokan dipipinya. Sakit, tapi tidak lebih sakit dari kenyataan bahwa dia telah menyakiti Jaehyun.

Setelah berpisah dari Eunwoo, berniat pulang dan kembali ke dormnya untuk istirahat,

Disana Taeyong menunggunya dan melancarkan tinju itu kearah Jungkook.

"Bangsat!"

Diam, Jungkook hanya diam ketika berikutnya Taeyong memberikan pukulan ke perutnya, "Lo gatau diri, ya?! Lo itu....!" air mata Taeyong menitik, bersamaan dengan pukulan halus didada Jungkook.

"Lo itu orang yang dipilih dia." tangis Taeyong luruh. "Gue pasrahkan semuanya ketika dia bilang dia suka sama lo, tapi lo dengan gatau dirinya... Ngelakuin itu ke dia?!"

Jungkook menunduk, sedalam-dalamnya, "Maaf. Maaf."

"Gue ngga marah sama lo sebagai orang yang suka sama dia, Jungkook. engga. Gue udah lama kubur semua itu. Tapi Jaehyun temen gue! Lo ga bisa perlakuin temen gue kayak gitu! Brengsek!!"

"Maaf... Gue... Salah...."

Jungkook menangis, ah,

Jaehyun pasti sekarang juga merasakannya.

***

Gelap gulita.

Jaehyun hanya diam menatap tangannya yang dipenuhi serpihan kaca dan juga darah. Tertawa miris dengan keadaannya yang hancur lebur,

Bahkan kakinya terasa lemas untuk sekedar berdiri dan menempatkan dirinya ditempat tidur. Sakit.

Matanya perih dan hatinya sakit,

Dia begitu mencintai Jungkook.

Mengacak rambutnya penuh frustasi, berbotol-botol wine yang telah habis, berusaha merontokkan sisa sisa ingatannya mengenai ciuman itu,

Jaehyun rasanya sakit sampai ingin mati.

Dia bahkan tidak bisa bereaksi apapun saat mendengar bunyi pintu terbuka, dia tidak peduli siapa itu dan tidak mau tahu,

Dia hanya ingin lupa.

Saat kemudian lampu kamar dihidupkan, terdengar suara tercekat dari balik pintu, Jaehyun masih saja tidak bergerak. Meski kemudian si pemilik suara itu menangis dan mendekatinya perlahan.

"Jaehyun..."

"Keluar."

Jungkook terdiam saat mendengar suara dingin itu, suara yang sama sekali tidak pernah dia dengar keluar dari Jaehyun. "Maaf." hatinya sakit.

"Keluar, Jungkook, kepala gue sakit liat lo disini."

Lo-gue, jungkook kini tahu kesalahannya itu sebegini besarnya.

"I-iya. Tapi kamu berdiri dulu, ya, aku obati... Tangan kamu pasti sakit."

Jaehyun yang sedari tadi diam, menatap tanpa arah kedepan kini menatap kearah dunianya,

Jungkook yang menangis. "Jangan nangis. Jangan buat gue makin gila disini."

"Maaf..."

"Kenapa harus Eunwoo? Dia temen kita."

"M-maksud kamu?"

"Kenapa ciuman sama dia?"

Jungkook diam, saat mata kelam itu menatapnya dingin dan datar. Jaeyunnya yang hangat tidak ada lagi. Sekarang hanya ada Jaehyun yang kecewa.

"A-aku..."

"Lo tau gue sayang banget sama lo sampe mau mati rasanya, Jung. Lo liat ini," Jaehyun menunjuk dirinya sendiri, "Luka luka ini bahkan ga lebih sakit dari luka yang lo tancapkan ke hati gue. Kenapa? Lo bales dendam?"

"Enggak... Maaf..."

"BERHENTI MINTA MAAF GUE CAPEK DENGARNYA SIAL!!"

Jungkook diam, berusaha menghentikan tangisnya saat Jaehyun kini meninggikan suara, membentaknya. ingin melanjutkan tangisnya, tapi dirinya tidak sanggup. disini dialah yang salah. Dia tidak berhak menangis.

"Ck, udah gue bilang lo keluar. Gue jadi kasar, kan?" gumam Jaehyun, menundukkan kepalanya lagi tanpa berniat menatap Jungkook lebih lagi

"Aku takut..." Jungkook terduduk ditempatnya, tidak peduli bahwa dirinya duduk tepat ditempat dimana serpihan kaca bekas cermin yang dipukul oleh Jaehyun berserakan,

"Makanya gue bilang lo keluar."

"Takut, Jae..."

"Lo takut sama gue kan? Makanya gue bilang kelu— LO KENAPA DUDUK DISANA?!" Jaehyun berdiri seketika, menghampiri Jungkook yang menunduk menahan tangisnya,

berusaha membawa Jungkook berdiri, namun pria manis itu malah memeluknya erat seakan ketakutan

Jaehyun terdiam saat tangis Jungkook pecah, memeluknya erat sampai Jaehyun bisa merasakan bajunya basah, dan tangan Jungkook bergetar, memeluknya.

"Kenapa meluk?"

"Aku takut... Saat pelukan ini kulepas, kita pisah. aku gak mau... Aku gak mau kehilangan jaehyun..."

"Lalu kenapa?" Jaehyun memeluk Jungkook tak kalah erat, "kenapa lo lakuin itu? Beri gue alasannya..."