Rencana rapat 📒

33 3 0
                                    


"Cie-cieeee Elviraaaa!"

Yuki cemberut kesal menatap kakaknya yang terus menggodanya itu. Pasalnya Genta tiba-tiba saja datang menjemputnya untuk pergi ke sekolah bersama.

"Suruh Genta masuk gih, biar aku yang nyiapin sarapan," titah Safira.

Yuki mengangguk pasrah lalu berjalan menuju teras rumah.

"Gen," panggil Yuki.

"Vi," ucap Genta yang sedang duduk di atas motornya.

"Masuk dulu yuk, gak enak lo sendiri di luar," ujar Yuki.

Genta mengangguk lalu mengikuti Yuki masuk.

"Eh Genta," sapa Safira.

Genta hanya berdehem saja. Ia lalu duduk di samping Yuki.

"Kok tumben jemput Yuki?" tanya Safira penasaran.

Genta terdiam, ia bingung ingin menjawab apa. "Sialan lo ninih pelet! Gue tau maksud lo."

"Gue gak mungkin ngejawab karena Elvira sahabat gue, justru nih dia bakal kecewa."

"Eh bentar, emang gue ngebaperin dia biar dia berharap gue mau ngepacarin dia?"

"Ribet anjir!"

"Terserah dia dong Kak, gue 'kan kawan Genta," ujar Yuki.

"Ah masa sihhhhhhh? Emang kamu yakin itu jawabannya?" tanya Safira pura-pura polos.

"Ninih pelet! Jangan pojokin Elvira gitu!"

"Gue emang mau jemput Elvira aja, gak ada alasan lain, dia sahabat gue yang paling gue ngerti," jawab Genta membuat Yuki tersentak.

"Oh ya, jadi sahabat-sahabat kamu yang lain?" tanya Safira.

"Mereka juga sama, tapi gue gak mungkin jemput mereka, mereka masing-masing udah punya pacar," jawab Genta.

"Ooohh gitu toh, lucu banget sih," ujar Safira.

Genta melirik Yuki yang tampak bingung. "Elvira mungkin gak ngerti maksud perkataan gue, tapi si ninih pepet ini pasti ngerti."

***

"Gen," panggil Yuki.

"Iya?"

"Maksud ucapan lo sama Safira tadi apa ya?" tanya Yuki.

Genta terdiam, nampak fokus pada jalan didepannya. "Gue suka sama lo."

"Udah jelas dong, lo sahabat gue sama kayak lain," jawab Genta. "Gue nyakitin dia ya?"

Yuki mengangguk paham, merasa ada yang aneh pada hatinya.

Kedatangan mereka di sambut banyak tatapan bertanya dari murid-murid sekolah. Yuki yang mengetahui hal itu hanya bisa menghela napas saja, ia sudah pasrah menghadapi gosip apa yang akan muncul.

"Udah gak usah dipikiri," ucap Genta menenangkan Yuki.

Yuki mengangguk lalu berjalan berdampingan bersama Genta.

"Jumpa di kantin, Vi," ucap Genta karena mereka akan menuju kelas masing-masing.

"Oke Gen, makasih tumpangannya," ujar Yuki.

Genta mengangguk lalu pergi menuju kelasnya begitu pula dengan Yuki.

"Ehem."

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Where stories live. Discover now