❀ Harsa mau dia

844 103 16
                                    

Kata orang, Gisel itu satu-satunya anggota ZER00'S yang paling misterius. Meskipun ia lumayan aktif di sosial medianya dan beberapa kali berinteraksi dengan ZER00'S tetap saja tak menampik fakta bahwa Gisel yang paling banyak memiliki rahasia.

Sebenarnya Shanka pun begitu, hanya saja Shanka lumayan sering berinteraksi dengan lingkungannya, tidak seperti Gisel.

Sore itu sejujurnya perasaan Shanka tidak enak. Satu bulan terakhir, tidak ada masalah yang menghampirinya dan itu membuat Shanka jauh lebih waspada.

"Loh ... Dia kan?"

Mata sipit Shanka segera beralih dari seorang wanita dewasa ke arah kekasihnya yang terlihat sedang menahan sesuatu.

Shanka tahu itu. Shanka sangat paham situasi apa yang sedang terjadi, berbanding terbalik dengan teman-temannya yang dikelilingi tanda tanya.

Shanka perlahan menggenggam tangan Gisel yang semakin susah mengendalikan dirinya.

"Sel, kok lo nangis?" tanya Harsa.

Panik? Tentu, apalagi Shanka. Laki-laki keturunan Jepang itu memegang kedua bahu Gisel. Jari-jarinya terangkat untuk menyeka air mata yang terus turun dari pipi chubby Gisel.

"Gi, are you ok?"

Anggaplah Shanka ini bodoh. Sudah tahu Gisel sedang tidak baik, ia malah melontarkan pertanyaan yang aneh. Bukannya menenangkan, gadis itu justru semakin menjadi.

Om Johnny sebagai salah satu yang tertua di sana segera menghampiri Gisel dan Shanka. "Gisel, ada hal yang mengganggu pikiran kamu?"

Gisel menganggukkan kepalanya.

Sedikit demi sedikit ia mulai menenangkan dirinya sendiri. Ia yang menjadi pusat perhatian justru berjalan meninggalkan teman-teman yang mengerubunginya.

Lalu berjalan menghampiri kekasih baru Om Johnny.

"Long time no see, Tante," ujar Gisel setelah ia mengambil napas sejenak.

"Kita ... Pernah bertemu?"

Tangisnya yang mulai mereda kini digantikan dengan tawa sarkas yang memenuhi ruangan luas tersebut, dengusannya terdengar ditelinga para penghuni ruangan tersebut.

"Oh, pantes setiap Mbak Dinda ketemu sama Tante, Tante gak pernah merasa bersalah," kata Gisel.

Shanka memegang tangan Gisel, memberikan kode bahwa gadis itu harus berhenti agar tidak memperburuk suasana.

"Tante mau kenalan lagi? Aku sih gak masalah,"—Gisel meraih tangan Jennifer—"Kenalin, aku Gisella, anak dari Karel Ismawan. Tante tau dong siapa Karel Ismawan?"

"Kamu anaknya Karel?"

"Babe, kamu udah kenal sama Gisel dan keluarganya?" tanya Om John.

Gisel kembali menyeringai, kedua manik matanya melirik Shanka seakan meminta ijin untuk mengatakan sesuatu. Dan sudah pasti, Shanka menggelengkan kepalanya.

"Kenal dong, kan pernah ngerusuhin keluarga aku."

Shanka menggenggam erat jari jemari Gisel, meminta gadis itu untuk tak mengatakan hal yang seharusnya tak dikatakan.

"Kenapa sih, Ka? Kamu khawatir mereka tau? Ya udah lah, toh Ayah juga gak pernah peduli setiap aku sama Mbak Dinda ngungkit-ngungkit selingkuhannya."

"Sel, lo apa-apaan sih? Lo nuduh nyokap baru gue ini simpenan orang?" balas Harsa.

Gisel melepas genggaman Shanka dengan erat. "Iya, nyokap baru lo emang simpenan orang, lebih tepatnya simpenan ayah gue. Kenapa lo? Gak terima?" kata Gisel sambil menatap Harsa tak kalah sengit.

"GISEL!"

Sesudahnya Gisel segera berlari, hanya menyambar ponselnya di meja tanpa menatap sedetikpun pada Shanka.

Shanka sendiri cukup terkejut. Ini kedua kalinya Gisel bertemu dengan Jennifer setelah pertemuan pertama mereka ketika Krystal mengajak Gisel kecil bermain di luar dan tak sengaja memergoki suaminya sedang bersama Jennifer.

"GISEL!"

Shanka pun turut menyambar ponselnya dengan terburu-buru.

"Om John, Shanka minta maaf atas nama Gisel, ya. Shanka gak bisa cerita semuanya,"—atensi Shanka teralih pada Jennifer—"kalau tante mau, tante tolong jujur ke Om John dan Harsa tentang sebenarnya, maaf sekali lagi."

Kepergian dua anak muda itu membuat kepala Harsa pening seketika. Ia tak paham tentang apa yang tengah terjadi.

"Harsa..." Jennifer berusaha mendekati Harsa, namun calon anaknya itu menepisnya.

Harsa turut meninggalkan kediamannya. Entah ke mana langkahnya membawa, yang pasti ia tak ingin bertemu dengan siapa-siapa.

"Hahaha lo pada harus tau kalo Ayah gue kayaknya beneran punya pacar. Gue gak sabar banget bakalan dapet ibu baru."

Harsa mengingatnya. Hari di mana ia sangat menyombong pada Yasa dan Savna bahwa ia akan memiliki sosok ibu baru yang akan mendengar setiap ceritanya sepulang sekolah dan menyiapkan masakan enak untuk sarapannya.

"Beneran, dunia gue bakalan lengkap banget. Gue punya nyokap baru, pasti gue juga punya adek dan taun depan gue bakal ketemu sama calon gue."

"LO BAYANGIN NA! Hidup gue beruntung banget gak sih?"

Tidak, Harsa ternyata tidak seberuntung itu. Semuanya hanya membutuhkan satu langkah lagi, hanya membutuhkan acara resmi yang biasa disebut dengan pernikahan hingga hidup Harsa sesuai dengan angannya.

Harsa cuma ingin seorang ibu. Kenapa harus sesusah ini?

•••

Tolong jangan hujat Tante Jennifer 😭
ANW mulai part ini ke belakang mungkin agak mendramatisir ya gengs

Nih kenalan dulu sama Om dan Tante yang terlibat cinta segi empat

Nih kenalan dulu sama Om dan Tante yang terlibat cinta segi empat

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Karel & Krystal
Johnny & Jennifer

ZER00'SDonde viven las historias. Descúbrelo ahora