59. Chaos

171 32 5
                                    


Bulan maret, SMA 101 lagi PTS, sementara kelas 12 USBN minggu depan.  Hari ini hari terakhir PTS, yohan berangkat seperti biasa, tapi ada yang beda. Udah sebulan ini dia ga teguran atau ngobrol sama yuvin. Semuanya berubah.

Yohan masuk ke kelas, PTS kali ini dia ga duduk sama hyunjin lagi, tapi sama kakel lainnya.

Sekarang masih jam 6.20, sekolah masih sepi karena masuk jam 7.30. Yohan baringin kepalanya di meja, hari-harinya berubah setelah ga ada yuvin.

Yohan lapar, dia belum sarapan. Akhirnya yohan mutusin buat ke kantin dan bawa bukunya.

"Bu, popmie sama es teh satu ya." Ujar yohan ke ibu kantin, lalu duduk di kursi kantin sambil lanjut baca materi.

Tiba-tiba dongpyo datang.

"Han."

"Kenapa?"

"Lo masih belum baikan sama kak yuvin?"Tanya dongpyo.

"Pyo, bisa gak gausah bahas dia?"

"Yaudah maaf."

-oOo-

"Ish, apa ya isinya..."

Yohan menggigit ujung pulpennya, merasa stres dengan soal fisika di depannya.

"Jeong, sejeong." Panggil yohan sambil berbisik ke sejeong yang duduk di depannya.

"Apa?"

"Nomor 15 dong."

"Aduh gue belom yang itu, gue lupa rumusnya."

"Yah elah.."

Yohan terduduk pasrah di bangkunya, waktu tinggal 30 menit tapi banyak soal yang belum dia jawab, sekitar 20 soal.

"Anjir udahlah ngasal aja." Gumam yohan, udah pasrah sama keadaan. Dia ga ngerti fisika sama sekali, dan menurutnya lebih baik ngerjain matematika daripada fisika.

Yohan ngisi soal dengan penuh kesotoyan dan cuma pake feeling.

"Eee.. Keknya ini deh, ah udahlah."

"Waktu tinggal 15 menit ya." Ujar sir seungwoo yang ngawas di ruangan yohan.

"Anjing, tinggal 5, susah banget sih?! Jeong nomor 23!"

"B!"

"27?"

"Eee.. C sih gue."

Yohan gigitin pulpennya, kakinya di bawah udah goyang-goyang saking gugupnya.

Yohan ngetuk-ngetukin pulpennya ke meja, buat suara cukup keras.

"Yohan? Pulpennya bisa diam?" Tanya sir seungwoo. Yohan langsung berhenti dan nunduk, lanjut nebak-nebak jawaban.

"Waktu tinggal 5 menit lagi." Ujar sir seungwoo.

"Anjingggg." Gumam yohan, kakinya semakin gemetar.

"Ah udahlah isi aja ngasal, sumpah gue ga peduli." Ucap yohan sambil menyilang 2 nomor terakhir.

Yohan langsung berdiri dan mengumpulkan jawaban ke depan sambil deg-degan.

"Udah pasti ga tuntas inimah." Ujar yohan pelan.

My Mentor is My Husband | yuvinxyohan[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang