Di Mall

458 18 0
                                    

"Udah-udah lebih baik kita masuk aja yuk," ajak Rayna menarik lengan kedua sahabat nya itu.

"Guys kita makan dulu yuk," ajak Rayna dan di anggukin oleh kedua sahabatnya itu, mereka pun melangkahkan kaki menuju Restoran yang ada di Mall tersebut.

"Mau pesan apa Mbak?" tanya seorang Writer di restoran tersebut.

"Jangan panggil Mbak Mas,saya masih gadis perawan," celetuk Novea.

"Maaf Kak," ucap seorang Writer tersebut tersenyum canggung.

"Mau pesan apa ya Mbak? Ehhh maksud saya Kak,"

"Saya pesan Steak nya tiga porsi ya Mas, sama Fruit Tea nya tiga juga," ucap Angelica sembari tersenyum hangat, Maa Syaa Allah neng cantik bener wkwkwkwk.

"Ditunggu ya Kak pesanannya,"

Sembari menunggu pesanan mereka datang, mereka bertiga pun hanya mengobrol ringan.

"Ehhh lo tau nggak sih janda di depan rumah gue centil banget sumpah," ucap  Novea dengan nada ketusnya.

"Centil kenapa dia?" tanya Angelica yang tadinya memainkan Handphone nya, ketika mendengar Novea berkata ia pun menyimpan Handphone nya kembali, dan menatap wajah sahabat nya itu dengan serius, beda hal nya dengan Rayna ia hanya menghela nafasnya pelan, ia sama sekali tidak tertarik dengan percakapan tersebut.

"Pergibahan pun dimulai," gumam Rayna sembari memijit pelipisnya.

"Pas Papa gue lagi duduk di depan Rumah sambil nikmati teh, dia nyanyi lagu cita-citata yang abang pilih yang mana? Perawan atau Janda? Mana goyangin pinggulnya lagi," celetuk Novea.

"Terus?" tanya Angelica dengan penasaran, Rayna yang sama sekali tidak tertarik dengan pembicaraan mereka pun memilih untuk memainkan Handphone nya.

"Ya gue lempar dong dia sama daster janda bolong punya Mama gue,"

"Anjir kenapa baju Mama lo jadi korban?" tanya Angelica kesal.

"Ya abisnya Papa gue liatin dia sampai ileran kesal dong gue," celetuk Novea.

"Hahaha Papa lo demen kali sama tuh janda," ucap Angelica dengan tertawa renyah.

Di lain sisi dimana keenam laki-laki dengan setelan jaket kulit yang melekat ditubuh mereka,yang di belakang mereka terdapat logo Cobra yang memiliki dua sayap, dan dimana tertulis GRAVENTAS di bawah Pita berwarna merah tersebut. Mereka memasuki sebuah mall dengan kaca mata hitam mereka yang membuat seluruh pengunjung Mall tertuju kepada mereka.Salah satu di antara mereka pun melihat Angelica yang sedang tertawa renyah,ia pun melepaskan kaca matanya hitamnya agar memperjelas penglihatan nya.

"Jar kayaknya itu si Rayna sama kedua sahabatnya ya?" tanya Devian sembari menepuk punggung Jareda dengan pelan.

"Samperin yuk," ajak Emilio dengan semangat, kapan lagi ketemu Cecan hehe, pikir Emilio.

"Hm," Jareda hanya berdehem menyetujui ajakan teman-teman nya itu.

"Gar lo kenapa diam?" tanya Devian mengernyitkan keningnya, tumben lelaki di sampingnya ini hanya diam tidak bersuara biasanya juga dia yang paling heboh, pikir Devian.

"E-enggak kok gue lagi males ngomong hehe," ucap Edgar dengan cengengesan.

"Aelah lo, lagi latihan kalem lo?" ledek Emilio sembari menaikan sebelah alisnya.

"Nggak," jawab Edgar dengan cepat, ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Novea pacarnya itu.

Angelica dan Rayna yang melihat kedatangan Anak Graventas pun membulatkan mata mereka, lain hal nya dengan Novea yang tidak mengetahui kedatangan pacarnya itu yang tepat di belakang nya.

Nikah Saat SMAOnde histórias criam vida. Descubra agora