Bahasa

819 80 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 namun Sunoo masih mencari buku paketnya yang hilang entah kemana.

"Ibu, apa kau melihat buku fisika ku?" Teriak Sunoo dari dalam kamarnya

Sang Ibu tidak menyahut. Sunoo berteriak sekali lagi

"Ya! Kau bisa diam tidak? Aku mau tidur!" Balas sebuah suara

Sunoo tidak memperdulikan suara itu dan masih berteriak mencari ibunya hingga sesok wanita dengan tudung hitam menghampiri kamarnya.

"Kim Sunoo, kau jangan buat emosiku memuncak ya! Ibu sedang tidak ada di rumah."

Kim Heejin kakak perempuan Sunoo datang dengan muka marah

"Daripada kau ikut berteriak lebih baik Noona ikut membantu mencari buku paketku yang hilang."

Heejin menyerah, mau tidak mau dia harus membantu adik satu satunya itu atau dia harus mendengarkan teriakan Sunoo.

"Aish! Kau memang merepotkan."

Manik Heejin melihat sebuah benda tak asing ada di bawah ranjang tertutup oleh selimut Sunoo

"Makanya nyari itu pakai mata jangan pake mulut. Itu di bawah kasur."

Sunoo senang bukan kepalang. Ia langsung memeluk Noona tercintanya itu.

"Meskipun bau jigong tapi Noona memang terbaik."

Heejin merasa bulu kuduknya merinding mendengar Sunoo yang seperti ini.

"Udah cepetan berangkat, sebelum kau ketinggalan bus!" Ujar Heejin

Sunoo berpamitan pada kakaknya dan langsung berlari sekencang mungkin.

****

Dia terengah engah namun sebuah pemandangan indah nampak di taman area apartemennya. Sunghoon tengah duduk di bangku dengan tangan yang sedang sibuk dengan gadgetnya tak menyadari bahwa Sunoo sudah datang dan sedang berdebar menatapnya.

Sunoo perlahan menghampiri Sunghoon
"Hyung, maaf menunggu lama. Buku ku hilang tadi."

Sunghoon terkejut namun seburat senyum muncul di wajah tampan nan pucat itu
"Oh kau sudah datang, tak apa ayo ke halte. Masih ada cukup waktu sampai ke sekolah."

Mereka berjalan beriringan menuji halte. Ada beban dalam pikiran Sunoo. Sebenarnya ia ingin mengutarakan hal itu namun selalu ragu.

Tak terasa bus no 3342 jurusan sekolah mereka tiba. Mereka memilih duduk di bangku paling belakang

"Hyung, boleh aku bertanya sesuatu?" Ucap Sunoo ragu

"Tentu saja."

"Bukankah kita sudah berteman lama? Tapi mengapa masih pakai bahasa formal? Padahal kalau kau dengan teman temanmu menggunakan bahasa santai. Akupun begitu pada teman temanku."

Sunghoon tertegun tak menyangka kalau Sunoo akan bertanya seperti itu

"Aku tak tahu, rasanya sangat nyaman berbicara formal denganmu. Apa kau merasa terbebani?" Tanya Sunghoon

Sunoo menggelengkan kepalanya
"Tidak, tak apa aku nyaman kok. Hanya penasaran saja."

"Baguslah kalau begitu."

Mereka kembali terdiam hingga sudah saatnya turun dari bus.

Jarak antara halte bus dan sekolah mereka cukup jauh dan nampak siswa lain mulai berlarian menuju gerbang. Sunghoon yang takut mereka terlambat langsung refleks menarik tangan Sunoo.

"Ayo Sunoo."

Sunghoon menengokkan wajahnya yang tersenyum pada Sunoo. Bak gerakan lambat Sunoo merasa degup jantungnya berpacu lebih cepat.

Tak apa kalau kau lebih suka menggunakan bahasa formal asal kau menggenggam tanganku seerat ini, Sunghoonie hyung

Batin Sunoo

SEWINDU / Sunghoon X Sunoo AU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang