The End: 8 Letters

551 50 0
                                    

Sekarang adalah hari kelulusan Sunghoon.
Acara kelulusan masih berlangsung di hall. Semua orang tampak tersenyum bahagia tapi berbeda dengan pemuda yang menggunakan seragam SMA itu.

Sunoo tampak gugup sembari membawa sebuah buket bunga peony di tangannya.
Ia sudah bertekad untuk menyatakan rasa cintanya pada sahabat yang telah menemaninya selama lebih dari 8 tahun.

Tadi pagi Yuna menghubungi Sunoo memerintahkan dia untuk mengambil bunga pesanan di toko bunga langganan keluarga Park. Sudah hal umum jika saat acara kelulusan memberikan sebuket bunga. Namun kali ini Sunoo terkejut dengan pilihan Yuna. Sebuket bunga Peony, yang melambangkan keindahan dan cinta.

Acaranya kini telah usai. Ratusan anak-anak keluar dengan muka berseri sembari membawa sebuah dokumen kelulusan. Sunoo yang menunggu di luar Hall bagai kucing yang mencari induknya.

Itu dia! Park Sunghoon selalu akan menjadi orang yang menonjol diantara teman-temannya. Tanpa aba-aba, Sunoo langsung menggengam tangan Sunghoon. Menariknya keluar dari gerombolan.

Sunghoon kaget namun saat melihat orang yang menariknya ia tak sadar tersenyum. Sunoo mengajak Sunghoon berlari menuju rooftop, tempat yang biasa mereka datangi saat masih sekolah.

Keduanya terengah karena lari kecil tadi. Sunghoon memegangi kedua lutut tanda kelelahan. Sunoo tak kalah lelah, wajahnya berubah memerah karena hawa dingin bulan Februari.

"Nih! Selamat udah lulus ya Hyung!" Sunoo memberikan buket itu.

Sunghoon nampak ragu, sepertinya bunga peony bukan bunga yang biasa diterima saat lulus. Namun Sunghoon tetap menerima bunga itu akhirnya.

Keduanya nampak saling menatap hingga salah satu dari mereka membuang muka terlebih dahulu. Sunoo sangat rindu dengan Sunghoon namun ia terlalu malu menatap orang yang ia cintai itu.

"Sunoo, lihat gue!" Perintah Sunghoon lembut

Sunoo perlahan memandang Sunghoon lagi. Orang yang ia sayangi itu tersenyum bahagia. Membuat Sunoo ikut tersenyum.

"Gue minta maaf karena udah marah sama lo. Seharusnya gue nggak semarah itu." Ucap Sunghoon tulus

"Gue yang seharusnya minta maaf hyung, karena gue bikin kita jadi jauh. Gue yang egois dan nggak memahami perasaan lo." Sunoo terisak. Bertengkar dengan Sunghoon membuat energinya terkuras.

Sunghoon mendekati Sunoo perlahan, membawa Sunoo kedalam pelukannya. Yang bisa jadi merupakan pelukan perpisahan mereka.

"Kita sama-sama salah. Setidaknya kini semua kesalahpahaman udah terselesaikan." Ucap Sunghoon sembari menghirup wangi parfum yang Sunoo kenakan. Ia rindu aroma ini.

Sunghoon melepaskan pelukan mereka. Saat Sunoo ingin mengucapkan sesuatu, Sunghoon menginterupsi.

"Boleh gue ngomong dulu?" Tanya Sunghoon. Dibalas anggukan oleh Sunoo

Sunghoon menghela napas panjang. Ia harus mengatakan hal ini sekarang.

"3 hari lagi gue berangkat wajib militer. Elo orang pertama yang tau. Jadi gue mau ngucapin salam perpisahan mulai sekarang."

Sunoo tak dapat menyembunyikan keterkejutan. Sunghoon hendak memegang tangan Sunoo namun ia malah melangkah mundur.

"Gimana bisa lo nggak bilang gue dan keluarga lo? Apa kami nggak cukup penting untuk tahu rencana hidup lo?

Sunoo menatap nanar pada Sunghoon. Bagaimana bisa Sunghoon mengambil keputusan itu, sementara wajib militer adalah hal yang sangat serius. Dan butuh waktu 2 tahun sampai Sunghoon selesai melaksanakan kewajiban itu.

SEWINDU / Sunghoon X Sunoo AU (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora