chapter 9

690 65 4
                                    

Taufan duduk dengan santai di kantin sekolah, disampingnya ada halilintar yg sedang menikmati teh hangat miliknya.

Taufan:" hali kau yakin Ingin keluar dari sekolah ini?"

Halilintar:" hn. Lagipula kau tidak malu kita berumur 20 tahun tapi masih sekolah"

Taufan pun Hanya mengangguk sebagai jawabannya, tidak lama muncul tiga orang mahluk lainnya.

Saat hendak bergabung dengan halilintar dan Taufan, tiba-tiba terdengar bunyi bel.

"Krriiinnnnggg"

Gopal:" bel sialan"

Fang:" sudahlah Gopal"

Ice:" nih ambil"

Ice melempar roti yg sempat ia beli ke arah Gopal, Gopal yg memang belum makan sama sekali Langsung menangkap roti itu dan memakannya.

Diperjalanan kelas terlihat banyak orang yg berkerumun.

Taufan:" puten, Taufan yg baik hati dan rajin menabung ini mau lewat"

Semua orang pun langsung membuka jalan untuk mereka berlima. Taufan membaca surat pengumuman hasil ulangan.

Terlihat nama halilintar yg berada di no 1, diikuti oleh solar di no 2 dan blaze di no 3. Taufan sendiri berada di peringkat 20 atau terakhir.

Taufan:" hey liat angka ku paling besar"

Fang:" itu urutan terakhir bodoh"

Gopal:" pfffttt hahahaha, peringkat terakhir makan tuh"

Ice:' kau apa bedanya Gopal. Kau hanya satu tingkat di atas Taufan"

Namun tiba-tiba Solar berlari dan menabrak Gopal sampai terjatuh.

"Bruukkk"

Gopal:" aduhhh. Roti ku tydaaaakkk!!"

Halilintar berjalan mengikuti solar tanpa memperdulikan Gopal yg menangisi rotinya.

Halilintar:" oy-oy, kau menangis karena aku merebut peringkat satu darimu"

Solar:" bukan urusan Muh"

Halilintar menangkap lengan solar, solar mencoba melepaskan tangan Halilintar tapi apa daya tenaganya kalah kuat.

Halilintar:" ikut aku"

Halilintar menarik paksa lengan solar, mereka menaiki motor sport berwarna merah dan pergi dari lingkungan sekolah.

Mereka berhenti di sebuah tempat yg cukup indah, hamparan bunga berwarna warni terlihat dengan sebuah danau yg melengkapi keindahan.

Solar:" indah. Aku tidak percaya ada tempat seindah ini di sini"

Halilintar:" anak rumahan seperti Muh mana tau"

Solar mengurucutkan bibirnya, dia duduk di samping halilintar sambil menikmati pemandangan indah didepannya.

Halilintar:" apa kau menangis karena kalah peringkat dari ku"

Solar:" kau pasti berbuat curang, pasti kau mengancam guru-guru untuk memberikan nilai sempurna kan?"

Halilintar Hanya mendengus, ingin rasanya dia melakban bibir itu.

Halilintar:" tidak"

Solar:" kau menyebalkan, ini permata kalinya aku tidak mendapatkan peringkat satu"

Halilintar:" memang kenapa dengan peringkat satu"

Solar:" aku selalu ingin membanggakan orang tuaku, dengan mendapatkan peringkat satu"

Halilintar:" menurut Muh begitu, bagiku nilai sempurna hanyalah kertas biasa"

Solar:" kenapa?"

Halilintar:" karena aku tidak memiliki orang tua yg bisa melihat itu"

Angin kencang berhembus menerpa seluruh tubuh mereka berdua.

Halilintar:" lagipula kau itu anak orang kaya, kau tidak perlu bersusah payah karena kau memiliki segalanya"

Halilintar menyenderkan tubuhnya di batang pohon besar Yg ada di belakangnya.

Solar:" kau sendiri adalah ketua geng besar yg pasti memiliki segalanya"

Halilintar:" tapi tidak dengan kebahagiaan, aku sama sekali tidak pernah merasakan apa itu kehangatan orang tuaku"

Halilintar berdiri dan mengambil sebuah jambu yg ada di atas pohon.

Halilintar:" ini ambilah, orang seperti pasti tidak pernah memakan ini"

Solar mengangkap jambu yg sudah setengah matang itu dan menggigitnya.

Solar:" manis"

Halilintar:" apa kau masih sedih karena hal tadi?"

Solar:" tidak, lagipula peringkat dua tidak buruk tapi aku akan mengalahkan Muh nanti"

Halilintar:" kau seperti anak kecil yang cengeng"

Solar:" aku tidak cengeng, lagipula kau juga masih bocah"

Halilintar:" umurku ini 20 tahun loh"

Solar hampir tersedak saat halilintar sudah berumur 20 tahun, dia sajah Masih 17 tahun.

Solar:" hey hali. Apa aku boleh memanggil Muh begitu"

Halilintar;" seterah sajah, lagipula itu bukan nama asli ku"

Halilintar menatap jam tangannya sebentar lagi pulang sekolah dan mereka bolos beberapa jam pelajaran.

Halilintar:" tidak baik untuk seorang ketua OSIS membolos"

Solar:" inikan Karena Muh "

Halilintar hanya berdehem sambil menaiki motor sport miliknya, solar juga naik dibelakangnya.

Tidak butuh waktu lama mereka Sampai di sekolah, tidak ada percakapan dari mereka Sampai didepan kelas.

Papa zola:" kalian berdua nih kemana saja wahai anak murid kebenaran"

Halilintar:" bukan urusan Muh"

Halilintar berjalan tanpa memperdulikan cikgu nya itu, sementara Solar menunduk minta maaf.

Tiba-tiba lima buah seragam sekolah berada di meja guru.

Papa zola:" apa maksudnya ini?"

Taufan:" kami keluar"

Ucapan Taufan mengejutkan mereka semua termasuk anggota OSIS.

Blaze:" kenapa?"

Ice:" kami ini berandalan, akan berbahaya jika kami tetap disini"

Mereka berlima pun pergi dari kelas, meninggalkan keheningan.

Solar:" padahal kita sudah akrab, tapi kau malah pergi"

Solar memegang dadanya yg entah kenapa sakit.

( TBC )

BERSAMBUNG....

VOTE LAH SESUDAH MEMBACA.

halilintar x solar Where stories live. Discover now