3 • Wishes

361 59 5
                                    

🌾🌾🌾🌾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌾🌾🌾🌾

Insecure? Kenapa harus? Coba ambil cermin, lalu lihat dengan benar. Jangan terlalu dekat, sebab jika melihat dalam jarak dekat, kita tidak akan bisa melihat bayangan di dalam sana. Iya, kan? Karena meski kita dekat dengan diri sendiri, kita tidak bisa melihatnya. Jangan terlalu jauh juga, terkadang kita tidak mengenali diri sendiri, kan?

Coba lihat baik-baik pantulan wajah di cermin itu. Stop berpikiran bahwa aku tidak berguna, bahwa aku hanya beban untuk orang lain. stop menyesali tentang apa pun di masa lalu. Belajar untuk ikhlas, juga belajar menerima.

Tidak apa-apa, jangan menyesali setiap keputusan yang pernah aku ambil, atau tidak sama sekali di masa itu. Sebab menyesal tidak akan pernah ada habisnya, tidak akan pernah ada ujungnya. Setiap ada kesempatan, setiap kali ada celah, setiap kali ingat, penyesalan akan tetap mendekapku dengan erat.

Tidak apa-apa, sebab tidak semua yang aku inginkan Tuhan kabulkan.

Katakan pada diri sendiri, tidak apa-apa tidak perlu menyesal--bukan berarti aku tidak mau belajar dari masa lalu. Hanya saja, saat semua harapan tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan, yang ku butuhkan bukan penyesalan, kan? Namun, rasa ikhlas, juga perasaan semacam berlapang dada?

Hey, tidak apa-apa! Di masa depan mari lebih baik lagi, mari lebih banyak menghargai lagi. Mungkin nanti, ada satu kesempatan lain untukku. Jika sudah ada, coba untuk menerima, tidak perlu ragu, atau takut.

Jika gagal? Tidak apa-apa, gagal adalah langkah awal dari sebuah kesuksesan. Terluka, saat berproses? Tahu, tidak? Luka pun merupakan bagian dari proses, di mana aku akan menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Kesuksesan hanyalah buah manis, dari segala pahit yang sudah kamu telan susah payah dari sebuah usaha.

Coba tersenyum, lalu katakan pada diri sendiri--hey, aku hebat! Aku sudah berusaha semampuku, aku sudah memberikan yang terbaik untuk diriku sendiri. Jangan lupa, katakan dengan senyum terbaik, hey! Aku berharga. Tidak peduli apa kata orang lain tentangku, di mataku hanya aku yang paling berharga untuk diriku sendiri.

Sebelum kalimat terakhir aku tutup dalam kutip, katakan untuk yang terakhir kalinya-hai aku, jangan terlalu membenci diri sendiri, ya. Sebab kalau bukan diriku, siapa lagi yang mencintaiku?

Selesai.

Lalu, apa semuanya akan baik-baik saja? Tidak juga, itu hanya kata-kata penenang disaat pikiranku penuh dengan pikiran-pikiran yang tidak pernah aku suarakan. Hanya kata-kata penenang-ah sebut saja sebuah mantra ajaib.

Itu yang aku tulis untuk diriku sendiri. Alice Keinnara. Si pemimpi paling egois yang selalu ingin menang atas segalanya. Namun, setelah dewasa, aku menemui diriku yang kalah oleh keadaan, dan patah oleh kenyataan.

Paranoia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang