Bagian ²¹

1K 71 10
                                    

Malam hari, saat Taehyung sedang menahan rasa marahnya. Ia tadi siang sempat bertengkar dengan sang Appa, ia begitu geram saat sang Appa mengucapan sesuatu. Ia begitu malu kenapa ia dilahirkan di keluarga ini. Walaupun keluarga nya kaya raya tapi Taehyung tak sebahagia dan sebebas itu, ia harus menahan rasa marahnya saat setiap bertemu sang Appa. Dari dulu juga Taehyung sudah membeci sang Appa karena berbuat keji yaitu membunuh seseorang dan di tambah lagi sang Appa suka bermain dibelakang. Taehyung begitu miris jika mengingat kembali ucapan sang Appa.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

"Tenang nak, kau tidak akan langsung tahu jika aku tidak buka suara." ucap sang Appa tenang, ia mengambilnya sebatang rokok yang ada di meja. Saat ini mereka ada di ruangan kerja sang Appa, dengan sang Eomma yang memperhatikan sedari tadi, ini sudah biasa.

"JELASKAN SEMUANYA, AKU TIDAK AKAN MENGAMPUNI MU KALAU KAU BERBOHONG." Taehyung berteriak, sampai-sampai suaranya menggelegar di ruangan ini.

Sang Eomma datang, untuk diam disamping sang anak. "Tenang, Eomma disini, biarkan Appa mu untuk menjelaskan semuanya." Taehyung menatap sang Eomma lamat dan kembali menatap sang Appa sinis.

"Kau ingin tahu tentang Jeon Jungkook atau Suaminya? Aku hanya punya sedikit waktu untuk menjelaskan nya." ucap Appa Taehyung. Taehyung sudah mengepalkan tangannya, ia ingin menonjok wajah itu namun di tahan sang Eomma, yang menggenggam tangannya.

Taehyung menghela napas panjang, "Kau kenal Sehun dari mana? Kenapa ada sangkut pautnya dengan mu, cepat katakan."

"Aku akan menjelaskan dengan rinci, mungkin setelah ini aku akan di tahan." Appa Taehyung tersenyum, Eomma Taehyung sudah mulai takut, dengan kelakuan sang Suami.

"Sehun dan aku adalah rekan bisnis, dia asalnya punya perusahaan kecil dan berkerja sama dengan ku, dengan itu perusahaan ya melejit, tapi setelah itu, Sehun berubah, ia mulai sombong saat perusahaan mulai maju, dia mulai cemburuan, dan akhirnya dulu saat perusahaan keluarga ini sedang down, dia datang dan berulah, aku tidak salah yang salah dia, dia sudah bermain-main dengan ku, aku tidak akan membiarkan nya. Dan aku dapat info kalau berkas yang ada di berangkas hilang semua, orang yang tahu letak berangkas itu hanya aku dan beberapa bawahan ku yang terpercaya, dan tentunya Sehun tahu.... Saat aku mengecek CCTV dan benar saja Sehun yang melakukan itu."

"Tentunya aku tidak bisa menahan diri, dan berniat untuk membalasnya. Lagipula, yang membunuh dia bukan aku, aku hanya duduk santai Sehun sudah mati ditempat. Cih, itu bukan yang ingin kau tahu?"

Taehyung masih mendengarkan, ia tidak percaya dengan cerita sang Appa. Ia menatap tajam, dan mulai muak. "Lalu, siapa yang membunuh suaminya Jungkook?"

"Mungkin orang terdekatnya, aku tidak tahu pasti tapi dia benci dengan Sehun. Sudah? Sudahkan, itu yang ingin kau tahu, aku bukan pembunuhnya, jika kau akan melaporkan ku silahkan, aku menerimanya." Otak Taehyung mulai berpikir keras, siapa yang dekat dengan Jungkook, perasaan tidak ada, Taehyung kembali mengingat-ngingat takutnya ia lupa akan seseorang.

Kamar Taehyung begitu berantakan, tidak ada niatan untuk membersihkan ya atau menatanya, Taehyung masih memikirkan orang itu, yang dekat dengan Jungkook. Pintu di ketuk pelan, refleks Taehyung melihat kearah pintu. Ternyata, sang Eomma datang membawa teh hangat untuknya.

"Masih memikirkan itu? Aku penasaran siapa dia, sampai-sampai kau melakukan hal nekat seperti ini." Eomma Taehyung tersenyum saat melihat sang anak meminum teh buatannya. Taehyung meletakkan teh nya, ia menatap sang Eomma tulus.

"Hm? Siapa dia? Eomma penasaran, apakah dia orang penting dan paling berarti di hatimu?"

"Bukan siapa-siapa, hanya saja aku tidak suka melihatnya menangis." lirih Taehyung.

Eomma Taehyung tertawa, dilihat dari matanya Taehyung begitu tulus mengucapkannya, ia yakin kalau sosok itu sangat berarti bagi anaknya. "Eomma, lupa untuk menanyakan ini, kau pergi dari agensi tanpa bilang pada yang lain, tadi Yoongi menelepon dan menanyakan di mana posisimu berada."

"Yoongi? Yoongi Hyung?" Eomma Taehyung mengangguk dan mengelus tangan sang anak. "Tidak apa, Taehyung juga akan keluar dari sana, Taehyung sudah lelah."

"Apapun keputusanmu Eomma akan menerimanya dengan lapang dada. Eomma juga sebenarnya tidak ingin kau menjadi artis."

"Eomma kumohon tolong bercerai lah dengan Appa, Eomma tahu bukan sifatnya bagaimana, aku tidak tahan. Apalagi Appa pernah selingkuh di belakang Eomma." kata Taehyung.

"Tak usah dipikirkan, Eomma tahu semuanya, Eomma menerimanya dengan senang, hanya saja Eomma kepikiran, bagiamana calon masa depanmu kelak." Taehyung tersipu malu.





"Seperti nya tidak akan terjadi karena orang yang aku sukai tidak menyukaiku apalagi dia begitu benci melihat ku."


.TBC.

Hem, hai?
Apa kabar? Aku balik lagi dengan malas 🙃
Semoga suka sama chap ini, jujur lagi gak mood 😘
Happy Reading ya ❤️❤️
Dukungan nya jangan lupa 😘😘

AKU MAU KEMBALI UNPUBLISHED CERITA DI AKUN SEBELAH, NJIR SIDERS YA BANYAK BANGET. INGAT AKU KAGAK SUKA SIDERS APALAGI YANG AKUN AKU SURUH LAPORKAN, DIA ITU HINA GUA LAGI COY, DIA BIKIN BOOK TAPI DESKRIPSI NYA KAYAK MENUNJUKKAN TENTANG PERDEBATAN GUA SAMA DIA, NJIR...

GUA MAU HAPUS AKUN AJA AH, BIAR NANTI BIKIN LAGI ORANG KAGAK TAHU, GUA CAPEK EYYY, CAPEK. DAN LAGI GUA BENCI SESEORANG, DIA SOK SOAN ABONG FOLLOWERS NYA UDAH BANYAK KAMPRET.

Guilty FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang