14. wonderful night

453 103 8
                                    

“akk panas!”

doyoung berdecak gemas, jelas saja panas karena baru saja diantarkan dan masih terdapat asap - asap. adik tingkatnya itu sepertinya sangat lapar sampai buru - buru makan.

“ya panas! baru aja dianterin, kenapa sih buru - buru?? kayak dikejar dementor!” sahut doyoung aneh.

“lo tau gak kak di dunia ini ada kata laper,” balas sinbi membela diri.

“lo tau gak bi, di dunia ini ada kata sabar,” sambar doyoung tak mau kalah, “sabar!”

sinbi menekuk bibirnya merasa kalah. entah kenapa argumennya selalu saja dapat dipatahkan oleh laki - laki itu. baru kali ini sinbi merasa kalah oleh seseorang!!!

“widih kulit ayam enak tuh,” celetuk sinbi mengalihkan pembicaraan.

doyoung mencibir, “ambil aja, gue gak makan kulit.”

“serius??? dasar aneh,” balas sinbi lalu sibuk memindahkan kulit ayam dari piring doyoung ke miliknya, “tapi gapapa, bikin untung buat gue.”

“ngomong mulu, makanan telen dulu,” ujar doyoung langsung menyodorkan minum milik sinbi.

keduanya pun melanjutkan makan dengan fokus, tak berminat untuk berbicara sama sekali. suara obrolan dari meja kanan - kiri menjadi backsound alami keduanya menggigit daging ayam bakar.

sinbi selesai terlebih dahulu, sedikit tak rela menatap ayamnya yang masih tersisa sedikit daging. mau gigitin tapi malu, soalnya ada doyoung.

masa iya mau ngunyah tulang di depan cowo ganteng....

“lo gak dicari apa kak?” tanya sinbi lalu meneguk es teh kesukaannya, “ketua himpunan masa iya ga keliatan.”

“ketua hima juga manusia kali, lagian gue dari kemaren udah dateng,” balas doyoung yang baru saja selesai makan.

“yaudah iya, gausah marah - marah gitu dong,”

doyoung melirik sebal, “siapa juga yang marah - marah.”

“serah deh, sekarang siapa ya yang manggung?” tanya sinbi ngecek ponsel, “oh udah gantii ternyata.”

“bentar lagi kayaknya sheila on 7,” sahut doyoung, “yuk balik.”

sinbi mengekori doyoung menuju kasir, begitu akan mengeluarkan uang, doyoung langsung saja menyodorkan uang seratus ribuan ke penjual. sinbi kalah cepat.

“kak tungguin! nanti gue ganti ya uanganya!” ujar sinbi dari belakang doyoung.

“gausah, santai aja,”

“ya gak gitu, besok gue gantian traktir deh!” balas sinbi lalu mendekat ke doyoung, “btw boleh pegang lengan gak kak? rame banget jalannya jujur gue takut nyebrang.”

“ye nyusahin,”

itu sih di mulut, tapi doyoung akhirnya menjadi yang lebih dulu menyambar lengan sinbi dan menariknya pelan untuk menyebrang. tak luput juga untuk menariknya mendekat ketika harus berhenti di tengah jalan karena motor yang tak mau mengalah.



••••

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

fix you ; doyoung, sinbWhere stories live. Discover now