Bab 33

13 4 0
                                    

Perlu diingat jika Yere adalah seorang Diplomats. Meski sudah terlatih dan coba ditutupi sedemikan rapatnya, tetap saja akan ada batasan dimana otak gadis itu tidak dapat lagi diajak bekerja sama. Seperti saat ini, dengan kedua tangan terangkat untuk memegang pistol, mengarahkannya pada dua sosok lain di ruangan itu. Aneh rasanya kala melihat dua orang teman dekat seperti Castiel dan Hazeline tengah justru terlihat seperti musuh.

"To be honest Yere, aku percaya kau seorang yang cerdas. Tempat ini, Soul, menurutmu kenapa ada tempat semacam ini? Tempat ini diciptakan untuk Castiel, dia adalah alasan tempat ini ada. Apa yang mungkin terjadi hingga dia mau berkhianat dan memihak dirimu?" Tangan kiri Hazeline terlihat yakin untuk menodongkan pistolnya pada Castiel. Berbanding terbalik dengan yang ditodong, masih ada rasa terkejut dalam diri Castiel yang membuat tangan kanannya terlihat bergetar. "Lupakan fakta jika kita pernah berteman Cas. Let's be honest, kau adalah produk utama dari tempat ini. Para Mentor menyukaimu. Bodoh jika kau memberontak pada mereka."

Yere menatap ke arah Castiel, meminta agar pemuda itu juga memberikan beberapa kalimat sebagai pembelaan diri. Apa yang dikatakan Hazeline adalah fakta, tapi ada sedikit cahaya dalam hatinya yang meminta agar Castiel juga diberikan izin untuk angkat bicara. "Dia benar. Aku tidak ingin berbohong padamu Yer, aku tahu kau punya kenangan yang buruk dengan kota ini, dan aku memiliki banyak kenangan di sini. Mungkin tempat ini juga dibangun untukku. Tapi aku tahu, kau tahu jika ini bukanlah sesuatu yang aku inginkan. Kau tentu tahu, bagaimana rasanya seakan semuanya sudah dipersiapkan untukmu. Seakan ada Tuhan lain yang mencoba untuk mengambil alih hidupmu."

Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikiran Yere tentunya. Gadis itu menurunkan salah satu tangannya, tangannya yang mengarah pada Hazeline. Menyisakan sebuah tangan yang terarah pada Castiel tanpa adanya gemetar ragu. "Bukankah semuanya terasa jelas?" ucapnya ambigu entah pada apa.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah suara selongsong timah panas yang berdesing di udara bebas.

Katakan juga jika Castiel itu penakut, dia secara refleks memejamkan matanya. Merasa jika peluru itu memang ditakdirkan untuk dirinya tanpa melakukan perlawanan. Seakan mengikhlaskan jika Yere nantinya akan menjadi Malaikat Mautnya. Hingga lima detik setelah suara tembakan terdengar, pemuda itu baru berani membuka matanya. Menyadari jika peluru panas itu tidak mengenai kepalanya. Pistol Yere terlihat berbelok arah, diikuti dengan bukti lain berupa Hazeline yang tengah memegang lengan kanan atasnya.


"Ada anggota OT diantara anak-anak. Kecurigaanku cukup berdasar karena Jackson gagal membuatmu yakin untuk mengikat kontrak dengan mereka. Organisasi dengan ambisi besar seperti mereka tentu akan mengerahkan salah satu tangan mereka untuk mengawasimu." Mentor Yizuan mengatakan hal itu pada pertemuan rahasianya dengan Castiel pada malam pertama anak muridnya itu di Diplomats. Seakan sudah memiliki firasat jika pendisiplinan yang terjadi beberapa hari setelahnya memang sudah direncakan. "Apa kau memiliki kecurigaan? Orang-orang terdekatmu misalnya?"

Castiel tentunya menggeleng. Tidak banyak sosok yang benar-benar dia kenal di Soul. Bahkan Mentor Yizuan tidak masuk dalam daftar itu, hanya sampai pada daftar orang-orang yang dia percayai. "Aku tidak bisa memikirkan hal itu."

Mentor Yizuan membenarkan letak duduknya. "Buat hal ini menjadi mudah, seperti saat aku menangkap basah jika saudara kembarku adalah musuh terbesarku."

"Itu kejam."

"Saat kau terlalu lama melihat ke arah cahaya kebenaran pada akhirnya kau juga akan buta." Sedikit bergumam beberapa saat sebelum mendapatkan sedikit ide dari suara gesekan dedaunan yang ditiup angin malam. "Mungkin mereka juga ingin mengujimu. Teman-teman peringkat teratasmu, selain Jackson mereka adalah anak-anak yang cukup dekat denganmu, bukan?"

Take Over The Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang