Disappointment

1.2K 302 104
                                    

Hai hai, rindu aku atau rindu Jungkook nih?🤭
Yang pengen gebuk Koo silahkan angkat kaki, eh angkat tangan maksudnya 😜😂

Absen dulu dong yang masih aktif di cerita ini, belakangan sepi banget🥲

🪐

Pagi-pagi sekali Jungkook sudah bangun dan bersiap diri untuk pergi ke kantor. Mungkin kira-kira 2 pekan lamanya dia ada di Seoul untuk mengurus perusahaan selama Doyeon cuti untuk pernikahannya. Semua tanggung jawab yang di pegang Doyeon selama ini akan berpindah menjadi tanggung jawab Jungkook sementara.

Dengan kemeja hitam yang membentuk postur tubuh gagahnya Jungkookpun menuruni tangga. Pria Ryang itu menarik perhatian anggota keluarga yang sudah berkumpul di ruang tamu untuk menikmati secangkir teh dan roti kering.

Ingat, hanya anggota keluarga! Jadi hanya ada Doyeon dan Tuan Ryang di sana.

Seorin yang bekas Ibu tiri Jungkook dan sebentar lagi akan menjadi kakak ipar Jungkook tidak ikut hadir di sana.

"Kau ingin pergi ke kantor dengan kemeja ketat itu?" Tanya Doyeon begitu Jungkook mendaratkan bokongnya di sofa, kancing kemejanya bisa saja karena kemeja pas badan yang dia pakai.

Jungkook menatap kemejanya lalu menatap Doyeon yang ada di hadapannya. "Tidak ada yang salah dengan kemejaku. Sepertinya matamu harus melihat dengan lebih baik lagi."

"Tidak ada yang salah bagaimana? Yang ada matamu yang perlu melihat lebih baik bagaimana kancing kemejamu itu akan terlepas dari tempatnya."

Saat Doyeon dan Jungkook sibuk berdebat tentang kemeja Jungkook, Tuan Ryang justru menahan senyum melihat kedua putranya itu. Sepertinya beberapa tahun belakangan ini mereka tidak memiliki momen bersama, semuanya sibuk dengan kehidupannya masing-masing layaknya orang asing; bukan keluarga.

"Jungkook-ah, Appa dengar kau berkencan dengan adiknya Seokjin. Apa itu benar?" Tanya Tuan Ryang menghentikan perdebatan tidak berbobot putra-putranya.

Jungkook mengulum bibirnya; berpikir, jawaban apa yang pntas ia berikan sekarang? Ia dan Jiera memang masih terkait satu sama lainnya karena tak ada ucapan perpisahan dari satu diantara mereka sekalipun. "Benar Appa."

"Kalau begitu kau bisa mengajaknya ke pernikahan Hyung-mu 'kan? Appa ingin melihat calon menantu Appa." Melihat mata putra bungsunya sedikit melebar mendengar permintaannya membuat Tuan Ryang bingung. "Kenapa? Apa kalian ada masalah?"

"Sepertinya hubungan mereka sudah berakhir Appa. Saat aku ke apartemennya untuk mengambil barang-barangnya aku bertemu dengan gadis itu. Dia bahkan tidak tahu bahwa Jungkook pergi ke Jepang, brengsek sekali."

Jungkook tidak menangkal, anak bungsu keluarga Ryang itu hanya menghela napas pelan lalu bangkit dari duduknya. "Aku pergi dulu, Appa."

***

Aroma kafein menyeruak masuk penciuman Jiera begitu wanita itu menyeduh sebuah kopi bubuk atas permintaan Hyewon. Temannya meminta tolong padanya untuk di bawa ke ruangan sekretaris pemimpin perusahaan yang sebentar lagi tiba.

Jiera terkekeh pelan saat penciumannya begitu mengenali aroma dari kopi yang dia seduh itu. Biasanya saat Jungkook menginap di apartemennya ia akan membuatkan kopi itu untuk kekasihnya yang selalu bangun begitu mencium aroma kopi favoritnya tersebut.

"Jiera-ssi, mau aku bantu?"  Jiera sedikit tersentak saat tiba-tiba saja mendengar suara seseorang di belakangnya. Wanita itu langsung menoleh dan menemukan Mingyu yang tersenyum di tempatnya.

Light By You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang