Bagian 5

739 122 5
                                    

Aenjoo mengepalkan tangannya, dia malu dan kesal sekaligus. Bisa-bisanya Heeseung melakukan hal seperti ini di saat dia berharap tinggi.

"Kelihatannya kamu ada sesuatu dengan Sunghoon, ya?" tusuk Heeseung lagi karena Aenjoo belum menjawab.

Wanita itu menunduk tetapi terlihat menggertakan gigi dan tangannya semakin mengepal. Heeseung terus mengoceh di depannya tanpa henti, mengeluarkan kata-kata sindiran dan semacamnya. Aenjoo ingin sekali memukulnya sekarang, ingin mencabik-cabiknya sampai pria itu berhenti berbicara padanya seumur hidup.

Namun, Aenjoo langsung mengingat bahwa dirinya bukanlah orang yang mengeluarkan amarah dengan berteriak ataupun menggunakan kekerasan. Dia menenangkan diri dan mengangkat kepalanya dengan tersenyum angkuh.

"Apa menurutmu itu lucu?" ujar Aenjoo berhasil membuat Heeseung diam, Aenjoo mengambil note kecilnya dan melemparnya pada Heeseung setelah membuatnya seperti bola kecil, "Jika mau tau apa hubungan ku dengan anak itu, harusnya kamu tanya langsung saja padaku. Bukannya malah bermain seperti anak kecil begini, apa umurmu 13 tahun? tentu saja sudah bukan," ujarnya lalu berbalik, "Lagi pula, aku maklumi kelakuanmu, kamu memang ke kanak-kanakan sejak dulu."

Heeseung dibuat bungkam oleh mantan pacarnya sendiri, rasanya dia langsung kehabisan kata-kata. Sudah tidak bisa melawan lagi, Im Aenjoo itu benar-benar lebih dewasa sekarang. Dia kira Aenjoo diam karena tidak menang argumen dengannya. 

laki-laki itu menggumam, "Sial."

Sunghoon yang satu-satunya saksi antara pertengkaran itu diam saja, bahkan sampai Aenjoo keluar dari kantor penerbit. Barusan dia mau menyusul, tapi pasti rasanya akan sangat aneh, kan?



"Hnggg.." Aenjoo meregangkan tubuhnya setelah menyelesaikan bab 29 di ceritanya, jam menunjukkan pukul 9 malam. Sepertinya dia harus pulang, masalah soal tadi pagi sudah dia selesaikan juga dengan bicara baik-baik pada Yeonjun. Jake kembali mencetak sesuai suruhan, dia juga mengakui bahwa dirinya salah.

Saat Aenjoo membereskan barang-barangnya, dia menemukan jas hitam di sofa, "Ah iya, jas Sunghoon," gumamnya lalu mengambil jas itu untuk di kembalikan. Seharusnya tadi pagi dia kembalikan pada Sunghoon, tetapi karena dia sibuk, akhirnya terlupakan.


Drrrtt! drrrt!


Aenjoo segera mengambil ponselnya di meja, ada telfon masuk dari Hyejin.

"Iya, halo?"

"Aenjoo, kenapa kamu nggak ada di club? biasanya kamu selalu duluan."

"Ah, aku hari ini banyak kerjaan, jadi nggak datang," Aenjoo mengambil kunci mobilnya dan segera keluar dari ruangan.

"Yah, lalu gimana cowok yang udah kamu booking ini? dia terus ganggu aku, tau."

"Ambil saja, aku nggak akan datang," ucapnya lalu mematikan sambungannya dan masuk ke dalam lift.

Sesampainya dia di loby, begitu pintu lift terbuka dia di kagetkan oleh kedatangan seseorang.

"Oh lihat, kakak kesayangan ku sudah pulang. Aku baru mau jemput kakak ke atas," ujar Soobin lalu memeluk Aenjoo saat wanita itu keluar dari lift.

Aenjoo tersenyum lalu memeluknya balik, "Ah, iya. Aku lupa kamu belum kembali ke London."

Soobin menjarakkan pelukan mereka lalu berjalan bersama, "Bagaimana kalau kita minum malam ini?"

"Hmmm, kamu ada apa tiba-tiba begini?"

Soobin tertawa kecil, "Nggak apa-apa~ , ayo minum di apartemen kakak saja."

Keep it SECRET [✓]Where stories live. Discover now