Bagian 16

719 98 33
                                    

Musik kencang sudah mengisi aula pesta, minuman alkohol dan non alkohol dimana-mana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Musik kencang sudah mengisi aula pesta, minuman alkohol dan non alkohol dimana-mana. Cemilan seperti keripik, kue-kue seperti cupcake, dan masih banyak cemilan manis hingga asin di hidangkan di atas meja.

Semua orang sedang menikmati pesta anniversary perusahaan bersama sang CEO dan putranya. Sedangkan ada 2 orang yang memilih menikmati pesta hanya berdua saja di balkon luas itu.

"Senior— ah bukan— maksudku kakak, beneran nggak mau di dalam saja?" tanya Sunghoon.

Aenjoo meneguk alkoholnya sambil menatap kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana, "Kalau kamu mau ke dalam ya ke dalam aja, nggak usah nunggu aku."

Sunghoon yang ragu itu akhirnya bersandar pada batas balkon dan meneguk susu coklat dinginnya, "Kakak, masih marah soal tadi sore, ya?"

Aenjoo menoleh, "Kamu bicara apa? tentu tidak, untuk apa aku marah?"

"Kadang aku selalu merasa bersalah setiap kamu kelihatan nggak baik-baik saja," ujar Sunghoon sambil menatap susu coklatnya.

Aenjoo menatapi laki-laki di sebelahnya lalu teringat sesuatu, "Kamu benar suka padaku?" tanyanya tanpa membalas kalimat Sunghoon.

Sunghoon menoleh, "Memangnya kenapa?"

"Kamu kan baru kenal denganku saat itu, kenapa bisa suka? sebenarnya aku juga berpikir kalau aku pernah bertemu denganmu, tapi ingatanku tidak bisa membantu mengingat." 

Awalnya mereka saling tatapan, tapi tiba-tiba Sunghoon mendengus lucu membuat senyuman yang tidak pernah Aenjoo lihat sebelumnya karena laki-laki itu jarang tersenyum. Bukan jarang, bahkan hampir tidak pernah tersenyum seperti itu di depannya.

"Apa yang lucu?" tanya Aenjoo.

Sunghoon masih tersenyum lalu menoleh, dia mendekatkan jaraknya dengan Aenjoo, "Kamu tidak salah, kok. Ingatanmu benar, kita memang pernah bertemu sebelumnya."

"Eh? dimana?"

Sunghoon kembali membalas, "Kamu adalah perempuan yang waktu itu membantu seorang laki-laki untuk kabur dari 2 wanita yang ingin memakai tubuhnnya di club, dan laki-laki itu adalah aku."

Mata Aenjoo membulat, akhirnya dia mengetahui ingatannya yang setengah hilang itu. Dia langsung ingat kejadian di club pada waktu itu.

Sunghoon melanjutkan, "Setelah dari sana, aku benar-benar mencarimu kemana-mana saat kita sudah berpamitan. Aku masih ada rasa ingin membalas kebaikanmu tapi kamu sudah pergi duluan, jadi aku mencarimu dan bertanya-tanya pada orang di sekitar club," dia menjeda kalimatnya, 

"Beruntungnya, temanku tau kamu karena dia sering baca buku mu. Dan akhirnya aku di kenalkan ke perusahaan yang saat ini jadi tempat kerja ku, dari pertama kita bertemu di perusahaan, sampai kamu memperlakukanku dengan baik, aku jadi jatuh cinta," jelas Sunghoon.

Penjelasan Sunghoon di dengar dengan detail oleh Aenjoo, wanita itu masih diam karena kaget. Dia juga bersyukur di pertemukan dengan Sunghoon seperti ini, seperti takdir memang merestui mereka.

Keep it SECRET [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora