#22 MAKAN BANG

261 85 11
                                    

Hai apa kabs?

Ada yang masih nungguin kah?

Sehat selalu buat kalian

Typo boleh komen untuk dikoreksi

~PART 22~

Aku bangun dari tidur di kursi cukup kaget saat tiba-tiba ada sosok putih di depan mata. Aku kira hantu, ternyata suster. Untungnya susternya berdidi bukan ngesot, kalau ngesot kan nanti kotor seragamnya. Mana kerja bagian shif malem, masih panjang sampai nanti pagi. Ternyata yang datang Suster beneran membawakan makan malam untuk Dahlia.

"Ini makan malamnya ya, kak." Suster menyimpan makanan di atas meja.

"Kaget, Sus. Bangun tidur tiba-tiba ada orang pake baju putih, saya kira udah di surga."

"Duh maaf ya jadi menggangu tidurnya."

"Nggak ganggu, Sus. Kaget aja, kirain saya mau diatanya siapa Tuhan mu."

"Masnya kelihatan kecapean banget, tidur aja mas di sofa biar lebih enak istirhatnya," jawab suster ramah sambil tersenyum.

"Saya nggak bisa, Sus. Tidur jauh-jauh sama dia," jawab ku sok banget. Susternya malah ketawa denger jawaban iseng itu.

"Nyenyak banget, Sus. Tidurnya sampe ngorok," timpal Dahlia.

"Emang iya?" tanya ku bingung.

"Itu sampe ileran."

Aku langsung mengelap bibir dengan tangan, tapi nggak ada yang basah. Lagian sejak kapan aku tidur ileran.

"Nggak ada ah." Aku kebingungan. Dahlia sama Suster malah ketawa.

"Kakaknya iseng," jawab Suster.

"Ke Dahlia aja bilangnya kaka, ke saya mas. Emang saya kelihatan tua, Sus?"

"Idih emang udah tua kan?"

"Nggak kok, masih cocok dipanggil AA."

Suster tersenyum sambil mengangguk, Dahlia menatap ku dengan tatapan sinis tidak terima. Padahal kan emang masih muda, tapi Mas juga sebenernya nggak tua banget sih. Belum aja dipanggil om atau lebih parah kake.

"Mau sekalian saya siapkan atau mau dibantu Aa nya?" Suster langsung mengubah nama panggilan ku dengan cepat.

"Nanti aja, Sus. Dibantu sama AA nya." Dengan sengaja Dahlia memberi penekanan di kata AA, nggak ikhlas banget emang jadi orang.

"Makasih, Sus."

"Sama-sama, kalau nggak ada yang bisa dibantu saya pamit, kalau ada apa-apa bisa tekan bel saja."

"Iya, Sus. Makasih banyak."

"Sama-sama."

Kemudian Suster keluar ruangan, aku dengan rasa kantuk dan mata yang masih buram berusaha mencerna obrolan mereka.

"Suster jualan makanan apa aja?" tanya ku dengan polos dan bego.

"Ayam geprek," jawab Dahlia iseng.

"Isshh, kayaknya masih butek deh habis tidur."

"Alasan aja, lu mah nggak tidur juga udah butek."

"Iya sih. Eh, mau makan sekarang?" tanya ku.

"Boleh deh," jawab Dahlia lalu membenarkan posisinya.

"Aku bantu ya."

Aku membantu Dahlia untuk mengubah posisi duduk di atas kasur.

"Aku suapin."

Belum Ada Judul (New Version)Where stories live. Discover now