ALTARIO-03

536 23 1
                                    

Votmen yak!

-–––-

Ghea baru saja selesai mengepel lantai rumah. Dirinya berniat ingin kembali ke kamar.

Cira yang berada di ruang tamu, sedang duduk di sofa. Melihat Ghea yang telah selesai mengepel, dengan sengaja menumpahkan minuman nya.

"Upss..Soryy kak, aku gak sengaja." Katanya, menutup mulut.

Ghea yang sudah malas berdebat, tanpa pikir panjang mengepel kembali lantai yang kotor.

Namun Cita kembali berulah, dirinya menendang ember, berisi air untuk membilas kain pel nya.

BYUURR

Mona yang baru saja datang dari dapur, melihat air banjir dimana mana, emosi.

"GHEA! KALAU KERJA YANG BENER!" Bentak Mona.

Mona menyubit paha Ghea, hingga membiru.

Ghea hanya bisa menahan rasa sakit cubitan dari ibunya. "Ma-maaf Bu. Ghea gak sengaja."

"HALAH! KAMU BISANYA CUMAN MINTA MAAF!"

Mona menendang Ghea hingga membentur tembok. Lalu menyeretnya ke kamar, yang berada di bawah tangga.

Ukurannya hanya sepetak, hanya berisi kasur Palembang, meja kecil, lemari baju plastik, lemari buku dan jendela kecil yang bisa dibuka tutup.

"DARI PADA RUMAH KAMU BERANTAKIN, MENDINGAN KAMU BELAJAR!"

BRAKK

Mona membanting pintu kencang.

Air mata Ghea lolos. "Hiks..hiks..."

Ghea menghapus air matanya. Bangkir lalu pergi mengambil buku, dan kembali belajar.

Tak terasa Ghea telah belajar sudah 7 Jam lebih. Tepatnya sudah tengah malam.

Rutinitas sebelum tidur, Ghea selalu menulis keluh kesahnya di buku diary nya.

Setelah itu, ia membaringkan tubuhnya di kasur.

Kata-kata yang harus di ucapkan Ghea sebelum tidur, "Selamat malam, semoga ada keajaiban di hari esok."

-–––-

"Bang! Lo suka sama Ghea ya?"

Alta yang sedang bermain game terganggu.

"Kepo."

Alya mendengus. Dirinya berguling guling, members takkan kasur Alta.

"Alya, jangan di berantakin." Tegur Alta.

Alya dan Alta sebenarnya beda kamar, namun kebiasaan Alya selalu mau tidur bareng Alta. Katanya berasa di peluk doi.

"Makanya jawab dulu pertanyaan gue!"

"Doain aja."

"Gue dukung bang! Serius! Tapi? Emang bisa? Dia kan sifatnya kayak BangKe."

Alta menaro handphone nya di balas, lalu duduk di samping Alya, menatap Alya.

"BangKe siapa?" Tanya Alta.

"Bang Kenzi."

Alta yang humornya receh tertawa hingga terbahak bahak.

ALTARIO [END]Where stories live. Discover now