Lele Kelja!!

9.8K 598 66
                                    

Pagi hari merupakan waktu yang begitu sibuk untuk Renjun setiap harinya, karena di pagi hari buta dia harus sudah terbangun di saat kedua anggota keluarga lainnya masih terlelap di alam mimpi. Renjun harus bangun lebih awal untuk memasak, membersihkan dan membereskan rumah, menyiapkan keperluan kedua kesayangannya dan tentu saja harus mengurus mereka berdua di tambah dengan dirinya sendiri.

Renjun tak pernah keberatan akan hal itu, karena sejujurnya Renjun begitu menikmati profesinya sebagai ibu rumah tangga, profesi yang begitu Renjun banggakan meski kadang masih ada saja sosok yang memandang sebelah mata sosok yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Padahal menjadi ibu rumah tangga juga sebuah pilihan yang harus di hargai, menjadi ibu rumah tangga juga begitu berarti dan berharga karena selain bisa memastikan sendiri segala sesuatu untuk keluarganya dan lagi Renjun juga selalu bisa menikmati perkembangan sang buah hati yang selalu menghangatkan hatinya.

"MAMAAAAA."

Renjun terkesiap begitu mendengar teriakan maut dari putra pertamanya, jika boleh jujur suara Chenle itu begitu memekakan telinga karena suara lumbanya. Namun demikian, Renjun begitu senang karena suara sang anak yang begitu khas apalagi tawa lumbanya.

Renjun berjalan menuju kamar Chenle setelah sebelumnya mematikan kompor terlebih dahulu, hal pertama yang dia lihat ketika membuka pintu kamar sang anak adalah wajah bantal Chenle yang masih setengah mengantuk. Sejujurnya Renjun juga bingung karena Chenle bangun 30 menit lebih awal dari waktu biasanya.

"Pagi anak mama." Renjun berujar disertai dengan memberikan kecupan ringan di kedua sisi pipi bulat Chenle setelahnya.

"Pagi mama!" Balas Chenle yang juga mencium balik pipi bulat Renjun.

Renjun tersenyum mendapati perlakuan manis Chenle untuknya, dengan gemas diusaknya rambut Chenle yang mencuat kemana-mana sebelum akhinya membawa tubuh berisi sang anak untuk di dudukan di atas pangkuannya.

"Kok udah bangun? Biasanya kan adek bangun setengah jam lagi."

"Lele juga ga tau, padahal Lele masih ngantuk tapi ga bisa bobo lagi huhuhu."

"Mau bobo sama papa?"

"MAU!! MAU BANGET HIHIHI."

Renjun kembali dibuat tersenyum dengan ucapan semangat sang anak mengenai tawarannya untuk tidur bersama dengan Jeno. Setelahnya Renjun membawa tubuh Chenle yang berada di dalam gendongannya menuju kamar utama yang dia tempati dengan Jeno, suaminya.

Saat pintu terbuka, munculah pemandangan Jeno yang masih terlelap dengan damai di atas kasur. Renjun menurunkan Chenle tepat di samping dimana Jeno kini tengah tertidur, setelahnya bocah lucu tersebut bergerak masuk kedalam selimut tebal orang tuanya dan tangan gendutnya bergerak untuk memeluk tubuh besar papanya dan akhinya kembali tertidur di dalam pelukan Jeno yang secara spontan menarik Chenle kedalam dekapannya.

Renjun kembali tersenyum dibuatnya dan dengan penuh rasa cinta Renjun membubuhkan ciuman ringan di kedua dahi suami serta anaknya. Setelahnya Renjun kembali menyibukan diri di dapur guna membuat sarapan yang sempat tertunda.

Setelah selesai dengan segala urusan dapur dan rumah, akhirnya Renjun beranjak untuk membangunkan Jeno dan Chenle yang ternyata sudah berada di kamar mandi. Karena kedua kesayangnnya sedang mandi maka Renjun hanya perlu menyiapkan dua pasang baju untuk mereka.

"Sini Lele sama mama, Jen baju kamu di sofa." Renjun mengambil alih Chenle yang sebelumnya berada di gendongan Jeno untuk dibawa ke ranjang guna membantu anak tersebut memakai baju.

Keluarganya Lele || NorenleWhere stories live. Discover now