Kalo Bayi Lagi Main

2.5K 204 13
                                    

Minggu pagi yang cerah setelah beberapa hari lalu bumi terus diguyur hujan yang membuat si papa Nono terserang demam. Dihari minggu ini si papa Nono sudah tak lagi demam dan badannya pun sudah kembali sehat.

Diminggu cerah ini para mama berencana membuat agenda rutinan, bertemu tiap weekend entah dua minggu atau sebulan sekali, yang pasti harus ada pertemuan bersama tiap bulannya. Pesertanya tetap sama, itu-itu saja, lagi pula mau siapa lagi? Mungkin kalian mau bergabung?

Pertemuan rutin tersebut kini bertempat dikediaman kepala suku bapak Mark Lee yang terhormat. Sudah ada Renjun dan keluarga kecilnya serta Ayen yang kabur dari orang tuanya untuk datang terlebih dahulu, sudah dapat dipastikan Felix tengah kebingunan mencari keberadaan anaknya yang suka sekali kabur-kaburan itu.

Keluarga kecil Wong belum ada yang datang satupun, lagaknya keluarga kecil Jeno memang sangat rajin ya.

"NA LIAT AYEN GA?!"

Felix datang-datang sudah membuat rusuh, ibu muda tersebuh bahkan tergopoh-gopoh dengan napasnya yang sangat memburu.

"Lagi main sama Jie sama Lele di halaman samping."

Felix bernapas lega kemudian menjatuhkan dirinya dilantai, sejujurnya Felix ingin marah pada si kecil namun dirinya juga tak tega untuk memarahi anaknya yang baru berusia 5 tahun. Felix tau Ayen itu anak yang aktif dan cenderung selalu ingin bermain diluar bersama dengan teman-temannya, makannya anak itu sering kabur dari rumah dan membuat kedua orang tuanya ketar-ketir.

"Minum dulu Lix."

"Thanks Njun." Felix meneguk segelas air mineral yang Renjun berikan padanya dengan rakus.

Renjun mengangguk kecil kemudian kembali duduk di tempatnya semula. Menunggu Haechan dan si maknae baby Pyo.

Mari tinggalkan para ibu-ibu muda tersebut dan beralih pada para bayi yang tengah asik bermain dihalaman samping rumah Jisung yang disulap menjadi taman bermain mini oleh daddynya.

"Uchan lama ya?"

Jisung dan Chenle mengangguk dengan kompak.

"Ayen, kamu kabul lagi ya?"

"Huh?"

Sungchan datang-datang langsung menodong Ayen dengan sebuah pertanyaan yang sejujurnya begitu sering dia ajukan pada si tukang kabur Hwang Jeong-in atau kerap kali dipanggil Ayen.

"Kamu kabul?" Sungchan kembali mengulangi pertanyaanya.

"Aaa kabur?"

Sungchan mengangguk.

"Iya hehe, abisnya mom lama! Kan aku udah ngga sabar mau main bareng kalian huh!"

Kalian jangan kaget jika Ayen sudah faseh berbicara dengan huruf R tak seperti ketiga temannya yang masih cadel, meski Sungchan sudah sedikit bisa namun masih juga kesusahan dan lebih memilih menggunakan huruf L yang lebih mudah untuk di ucapkan.

"Kasian momnya nyariin kamu sampe kecapean huuu."

Ayen langsung memasang wajah bersalahnya, mengingat pasti momnya berlari kesana kemari untuk mencari keberadaanya begitu dengan sang papa yang juga sibuk mencari keberadaanya yang pergi tak bilang-bilang.

"Mom aku udah disini ya?"

"Iya, sama papa Ujin juga di dalam."

"Aku kedalem dulu ya, mau ketemu mom terus minta maaf deh karena udah buat mom sama papa panik sama khawatir."

Ketiga temannya mengangguk dan membiarkan Ayen untuk masuk kedalam rumah menemui mom dan papanya.

"JIE, UCHAN, MAIN PELOSOTAN YUK!! PELOSOTANNYA JIE BALU LHOOO."

Keluarganya Lele || NorenleWhere stories live. Discover now