3

67 16 0
                                    

"woilaah anjir.. ngapain lu disitu?!" teriak Jimin yang berjalan menuju tengah lapangan sambil berusaha menahan tawa nya.

"pake nanya lu tai. Mending lu beliin gua teh jus di kantin, tenggorokan gua kering dari tadi disuruh teriak"



Jimin tertawa puas melihat Taehyung di hukum. Rasanya ada kegembiraan tersendiri bagi dirinya.

Melihat tampilan Taehyung seperti orang gembel membuat Jimin istighfar dibuatnya.
Eh gabisa gitu njir Jimin kan penganut ateis:v


"malu ga bos?"

"kaga sih, tapi gua takut Jennie denger ntar dia ilfeel lagi sama gua"


"lah kan emang dah ilfeel dari dulu tai" ucap pria bertubuh lebih kecil dari Taehyung itu spontan memukul kepala bagian belakang Taehyung. Jimin lalu langsung pergi meninggal kan Taehyung di lapangan menyusul Jungkook dan yang lainnya ke kantin.


"bangsat. Jim bawain gua teh jus dulu ke sini!!!" saut Taehyung.



"gamau, punya kaki kan, beli sendiri lah lu" teriak Jimin dengan senyum mengejek.


"temen gua gini amat ga bisa di andelin" rutuk Taehyung.


Taehyung melemas kan tubuhnya, terik matahari entah mengapa begitu panas hari ini. Hukuman yang pak Namjoon berikan cukup memalukan. Sebenarnya Taehyung hanya takut jika Jennie mendengar teriakan-teriakan Taehyung yang mengakui kesalahan nya sambil berdiri posisi hormat di tiang bendera.

Mata nya melihat ke sekitar mencari keberadaan pak Namjoon. Melirik kesana-kemari namun sosok tinggi berotot itu tak ia jumpai. Otak licik seorang Kim Taehyung pun lantas berjalan laju mengatakan padanya bahwa saat ini waktu yang tepat untuk kabur dari jeratan hukuman pak Namjoon.



Tanpa mau membuang waktu, ia berlari ke pinggir lapangan menghampiri tas ransel yang ia bawa langsung kabur menuju kantin dengan senyum yang terbentang lebar.








***



Jisoo tengah duduk di depan layar komputer berukuran sedang dengan pop corn mendampingi nya. Mengawasi keseharian ayah nya itu seperti menonton film kartun berjudul Spongebob, tokoh utama yang bodoh. Oh ayolah Jisoo itu ayah mu, bagaimanapun kau harus berterimakasih padanya untuk pemberian visual bak bidadari surga yang kau dapat kan.


Jisoo tampak mengusap keningnya lelah melihat tingkah laku ayahnya yang sangat tidak disiplin. Perlu di ketahui Jisoo ialah seorang yang perfeksionis, dari segi pakaian, tampilan, attitude dan apapun yang ia kerjakan. Semua itu harus sempurna.

"oh tuhan kenapa dia tak berubah sama sekali bahkan setelah diberi hukuman"



"apa ini saat yang tepat untuk aku datang ke sana? euum baiklah sepertinya ini memang waktu yang tepat"


Jisoo pergi berjalan ke arah sebuah meja dengan berbagai tombol warna-warni yang berurutan. Menekan beberapa tombol, dan kemudian sesuatu muncul di hadapannya.

Mengatur settingan perjalanan waktu yang akan ia lalui. Tangan lentik nya begitu lihai bergerak di monitor transparan itu.


Senyum lebar kemudian terbit di wajahnya.



"ayah tunggu aku" gumam gadis itu.















hayyiiee semuaa maafin febbi telat banget up nyaa'(

huwaa moga masih ada yaa yang nungguin cerita febbi..

gimana kabar kalian? harus sehat doong

udab mulai sekolah offline nihh makanya febbi ga sempet up, febbi lagi nyelesaiin tugas ehehehe.. maafin kalo up nya kependekan, dan gaje juga kan yahh:)

lagi agak ngeleg otak febbi nihh, maapin yaa:(

see you semuanyaa.

love you guyss

Cross The TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang