MM|42

3.3K 298 5
                                    

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.



"Kalian.. belum bertemu?"

Donghyuck menggeleng pelan seketika Renjun langsung meraih tangan Donghyuck menggenggam nya lembut agar Omega itu tak bersedih lagi. Lama tak membuka suara akhirnya Donghyuck menjawab pertanyaan dari Lucas.

"Hyung melarangku. Dia masih takut kejadian itu terulang kembali. Aku-"

Ucapan Donghyuck tiba-tiba terhenti, matanya berkaca-kaca mencoba untuk tidak menangis Renjun yang melihat ikut bersedih mendengar jawaban dari Donghyuck, mencoba menenangkanya ia mengelus-elus punggung Omega itu dengan lembut.

"Aku merindukanya."

Satu kalimat yang diucapkan Donghyuck membuat Alpha itu tertegun tapi Lucas benar-benar sudah membuang perasaan itu jauh-jauh, karena kini hatinya sudah terisi nama seorang Beta yang berhasil membuatnya bahagia sekarang ini. Namun melihat temanya yang tengah bersedih tak mampu membuat dirinya diam begitu saja.

"Aku akan bicara pada hyung mu." Kedua nya mendongak menatap Lucas secara bersamaan.

"Jangan."

Alis Lucas berkerut mendengar penolakan dari Donghyuck. "Kenapa Hyuck?"

"Tidak, jangan lakukan itu Cas. Aku tak ingin kalian bertengkar."

"Lalu? Kau yakin tidak mau bertemu dengannya selamanya? Bukankah kau merindukannya Hyuck? Atau.. kau malah ingin melupakannya?"

"Biarkan aku membantumu Hyuck, aku berjanji tidak akan terjadi apa-apa. Percayalah.. oke?"

Donghyuck meneguk ludahnya pelan. Perkataan Lucas membuat dirinya merasa yakin jika hyungnya akan berubah pikiran. Renjun tersenyum simpul menepuk pelan pundak Donghyuck.

"Kami akan membantu mu."

"Terimakasih"

.

.

.

Mentalnya seperti diuji bagai tentara yang baru saja memasuki hari pertamanya. Ben tak mengira atasanya sungguh menakutkan tidak seperti awal saat mereka bertemu dihari pertama. Entah sudah yang keberapa kalinya dirinya harus menerima kesalahan, umpatan, makian, dan tatapan mematikan dari pemilik perusahaan itu.

"Ini minumannya Tuan."

Mark menatap intes dari atas hingga bawah sekretarisnya yang sedang menaruh dua minuman kopi mereka di sebuah cafeteria yang tersedia didalam perusahaanya. Ben yang menyadari enggan membalas tatapan tajam seorang Alpha dihadapannya. Ternyata benar yang diucapkan sekretarisnya dulu, orang ini menakutkan.

Mate Mysophobia √Donde viven las historias. Descúbrelo ahora