Save 7

5.7K 620 6
                                    

Happy Reading

Seberapa banyak kalian bernafas dalam sehari?






*

**

“Bagaimana hasilnya?”

“Tuan bisa membacanya sendiri”

Arkyle, pria ini sedang berada di ruang kerjanya. Dengan Serginad Andri sebagai sekretarisnya.

Serginad memberikan amplop berisi laporan tentang hasil penyelidikan. Serginad menjelaskan, jika gadis kecil itu dari lahir hanya seorang diri. Menjadi pengemis dan hidup serba kekurangan. Watak yang ia miliki juga pendiam dan pemalu, berbeda sekali dengan sekarang.

“Hasil DNA-nya sudah keluar. Gadis itu 99.96% anak keluarga Nicholas”

Arkyle mengangguk, jadi gadis kecil itu benar benar bagian dari keluarganya. Tapi siapa orang tuanya, dia benar benar tak merasa pernah memiliki Anak lain. Melakuhkan hubungan saja hanya dengan istrinya.

“Tuan, apa kemungkinan besar dia anak wanita itu” ucap Serginad dengan lirih. Dia sendiri belum yakin, jika gadis kecil itu anak dari wanita yang sangat di kenal tuan-nya.

“Tak mungkin”Arkyle membantah, itu benar benar tak mungkin.

“ah, terserah tuan. Tapi saya yakin, dia anak wanita itu” Serginad berdiri dia beranjak keluar dari ruangan, tugasnya sudah selesai.“Dan lagi, tuan bisa melihat hasil kesehatannya, alergi yang di milikinya sama” lanjutnya dan benar benar keluar.

Arkyle terdiam, dia juga cukup yakin gadis kecil itu anak wanita yang dia kenal. Tapi kapan wanita itu hamil, umur anak itu dan anaknya saja berbeda 2 tahun.








Kini Argio tengah menatap datar laki laki yang seumuran denganya. Gentala, laki laki yang tengah di tatap Argio. Gentala melakuhkan kesalahan besar, dan itu membuat Argio marah.

“Dimana adiku” ucapnya penuh penekanan.

Semenjak pagi tadi, Gentala selalu mengekori Argio. Gentala memang sering mengekori dimana pun Argio berada, namun kali ini sedikit berbeda. Ada maksud lain dari Gentala yang mengikuti Argio. Dia selalu menggoda Lia. Memang, Argio masih saja mengikuti dimana pun Lia pergi dan tadi dia baru saja memberi ijin kepada Gentala untuk pergi ke pasar bersama Lia.

Gentala diam, dia tak berani menjawab. Aura Argio tak main main, dia benar benar marah.

“Di. Mana. Adiku” lagi, Argio mengatakanya dengan penuh penekanan.

“Dia hilang” ucapnya pelan dan rendah. Dia takut

“Katakan sekali lagi, dimana adikku”

“Dia hilang, aku tak tau kemana dia pergi”

Argio mengeram marah. “Sudah kukatakan, jangan keluar. Dan kau masih saja mengajaknya pergi keluar”

“Aku tak tau, Lia benar benar hilang setelah dari pasar tadi”

“Cari sekarang atau kau mati”

Gentala mengangguk, dia berjalan dengan tergesa. Mencari keberadaan bocah kecil yang hilang Itu.

Argio memegang ponselnya, dia menelepon ayahnya.

Telpon tersambung. “Lia hilang” ucapnya tanpa basa basi.

Arkyle terkejut, dia menjatuhkan gelas yang di bawanya. “Kau tak becus menjaganya?”

“Dia hilang di pasar, suruh bawahanmu untuk mencarinya”

Plot BreakerWhere stories live. Discover now