Bab 22

6 3 0
                                    

AUDI:
“Don, Gue udah ada rencana mau ke padang, gue nanti ke padang bareng anak-anak lain. Tinggal tunggu bulannya aja.” Audi memberi kabar gembira kepadaku. Dia berencana akan ke padang tahun ini. Mendengar kabar itu, aku begitu senang dan bahagia sekali membaca pesan dari Audi.

AKU:
“Seriuss?? Lo bakal ke padang? Yeaayy akhirnyaaaa!” balas ku tak mampu menyembunyikan perasaan gembira ini.

AUDI:
“hehehe suprise! Senang ga?” balas Audi membuat aku tersenyum.

AKU:
“Seneng banget hahaha! Pengen loncat gue WOY saking senengnya..” balas ku begitu senang sekali dengan kabar gembira yang selama ini aku tunggu-tunggu.

AUDI:
“Hahaha! Gue sengaja ga ngasih tau lo, biar jadi surprise. Tapi yaudah gua kasih tau aja biar lo seneng.” Audi benar-benar membuat aku terbuai dalam rasa senang yang tidak bisa ku gambarkan ini. Aku tidak menyangka akhirnya sahabatku akan datang ke rumahku.

AKU:
“akhirnya.. Harapan gue jadi kenyataan.” ucapku membalas chat dari Audi.

~

Hari ini Nurul menelepon ku, sebenarnya aku tidak suka di telepon olehnya. Tapi aku juga tidak ada kesibukan apa-apa, akhirnya aku menemani gadis itu saja, mendengar cerita dia yang sebenarnya tidak penting sama sekali bagiku.

“Nai lo tau gak? Audi tuh beneran mau ke padang lho nai.” kata Nurul ditelingaku. Saat ini kami sedang menelepon.

"Kata siapa teh? Contohnya waktu itu dia janji mau ke padang secepatnya. Ternyata gak jadi.” ujarku kecewa, karena teringat chat Audi waktu itu.

“Gak kok, beneran nai. Waktu itu gue sama dia lagi dikereta api, kan kita sering tuh pergi berdua hehe.” jawab Nurul cekikikan membahas tentang kebersamaan dia dan Audi.

Jujur aku cemburu mendengar hal itu, karena aku selama ini belum pernah bertemu dengan sahabatku. Kami hanya saling menghubungi lewat chat, teleponan. Ataupun video call.

Sejujurnya aku sudah bosan dengan hari-hari kebersamaan aku dan Audi hanya sebatas online setiap harinya.

Aku benar-benar iri dengan persahabatan Audi, Nurul, Amin, dan Wulan. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama dengan bertemu kalau mereka punya  waktu untuk berkumpul.

Andai saja aku tidak mengenal Audi? Pasti aku tidak akan kenal dan berteman dengan mereka bertiga selain Audi.

Audi begitu baik padaku, dia mengerti perasaanku yang membutuhkan seorang teman. Tapi kenapa dia tidak pernah mengerti keinginanku?

Keinginanku hanya satu. Yaitu bertemu dengannya sekali saja, aku sudah bahagia kalau dia datang ke rumahku.

Tapi aku tidak mau menaruh harapan lagi kepadanya, karena aku takut Audi hanya memberi harapan palsu dengan janji-janji dia yang tidak pernah ada kepastian.

“Hhmm trus?” respon ku malas.

Nurul mulai menceritakannya..

Saat itu Nurul dan Audi, tengah didalam kereta api. Perjalanan menuju kesuatu tempat yang entah kemana?

Audi duduk berdua dengan Nurul, tampak sekali Nurul begitu senang bisa pergi berdua dengan laki-laki yang dia sukai itu.

“Teh, gue gak enak sama Doni. Dia pengen banget gue ke padang.” Audi mulai berbicara serius pada gadis disebelahnya.

“Iya A, Doni sering bilang kapan kita ketemu sama dia?” Nurul mulai ikut prihatin, dia kasihan pada Doni, mantan kekasihnya berharap sekali bisa bertemu sahabatnya. Nurul ingat, Doni pernah bilang dia tidak akan pernah minta kejakarta lagi, kalau Audi datang ke padang.

HARAPAN DONI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang