PART 12

616 83 6
                                    

Kian santang mengeluarkan sebuah gerigik yang sudah dirinya bawa dari tadi.

"semoga cukup"batin Kian Santang

Kian santang telah selesai mengambil air dengan segera kian santang keluar dari mata air sengkuni menemui Arya yang masih duduk melamun

"Arya"panggil kian santang,namun Arya hanya terdiam

"Arya"panggil Kian Santang lagi

"astaga!!,jaya sangara kau mengagetkanku"kesal Arya

"aku sudah memanggilmu dua kali Arya tapi kau tak menyaut"jawab Kian Santang

"eh....maaf aku tadi melamun"ucap Arya menyengir kuda

"bagaimana,kau sudah mendapatkan air sengkuni?"tanya Arya

"sudah"jawab Kian Santang

"mari keluar"ajak Kian Santang

"mari"jawab Arya

Keduanya melangkah pergi,menyusuri lorong demi lorong penghubung ke mata air sengkuni

*****
"jadi ini semua ulah amuk marugul dan raden Surosowan"marah Ambet Kasih

"benar-benar harus di beri pelajaran bocah itu"Ambet Kasih beranjak pergi

"yunda sudah!!"Subang Larang mencegah Ambet Kasih yang hendak beranjak pergi

"rayi,sudah cukup!!.Selama ini kau selalu memaafkan mereka,tapi kali ini aku mohon biarkan aku memberi pelajaran pada Surosowan dan Amuk Marugul"tegas Ambet Kasih

"yunda selesaikan masalah dengan kepala dingin jangan dengan amarah"tenang Subang Larang

"benar yang dikatakan dinda Subang Larang.Dinda Ambet Kasih"ucap Prabu Siliwangi tenang

"masalah ini biarkan kanda yang mengurusnya"lanjut Prabu Siliwangi

"putraku Surawisesa,sekarang carilah rayimu Surosowan bawa dirinya menghadap ayahanda"

"sendika ayahanda"

"seykh Nurjati"panggil Prabu Siliwangi

"hamba gusti prabu"hormat Seykh Nurjati

"seykh susul putraku gagak ngampar"titah Prabu Siliwangi

"sendika gusti"jawab syekh nurjati

"sampurasun/assalamualaikum"

"waalaikumsalam/rampes"

*****

"raka apakah kita akan langsung pulang keistana?"tanya Rara Santang disela-sela langkahnya

Ketiganya memang sudah berpamitan untuk kembali kepadjajaran,meski awalnya gusti ratu Parwati meminta ketiganya untuk sedikit lebih lama di istana kandangwesi,namun ketiganya menolak.

"iya nyimas,kau harus bertemu dengan bunda Subang Larang dan ayahanda"jawab Walangsungsang,Rara Santang mengangguk pasrah,meskipun sebenarnya dirinya ingin mengusulkan pada rakanya, untuk mencari rayinya terlebih dahulu.

Ketiganya melangkahkan kaki menuju pajajaran hanya ada keheningan diantara ketiganya,hingga sebuah tawa yang begitu menggema menghentikan langkah ketiganya.

"Nyi Rompang"desis Walangsungsang

"kalian tetap dibelakangku"ucap Walangsungsang yang langsung berdiri dihadapan Rara Santang dan Endang Geulis

WARAKI STORYOnde histórias criam vida. Descubra agora