PART 10

4.4K 351 34
                                    

✷✷✷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✷✷✷

Jam sudah menunjukan pukul 15.00 sore, kini Lisa dan kawan-kawan sedang berada di depan gerbang sekolah menunggu jemputan nya.

Karena bagaimana pun hari ini Lisa tidak bisa hangout, karena sang menteri keuangan akan pulang seperti yang di janjikan.

"Benar gak ikut?" Tanya Rose.

"Ayah pulang, jadi aku gak ikut." Jawab Lisa santai.

"Pantesan, ya udah lain kali kita bikin janji hangout ya." Timpa Jisoo.

"Pasti." Jawabnya.

"Tuh sopir lu." Ujar Jennie.

"Aku duluan ya, dahh." Ucap Lisa dengan melambaikan tangan.

"Maap Neng lama, jalan macet soalnya." Ucap Sang sopir.

"Gapapa pak." Jawabnya ramah.

Mobil pun pergi dari area sekolah dengan kecepatan rata-rata, tanpa sepengetahuan siapa pun ada seseorang yang memperhatikan mereka sedari tadi.

Dengan sorot mata yang sangat tajam, dan lengan terkepal. Ia benar-benar sangat marah dan tak habis pikir dengan apa yang ia dengar.

Kebencian yang tadinya cuma sewajarnya, kini menjadi menggebu-gebu karena bagaimana pun ia pikir orang itu adalah perusak kebahagiaannya.

"Nikmati kebahagiaan sementara mu Lalisa Manoban." Gumamnya dengan penuh kebencian.

Orang itu pun pergi dengan wajah memerah menahan amarah, ia benar-benar benci dengan situasi seperti ini.

•BACKSTREET•

Lisa pun sampai di rumah dengan selamat sentosa, Lisa bisa lihat bahwa sang Ayah sudah menunggunya di depan rumah.

Tapi bagaimana pun ia masih kesal dengan Ayahnya, karena kejadian beberapa hari akibat emoticon yang Ayahnya kirim dan membuat pembahasaan ia diabaikan.

"Putri kecil Ayah!" Teriaknya Ceria, dengan merentangkan tangan minta di peluk.

Lisa pun tak menanggapi sang Ayah, ia malah lebih memilih masuk kedalam rumah tanpa melihat sang Ayah.

Gavin yang mendapatkan itu seketika wajahnya berubah menjadi datar, ia pun melirik Sehun dengan mata yang tajam.

Duk...

Kaki Gavin pun menendang Kaki Sehun dengan kesal, karena bagaimana pun ini semua ulah asistennya itu.

"Ini semua gara-gara kamu!" Ucapnya geram.

BACKSTREET |Liskook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang