Enam

368 47 0
                                    

Setelah acara BTS hari ini selesai. Mereka memutuskan untuk beristirahat di ruang rias. Ada beberapa makanan dan percakapan ringan yang keluar dari mulut ketujuh pria itu.

Sementara para staf dan stylish membereskan perlengkapan dan memilih untuk segera istirahat juga.

"Aku harus mengaransemen ulang laguku" suara yoongi yang resah terdengar cukup risih di telinga jimin dan para member.

"Hyung, kau sudah cukup lelah untuk tahun ini" jelas jimin sambil memakan pizza.

"Setelah tour di batalkan dan lagumu hilang, apa kau akan cari cara lain untuk stress?" Suara seok jin membuatnya semakin bingung dengan apa yang harus dia lakukan setelahnya.

"Istirahat dulu, hyung. Kita masih punya jadwal lain yang jauh lebih penting" hoseok menepuk pundak yoongi.

Manager sejin datang dengan segelas kopi ditangannya. Sisanya enam kopi lain sudah tersisa lebih dulu di meja.

"Yoongi ya"

"Makasih hyung"

"Oh iya, aku lihat kau sibuk sekali pagi ini"

Semua member menoleh ke arah manager sejin.

"Ela yang membantuku"

"Stylish barumu hyung?" Tanya jungkook.

Yoongi mengangguk. Pelan pelan staf dan pekerja lainnya keluar dari ruangan. Hanya menyisakan para member dan manger sejin saja.

"Aku banyak mempertimbangkan ini sebelum datang kesini"

"Mempertimbangkan apa?" Taehyung menegak sekaleng cola di tangannya

"Aku akan memberi dia pekerjaan tambahan" ucapnya sambil meminum kopi yang baru saja diberikan manager sejin.

"Hyung, siapa yang buat?" Yoongi menujukkan ekspresi aneh menatap minuman pait ini.

"Baristamu sakit, aku yang buat"

Yoongi lantas meletakkannya di meja.

"Oh hyung!" Jimin membuat semua orang yang ada disana menoleh "kemarin katamu kopi itu enak kan? Ela yang buat"

"Kopi apa?" Tanya taehyung seakan tahu apa yang tengah terjadi.

"Taehyung, aku ada bersama dia menumpahkan kopi di lantai"

"Kau yang menyenggolnya!" Pekik taehyung tidak terima.

"Iya! Tapi kau yang mendorongku!"

"Sudah sudah" selah nam joon.

"Kau bisa minta ela buatkan kopi untukmu" tambah nam joon sambil menatap ela yang berdiri di meja rias, baru saja masuk. Menata beberapa make up di tas tanpaa mempedulikan percakapan mereka.

"Aku akan tanyakan pada atasan dan ela sendiri" ucap manager sejin lalu meninggalkan ruangan ini.

Paragraf Enam : Pekerjaan Tambahan

Suara bel ruang kerja yoongi berbunyi. Membuatnya menghentikan pekerjaannya pada draf ke sepuluhnya. Menjadikan dia sedikit kesal karena aransemen lagu yang tidak kunjung jadi dan beberapa orang hari ini menganggu.

"Ya?"

"Manager sejin menyuruh saya untuk membuat kopi untukmu dan memberikan ini" gebi menyerahkan kopi dan sekotak makanan.

"Terima kasih"

"Tentu"

"Nasi gorengmu enak dan kopimu juga. Terima kasih juga sudah mau mendengar tadi pagi"

"Baiklah"

"Ya sudah"

"Emm, manager sejin memberitahu saya jika dia menyuruh saya melakukan hal di luar tugas sebagai stylish untukmu. Tapi,"

"Ya, kau mau?"

"Maksudnya?"

"Tugas tambahanmu menjadi asistenku, atau kalau kau keberatan kau bisa aku pindahkan ke bagian itu dari pada harus menjadi stylish tetap"

"Saya bahkan masih traning disini"

"Anggap saja pekerjaan sampinganmu menjadi asistenku. Untuk gaji akan kau terima dariku setiap bulan"

"Lumayan untuk tambahan kan?"

Gebi mengangguk setuju. Dia juga suka melakukan banyak hal. Jadi tidak ada salahnya menjadi asisten seorang idol dan penulis lagu kan? Pasti ada banyak hal yang akan gebi coba.

"Masuklah"

Gebi melepas name cardnya dan mengikuti yoongi masuk ke ruangannya. Cukup luas karena ada ruang tamunya juga. Rapih untuk standar seorang laki laki.

Gebi memilih duduk disofa dan membiarkan yoongi menyelesaikan pekerjaannya didepan komputer.

"Aransemennya hancur"

Gebi menoleh "yoongi ssi? Mungkin kau butuh referensi? Ah maksudku bagaimana dengan jalan jalan di taman? Untuk mencari inspirasi?"

Yoongi berbalik menatap gebi yang tengah sibuk membereskan isi tasnya.

"Mau temani aku?"

"Tentu saja" ucap gebi semangat.

Sore ini, mereka berdua berjalan jalan di taman hype. Itu adalah salah satu tempat untuk tidak di kerumuni fans atau ketahuan media massa. Lagi pula semua staf dan atasan juga tahu jika ini hanyalah masalah pekerjaan dan privasi. Mereka juga punya kontrak yang melarang staf bicara diluar kendali.

"Mau tau kalimat tentang jungkat jungkit?"

Yoongi menoleh ke arah gebi, yang masih dengan santai berjalan di sekitar para staf yang juga ada di taman.

"Hidup itu seperti jungkat jungkit, kadang kita diatas, kadang juga dibawah. Terkadang seseorang membantu kita tumbuh tapi kadang seseorang menjatuhkan kita. Tuhan itu adil, dia tahu caranya meninggikan dan menjatuhkan manusia" jelas gebi.

"Tapi kau tau hal terpentingnya?"

"Bagaimana cara kita untuk mempertahankan sesuatu, jika kau mau tetap diatas. Dan Bagaimana cara kita untuk ada diatas"

"Gimana?"

"Menjadi ikhlas"

𝘔𝘢𝘢𝘧, 𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘭𝘪𝘮 - Min Yoongi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang