3

57 21 0
                                    

.
Selamat Membaca.

.

***

.
"Makasih pak jon, nanti jangan telat ya jemputnya" Ujar Aggata yang telah sampai di halaman Sekolah.
.

.
Sesampainya di halaman sekolah Aggata memainkan ponselnya dan mulai memakai earphones di telinganya lalu mulai mendengarkan lagu-lagu favorit nya.

.

Selama perjalanan menuju kelasnya ia mendapati dirinya telah menjadi pusat perhatian beberapa murid yang sedari tadi ia lewati.
Sadar akan hal itu Aggata hanya dapat melangkahkan kakinya terus menuju kelasnya.

.

"Sabar Aggata anak baik sabar cantik" Batinnya mengingat ada peringatan oleh teman temannya bahwa mungkin beberapa hari kedepan dirinya akan menjadi sorotan oleh para siswa/i disekolahnya.

Namun saat perjalanan menuju kelasnya ia berpapasan dengan Damar yang kebetulan berada di koridor.

"Ta,, baru dateng" Sapa Damar.

.
Ah harusnya tak perlu disapa itu akan menjadi pembicaraan yang tidak perlu untuk siswa lain mengingat semalam namanya juga disebut tengah menggoda Damar pula, yah walaupun sebenarnya tak perlu menghindar toh tak ada salahnya menjalin pertemanan dengan anak baik ini menurut Aggata.

.
"Eh iya kak, oiya kak seragam yang kemarin besok gue kembaliin ya. Masih di cuci" Jelas Aggata.

"Santai aja"

"Bilangin juga temennya kak. Gue ke kelas dulu ya" Pamit Aggata.

"Oh iya nanti gue bilang si Rama juga." Sahut Damar ramah.

.
"Wah gueellaaa sihhh !!! Ramah Ganteng Ah pantes banyak fansnya" Batin Aggata seraya meninggalkan Damar.

"Taaaa!!! " Teriak Indah sesampainya Aggata di depan pintu kelas. Disana sudah berada Vanya dan Alleta juga yang menunggu Aggata.

.
Aggata hanya tersenyum sambil melambaikan tangan kepada ketiga temannya seraya memasuki kelas.

.
"Hai,, pagi" Ucap Aggata menduduki kursinya disamping Indah.

"Lo gak papa ta? Kejadian kemarin kayanya lumayan tersorot sama anak anak" Ujar Vanya.

"Ngeri sih, apalagi baru hari ke 2 disekolah cuma yaudahlah yah udah terlanjur sekarang gue gak mau terlibat sama mereka aja" Jawab Aggata Pasrah.

"Iya ta sabar aja mereka mah gak tau kebenarannya, yang penting selama beberapa hari lo jangan kemana mana sendiri" Ucap Alleta khawatir.

Bell masuk telah berbunyi, Vanya dan Alleta pun kembali ke kelasnya yang ternyata Vanya sekelas dengan Rama dan Damar dikelas X.1 tempat siswa/i yang nilainya diatas rata-rata.

"Kenapa si preman itu bisa di kelas pinter gitu.?, kalo Damar mah keliatan" Gumam Aggata pelan namun bisa terdengar oleh Indah.

"Rama? Dia mah emang penampilannya kaya gitu tapi otak mah encer. Desas desus sih dia jarang belajar males tapi nilainya tetep tinggi heran gue juga" Jawab Indah .
.

.

*

.

Saat ini adalah jam kosong dikelas Aggata karena Guru yang seharusnya mengajar tidak bisa hadir karena ada urusan mendesak kata ketua kelas dan diganti dengan tugas.

"Ndah gue mau ke wc dulu ya" Berbisik ke Aggata yang sedang tidur dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Saat berjalan di wc Aggata seperti diikuti oleh bebrapa orang "ntah mungkin hanya perasaan saja!" Batin Aggata.

At The Right Time (Dahmin) ✔️Where stories live. Discover now