Something wrong!

66 8 4
                                    

If I love you was a promise, would you break it if your honest

I don't wanna be you anymore – billie eilish

.

∆∆

.

Pagi pagi di kediaman Laura Barnes, Nathan muncul dia sendirian dengan keadaan yang sama seperti saat dia berangkat tapi tak lama wajahnya sudah biru akibat dipukul Laura.

"APA KAMU INGIN MATI?! Apa yang kamu lakukan dengan kakak ku?" Tanya Laura sehabis memukul Nathan. Tak jauh dari sana Krista hanya memandangi dua orang yang sedang berantem itu.

"Hei!! Kamu baru saja memukulku, itu cukup sakit" Ujar Nathan yang tak lama Laura mulai mengangkat tangannya kembali, tanpa ragu Nathan menahan tangan Laura. "kami habis bertengkar, dan sudah pasti aku yang menang" Ujar Nathan terkikik, tak sadar Laura sudah melayangkan tangan kirinya kearah perut Nathan.

BUGH

"AWWWW" teriak Nathan, jika saja Laura manusia biasa pasti sebaliknya, tapi yang di hadapi Nathan adalah Laura manusia yang pukulannya setara dengan 7 serigala. Setelah kejadian itu Krista datang menyelamatkan Nathan dari Laura.

Nathan berada di balkon sedang di obati oleh Krista, sedangkan Laura kini fokus pada ponselnya.

"Oke aku akan terima, tanpa kesepakatan. Karena kalian bisa menghancurkanku dan aku bisa menghancurkan kalian" balas Laura setelah mendengarkan Penelepon itu menjelaskan.

"Kembali saja kamu sudah sangat menguntungkan kami" ujar Miko sang penelepon. Dia tidak pernah menyerah untuk membawa kembali Laura.

"Aku yang sangat beruntung, mendapatkan buku itu dengan mudah. Senang bisa kembali" Ucap Laura dia memang sangat menolak misi itu, dan bisa saja menghancurkan komunitas itu dengan mudah tapi yang tak mudah adalah menghindari pengejaran dan terror, Laura tidak ingin masa depannya tercekam.

Laura berjalan menuju Nathan dan Krista di balkon.

"Aku akan pergi selama yang ku perlukan, kalian bisa menjaga rumah ini kan?" Tanya Laura.

"Apa yang akan kamu lakukan sendirian? Jika pertanyaan kakak mu begitu berat kami selalu di sini" ujar Nathan sedih, dia merasa tidak ingin Laura meninggalkannya apalagi kata kata yang di katakana Laura seperti ingin pergi sangat jauh dan lama.

"Kamu tidak mengerti Nathan, aku pergi bukan karena itu" kini Nathan benar benar tertusuk, selama ini apa yang Nathan tidak mengerti dari Laura? Rasanya kata kata itu menyadarkan bahwa yang Nathan tau hanya satu batu bata di sebuah dinding.

"Lalu apa?" Tanya nya dengan menurunkan nada, Krista yang menyadari itu menepuk pundak Nathan.

"Tidak harus kukatakan, tapi aku tidak ingin ada yang di korbankan".

'Apa yang akan terjadi pada mu?' benak Nathan.

"Lalu kamu korbannya?" tiba tiba saja Krista mengatakan itu, Nathan benar benar tidak sanggup berkata kata. Dengan tanpa penjelasan Laura berjalan pergi menuju kamarnya.

Malam itu sebuah helicopter besar tiba di hamparan rumput luas milik Laura, Laura pun bergegas keluar saat Nathan keluar helicopter itu sudah lepas landas, dia hanya bisa kecewa dengan perasaan yang berantakan.

Di dalam helicopter

"Senang tim ini kembali" ujar Miko membantu Laura menaruh beberapa barangnya.

"Senang bisa melihatmu lagi Miko" ujar Laura, perkataannya tidak menggambarkan mimik wajahnya yang sedih, dia terduduk dan seperti tidak begitu senang berada di sini.

Brother || Bucky BarnesWhere stories live. Discover now