Taetae

2.7K 342 47
                                    

Paris,

Sore hari yang cerah dengan senja yang indah menyelimuti bumi, di sebuah rumah besar itu terlihat Anak kecil yang sedang berjongkok  dengan jari telunjuk yang memainkan gundukan pasir, wajahnya murung, dia sudah tidak bersemangat untuk bermain. Dia rindu dengan mama daddynya.

"Apa daddy dan mama cudah lupa taetae?" Si kecil itu menunduk dengan raut wajah sendunya. Sambil menatap boneka kecil yang berbentuk kelinci yang  tergeletak dipasir. Boneka itu pemberian Jungkook saat makan malam diluar bersamanya.

"Taetae linduu cekali dengan mama dan daddy" matanya sudah berkaca - kaca ingin menangis. Tapi ia selalu meningat pesan Jungkook dan Yoongi padanya. Dia harus menurut pada Seokjin dan Namjoon.

"Taetae" si kecil itu mendongkak.

"Muti"

"Kenapa sendirian di luar ? Ini udah mau sore loh, masuk yuk nanti kamu sakit" Taetae menunduk lalu menggeleng kecil.

"Muti, apa daddy dan mama nda telfon muti?" Suaranya melirih.

"A-ahh i-itu.., mama ugi belum ada menelfon muti. Muti juga lupa meminta nomer telfon mama kemarin . Tapi mama ugi sudah muti kasih nomer telfon muti kok!! Mungkin mereka sedang sibuk sayang."Seokjin mengelus rabut halus taetae. Anak itu menjadi pendiam setelah beberapa minggu pindah ke paris.

"Apa daddy dan mama punya babby lagi? Sampai mama cama daddy ndak ingat taetae ?"Mata itu berkaca - kaca menatap seokjin. Pria berbahu lebar itu hanya bisa menghela nafas dan memeluk taetae sebagai penenang. Ia tidak bisa membantah suaminya.

"Sayang, maafin muti ya" si kecil mengerut bingung.

"Muti, taetae miss daddy Jugoo , Taetae miss mama Yoongi, uncle ucas, kakek seungie, nenek jijin. Taetae mau beltemu ..hiks.. Taetae cayang daddy dan mama banyak - banyak..hiks.. Adik, papa  mommy ndak ada..hiks.. Taetae mau daddy Jungoo" Astaga, seokjin benar - benar tidak pernah menyangka bahwa keponakannya akan sebegitu sangat menyayangi Jungkook dan Yoongi. Bahkan si kecil sering kali mengigau saat  sedang tidur. Seokjin sampai menangis mendengar ucapan si kecil yang rindu dengan orang tua angkatnya.

"Muti akan bicarakan ini dengan papa. Taetae jangan menangis ya, lihat itu Wowo ikut menangis melihat mu" Taetae melirik kebelakang, disana sudah ada hyungwon yang berdiri dengan tangan kecil yang diusakan pada mata.

"Yuungg..hikss.."

"Wowo" Anak kecil itu berlari dan memeluk taetae. Mereka berdua malah menangis bersama dalam dekapan Seokjin.

"Yuungg..hiks...miss mama ugi... Mutii"

"Iya sayang, nanti muti bicara dengan papa dulu ya. Muti usahakan agar hyung mu bisa bertemu dengan mama ugi dan daddy jungoo. Oke ?" Keduanya menatap polos seokjin dengan anggukan lucu.

"Oke!"

"Cahh!! Sudah menangisnya, sekarang kita pergi mandi. Ayoo anak anak!!" Keduanya mengangguk serentak. Seokjin berdiri lalu masuk kedalam rumah di ikuti Hyungwon dan taetae.

"Mama, daddy., taetae linduu cekali..." Bahkan tetap saja, ucapan seokjin tidak bisa menenangkan hati si kecil. Ia terlalu cemas. Sangat cemas kalau mama dan daddynya memiliki adik bayi dan melupakannya.
.
.
.
.
.
.

"Dua jam lo ngelamun di caffe gue, ga bergairah banget gue tengok, kenapa ?" Yoongi melirik Jimin sekilas lalu menghela nafas nya perlahan dan kembali memfokuskan padangannya pada kopi yang tengah ia aduk.

"Semangat gue udah di renggut Jim" Jimin menghela nafasnya kecil.

"Hyung"

"Gue kangen taetae. Gue pengen liat dia, Seokjin ga pernah kasih kabar perkembangan taetae. Seengganya biar gue tenang dia ada kasih kabar ke gue kek." Wajah Yoongi berubah jadi sendu, entah memang ada ikatan batin karena sudah lama bersama atau apa., Tapi Yoongi seperti merasakan apa yang dirasakan si kecil sekarang. Rasanya sakit sekali menahan rindu seperti ini.

Mama & Daddy Book 2 |KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang