17. Official

1.1K 129 56
                                    

Megan bukannya gak berani ngambil keputusan akan kejelasan status hubungan mereka, tapi dia tau ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Terutama Megan belum yakin sepenuhnya perasaannya pada Sally itu seperti apa.

Selain itu ada Jayden yang nyatanya juga suka sama Sally, kalau tiba-tiba Megan ngajak Sally pacaran kan kesannya dia nusuk temen dari belakang? Bagi Megan persahabatan mereka lebih berarti daripada sekedar perempuan.

"Aaarrghh pusing gue!" Megan mengusap wajahnya frustasi, mikirin ginian aja dia pusing banget. ditambah tadi ada kuis dadakan dikelas ya makin menjadi pusingnya.

Semalam saat Sally menanyakan kejelasannya, dengan bodohnya Megan hanya menjawab 'Temen'. Setelah dia menjawab begitu Sally malah mendiaminya hingga kini, bahkan cewek itu tidak mau mengucapkan sepatah katapun, emang Megan salah? Enggak kan? Ya mereka kan memang hanya sebatas teman.

"Napa lo?" Panggilan dari Doni serta tepukan dipundaknya membuat Megan tersadar dari lamunannya.

"Elo bang, udah selesai kelasnya?" Megan menatap kehadiran Doni tanpa minat.

Doni mengambil tempat duduk disebelah Megan. Ya, mereka sedang berada dikantin umum kampus. Doni sadar sepertinya Megan gak lagi dalam mood yang bagus, karena sangat kentara dari raut wajahnya yang gusar.

"Udah. Btw, lo kenapa si Gan? Abis jalan sama Sally kok mukanya ditekuk gitu?"

"Jalan apanya" balas Megan tertawa getir

"Hah? Trus ngapain? Jangan-jangan lo beneran ngapa-ngapain dia?" Tanya Doni penuh selidik

"Ya kagak lah, yakali"

"Trus lo kenapa anjir? Jangan bikin gue emosi ye! Kelakuan lo menye-menye kaya cewek tau gak" Doni udah geregetan liat tingkah Megan yang maunya susah ditebak kayak cewek.

"Ck, bang kalo ada cewek yang minta kepastian dari lo, tapi disatu sisi temen lo juga suka sama itu cewek. Kira-kira lo bakal bersikap kayak gimana?"

Oke, Doni paham. Sepertinya ini adalah hubungan yang rumit antara Megan, Sally dan Jayden. Cowok itu menepuk pundak Megan pelan.

"Semua tergantung Sally, dia sukanya sama lo atau sama Jayden?"

Megan tersentak karena Doni tau maksudnya "Loh, gue kan ngambil perumpamaan, kok lo malah sebut merek sih bang"

"Ya gue tau maksud lo nanya gitu karena itu lagi kejadian sama lo kan?"

Megan terdiam, bener juga sih yang Doni bilang. Tapi kan tetep aja dia gak enak sama Jayden.

Tak lama Theo, Joni sama Yuta datang dengan muka masamnya. Ah yang mukanya masam cuma Yuta sama Joni, soalnya Theo keliatan biasa aja. By the way, Yuta udah bisa jalan kok, cuma ya kakinya masih agak pincang aja.

"Ini kenapa semua orang auranya pada suram sih hari ini? Heran gue" Doni keheranan mendapati wajah teman-temannya yang memancarkan raut badmood semua.

"Bangke emang, revisian gue banyak banget cuk." Yuta melempar laporan skripsinya yang cukup tebal diatas meja sampai menimbulkan bunyi yang keras. Setelahnya ia, Joni dan Theo mengambil tempat duduk dikursi panjang didepan Megan dan Doni.

"Apes banget emang gue hari ini, masa gue udah ganteng gini tadi diteriakin begal sama dosen pembimbing" Joni mengipas wajahnya pakai laporan skripsinya.

"Ppfftt, emang lo ngapain anjir bisa diteriakin begal?" Tanya Megan menahan tawanya. Kalau dia perhatiin ya wajar sih, abisnya Joni mukanya emang rada serem, persis kayak penagih utang.

"Tadi gue kerumah dosennya buat minta tanda tangan pengesahan skripsi biar gue bisa sidang. Kan ada motor yang ngalangin depan rumahnya jadi mobil gue gabisa lewat, ya gue juga tau si itu motor mahal, trus gue pindahin, eh motornya bunyi. Ya apes gue diteriakin begal. Untung ga dikeroyok warga" cerita Joni panjang lebar.

Hot Spicy || Mark Lee Ft. TzuyuWhere stories live. Discover now