29. The Truth

822 115 89
                                    

Setelah masuk kedalam rumah, Sally mendapati rumahnya sepi. Ia hanya bertemu dengan beberapa pembantu yang tengah membersihkan sisa makan malam.

"Bik, kok rumah sepi. Daddy sama yang lainnya mana?" Tanya Sally

"Tuan barusan penerbangan dadakan ke Amsterdam Belanda sampai 5 hari kedepan non, bareng Non Airin sama den Kim" jelas si bibi pembantu.

"Aira ikut?"

"Ikut non"

"Trus kak Sonya kemana?"

"Tadi pergi sama teman-temannya"

Sally menyeringai, ia berjalan masuk kedalam kamarnya. Mengambil kunci mobil dan hendak kembali keluar, Sally penasaran kira-kira apa yang bakal Megan obrolin sama si Arin itu. Ya sudah pasti tujuannya adalah rumah Megan. Mumpung orang rumah lagi pada pergi hehe

Begitu sampai, Sally tidak membawa mobilnya masuk kedalam pekarangan rumah, melainkan ia memarkir mobilnya disebelah gerbang rumah Megan, ia yang memang sudah dikenal oleh security penjaga rumahnya dipersilahkan masuk cuma-cuma.

Sally mendapati mobil audi putih terparkir dihalaman rumah Megan, yang ia yakini adalah mobil milik Arin. Sally mengendap-endap mendekati pintu utama yang gak ditutup, samar-samar ia mendengar suara Megan dan Arin yang tengah berdebat didalam sana.

"Leher lo kenapa gan?"

Megan melotot dan meraba lehernya, bisa-bisanya dia lupa kalau akan bertemu Arin

"Eumm, herpes" bohongnya, yakali beneran. Arin cuma ngangguk-ngangguk, meskipun dia tau itu bekas apa.

"Jadi lo beneran pacaran sama itu cewek Gan? Gue kira kalian waktu itu cuma boongan!" Ucap Arin sedikit lebih keras.

"Waktu itu emang cuma boongan, tapi sekarang beneran" balas Megan santai, ia memutar tubuhnya jadi membelakangi Arin.

Arin berjalan menghampiri Megan yang berdiri membelakanginya, ia kembali memutar pundak cowok itu jadi menghadapnya.

"Kenapa lo bisa secepet itu lupain gue Gan?! Kemana lo yang dulu selalu ngejar-ngejar gue minta balikan?!" Histeris Arin

Namun Megan menggeleng dan melepas kedua tangan Arin yang memegang pundaknya, lantas ia menyunggingkan senyum tipisnya kala netranya bertemu pandang dengan milik Arin

"Sorry Rin, gue cuma manusia biasa yang bisa capek. Lo cuma mantan dan masa lalu buat gue... lagipula semua udah berlalu 3 tahun lebih" Megan masih mencoba untuk sabar

"Tapi gue cinta pertama lo Gan! Si Sally itu cuma orang baru yang dateng ke kehidupan lo. Dia bahkan gak tau apa-apa tentang lo, gue yang lebih tau soal lo Gan, gue yang lo suka bertahun-tahun! Gak mungkin lo secepet itu ngelupain perasaan lo ke gue!"

Mendengar itu Megan tertawa getir "Rin, bagi gue cinta pertama bukan perihal siapa yang gue suka pertama kali dan siapa yang pertama jadi pacar gue, tapi bagi gue cinta pertama adalah siapa yang bisa bikin gue merasa mencintai dan dicintai untuk pertama kalinya, seseorang yang bisa bikin gue ngerasa takut kehilangan, seseorang yang bisa bikin gue merasa kalau kehadiran gue itu penting disisi dia, seseorang yang selalu jadi sandaran saat gue merasa runtuh dan seseorang yang gak akan pernah ninggalin gue disaat titik terendah dalam hidup gue" ucap Megan serius

"Sally mungkin cuma orang baru, tapi dia ngerti gue lebih dari lo. Dia selalu ada apapun kondisi gue, dia selalu bikin gue ngerasa kalau kehadiran gue disisinya itu penting, dia bikin gue ngerasa takut kehilangan. Dan dia adalah sumber kebahagiaan gue sekarang"

"Sedangkan lo? Iya gue tau kita emang udah sahabatan dari kecil sampai akhirnya gue naksir sama lo, tapi lo seolah permainin gue selama ini Rin, lo tau gue suka sama lo dan hal itu lo jadiin alat buat berlaku sesuka hati lo sama gue. Kalo lo lupa gue juga manusia, waktu kita pacaran apa lo pernah sekali aja ada buat gue? Enggak, selalu gue yang ada buat lo. Seolah gue cuma cinta sendiri, padahal pacaran adalah dua orang yang punya perasaan yang sama, bukan cuma gue yang cinta sama lo"

Hot Spicy || Mark Lee Ft. TzuyuWhere stories live. Discover now