Part 32.

143 44 55
                                    

Sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar Aqeela melalui celah celah jendela. Aqeela terusik oleh cahaya matahari matanya mengerjap ngerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya. Setelah matanya benar benar terbuka Aqeela merasa ada yang menimpa tubuhnya, Aqeela langsung melihat tangan Ananta yang menimpa perutnya. Ia melihat wajah Ananta yang terlihat damai dan terlihat lebih tampan dari sebelumnya. Wajahnya terlihat polos seperti bayi tapi berbeda saat ia bangun.

Seketika Aqeela pun sadar dan ia langsung menggelengkan kepalanya dengan apa yang ia pikirkan barusan. Ia segera bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah lima belas menit, ia keluar dari kamar mandi dengan baju kaos longgar yang menutupi hot pants nya,
dan handuk kecil berada di kepala Aqeela. Hari ini hari minggu di mana hari yang sangat Aqeela nantikan.

Aqeela melangkah mendekati ke arah tempat tidur di mana Ananta masih asik dengan dunia mimpinya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 8.00 tapi tidak ada tanda tanda kaki laki itu akan bangun.

Aqeela mulai mencoba untuk membangunkan Ananta, namun Ananta sama sekali tidak terusik. Bagaimana tidak bangun Aqeela hanya menyentuh jari telunjuknya
di lengan Ananta.

"Anan, bangun" dengan terpaksa 
Aqeela menepuk nepuk perut
Ananta yang telanjang, karena
semalam Ananta tidur tanpa
memakai baju dengan alasan gerah
katanya. Sudah 10 menit Aqeela
membangunkan Ananta. Namun
Ananta belum juga bangun, Aqeela
pun mendengus kasar.

"Woi bangun!!" Teriak Aqeela sambil
 menepuk nepuk pipi Ananta.

Tidak ada pergerakan sama sekali, Aqeela binggung harus dengan apa
ia membangunkan si kebo yang berstatus suaminya itu. Aqeela sekarang kehabisan akal, ia sekarang duduk di atas perut Ananta kemudian menutup hidung Ananta dengan kedua tangannya.

Seketika dengan cara itulah ia berhasil, Ananta menepis kedua tangan Aqeela. Matanya menatap tajam ke arah Aqeela.

"Lo mau bunuh gue?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Ananta dengan
sedikit membentak Aqeela.

"Awalnya sih enggak ada niat, tapi
kalau gue pikir pikir boleh juga tu"
jawab Aqeela sambil tersenyum.

"Emangnya lo mau jadi janda muda?"
  Tanya Ananta.

"Mau, lagi pula kan gue masih segel"
   jawab Aqeela.

"Kalau gitu gue bakal ambil perawan
  lo sekarang!" Ucap Ananta
  tersenyum manis.

"Jangan dulu dong kan gue masih
  kecil, masak anak kecil bikin anak
  kecil" ujar Aqeela.

"Kalau masih kecil kok udah nikah sih
  dek" ucap Ananta mengejek.

"Enggak tau ayah saya pak, main
  nikahin saya aja tu" ucap Aqeela
  sok kecewa.

"Jadi gak papa lah kita bikin anak
  kecil sekarang lagi pula kan udah
  sah" ujar Ananta sambil mencium
  tangan Aqeela.

Aqeela melotot dengan kelakuan Ananta, refleks ia memukul kepala Ananta dengan keras membuat sang empunya meringis.

"Sana mandi!, dasar cowok mesum"
  ucap Aqeela ketus.

"Sebenarnya yang mesum itu gue
   atau lo?" Tanya Ananta.

"Lo lah" sentak Aqeela.

" Kalau menurut gue sih yang mesum
   itu lo" ucap Ananta.

"Kok gue, jelas jelas lo tadi aja
  ngapain lo cium tangan gue
  hah!" Bentak Aqeela.

"Orang juga tahu kalo yang mesum itu
  lo, pagi pagi udah duduk di perut
  gue, enggak mau pindah lagi
  makanya gue cium tangan lo biar
  lo sadar cewek mesum" cibir Ananta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang